Blenheim Palace

8 1 0
                                    

Fadlan masih terlihat rapi dengan stelan jas hitamnya, malam ini adalah pengumuman 5 lukisan terbaik yang akan di pajang di Mural Uni Oxford, terlihat sekali Fadlan dan yang lainnya sudah mulai gugup. Rektor Oxford dan penjabat negara lainnya mulai memasuki ruangan, semua audiens pun berdiri. Cinta dengan cekatan mempersilahkan sang rektor ke podium untuk mengumumkan hasil keputusan mereka.

"Alright, tonight we are here to watch the 5 best paintings of the younger generation who excel, whose paintings will be displayed at the Mural Uni Oxford."

( Baiklah, malam ini kita akan menyaksikan 5 lukisan terbaik karya para generasi muda yang berprestasi, yang lukisannya nanti akan di pajang di Mural Uni Oxford.)

Hadirin pun bertepuk tangan, Nichole menepuk pundak Fadlan.

" Aku yakin, lukisanmu pasti terpilih." kata Nichole.

"Terimakasih." jawab Fadlan

Terlihat para staf datang sambil membawa 5 lukisan yang masih tertutup kain putih. Lalu sang Rektor pun membuka lukisan dari nomor urut 5, terlihat pemilik lukisan itu dari seorang pemuda asal Thailand, dan para hadirin bertepuk tangan untuknya, lalu berlanjut ke lukisan ke-4 yang merupakan lukisan dari pemuda asal Paris, tepukan audiens pun terdengar begitu meriah, lalu berlanjut ke lukisan ke-3 yang berasal dari Swiss, lanjut ke lukisan di nomor urut 2 yang merupakan karya dari pemuda asal Inggris sendiri. Fadlan sudah terlihat pesimis, meskipun sudah berusaha semaksimal mungkin tapi lukisannya tidak terpilih. Robert menepuk pundak Fadlan mencoba menguatkannya. Tinggallah lukisan dengan nomor urut 1 yang belum dibuka, semua orang sudah terlihat penasaran dan para pelukis yang lukisannya belum ditampilkan pun mulai merasa cemas dengan jantung berdegup kencang. Dan saat lukisan urutan pertama dibuka, sang rektor dengan sangat jelas menyebutkan nama "Indonesia", sehingga Fadlan hampir tak percaya dengan apa yang di dengarnya, Cinta pun terlihat haru dan bertepuk tangan untuk Fadlan. Fadlan pun maju ke depan dengan perasaan haru, semua audiens bertepuk tangan dengan sangat meriah.

"It was so extraordinary sand painting, even though he wasn't a student of Oxford but he painted Oxford's building perfectly perfectly. His painting is very neat and looks so alive, congratulations for Fadlan Alvaro Radiansyah representative from Indonesia." kata sang rektor, gemuruh tepuk tangan pun semakin membesar.

(sungguh lukisan pasir yang begitu luar biasa, meskipun dia bukan mahasiswa Oxford namun dia melukis bangunan Oxford dengan sangat sempurna. lukisannya sangat rapi dan terlihat begitu hidup, Selamat untuk Fadlan Alvaro Radiansyah perwakilan dari Indonesia.)

Kemudian Ratu Elizabeth selaku kepala negara Inggris memberikan penghargaan kepada Fadlan, setelah itu Fadlan kemudian dipersilahkan untuk berbicara di atas podium.

"Mmm, before I thank the honorable Queen Elizabeth as the head of the United Kingdom who has given this extraordinary award, I also thank the Chancellor of the University of Oxford who has received all of us well here, and I thank you to my friends who always support me. Maybe not much I can convey, but know all the painters selected in this big event are great painters, because they can step this after several selection in their own country.

(MMM, sebelumnya saya berterimakasih kepada yang terhormat Ratu Elizabeth selaku kepala negara kerajaan Inggris yang telah memberikan penghargaan yang luar biasa ini, saya juga berterimakasih kepada rektor universitas Oxford yang telah menerima kami semua dengan baik disini, serta saya juga berterima kasih kepada teman-teman yang selalu mendukung saya. mungkin tidak banyak yang dapat saya sampaikan, namun ketahuilah semua pelukis yang terpilih dalam acara besar ini adalah para pelukis hebat, sebab mereka semua bisa melangkah sampai sejauh ini setelah beberapa seleksi di negara sendiri.)

Fadlan mengambil nafas sejenak lalu melanjutkan pidatonya kembali.

" Believe friends, selected or not our paintings are not a measure of how great our abilities are, but it is just a plus value for us, the most important thing is our efforts to realize a dream. Remember, that failure is not a betrayal of every effort, but as a form of teaching so that we are able to do better. So, keep trying and prove the world that we are able to become the best generation and number one, and we will realize a better world change in the future...)" dengan suara tinggi dan lantang di bagian akhirnya, sehingga suara tepuk tangan semakin bergemuruh. Fadlan pun turun dari podium dan dipersilahkan kembali ke tempat semula.

About Fadlan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang