Penyesalan Ferdi

18 1 0
                                    

Setelah Fadlan berhari-hari di penjara, Ferdi benar benar-benar merasa tidak tenang, dia terus dihantui perasaan bersalah. Ferdi pun lalu mendatangi Ardi yang tengah asyik bermain game di ruang tamu, dia dengan paksa mengambil handphone Ardi dan membantingnya ke lantai.

"Lo apaan sih, Ferdi, datang-datang banting hp gue sembarangan."

"Ini udah hari ke berapa? Kamu bilang kamu akan bebaskan Fadlan, tapi apa, sampai hari ini Fadlan masih mendekam di penjara!" kata Ferdi yang mulai ngegas.

"Kok lo jadi nyolot sih, lagian lo juga terlibat dalam masalah ini, lo juga kan yang mendukung gue buat ngejebak Fadlan." sambung Ardi gak kalah ngegas kepada Ferdi.

"Ya, gue memang salah, tapi gue gak pernah tahu apa rencana lo, dan gue juga gak pernah tahu apa isi kantong kresek hitam itu, gue gak pernah kepikiran kalau kejadiannya bakalan seperti ini."

"Udah deh, yang penting lo tutup mulut aja, ingat ya kalau sampai ada yang tahu soal ini, mampus lo!" ancam Ardi, Ferdi terlihat muak lalu memukul Ardi.

"Brengsek lo...." teriak Ferdi, Ardi yang tumbang menjadi sangat emosi, diapun bangkit lalu memukul balik Ferdi. Kemudian setelah itu terjadilah perkelahian antara mereka berdua, rumah saat itu sedang sepi, sehingga tidak ada yang melerai mereka ketika berkelahi, Ferdi yang pernah ikut belajar karate dengan mudah mengalahkan Ardi, sehingga Ardi jatuh tersungkur sambil menahan sakit.

"Ingat ya, Ardi, lo emang sepupu gue, tapi gue gak bakalan sudi jika lo semena-mena sama gue. Gue paling benci sama orang yang suka ngancam dan banyak omong seperti lo. Lo tahu, semua tindakan lo itu adalah pengecut. Lo itu bukan laki-laki sejati, lo cuma pecundang yang bersembunyi dibalik tumpukan uang."

"Eh, jaga ya mulut lo, lo disini itu cuma numpang, jadi tahu diri dong."

"Yah, gue disini memang cuma numpang, dan mulai hari ini, gue bakalan pergi dari sini." tegas Ferdi. Ferdi pun mengambil kunci mobil lalu bergegas pergi, namun sebelum keluar pintu rumah, dia berbalik arah dan berkata,

"Satu lagi yang harus lo tahu, Cinta itu gak pernah cocok sama lo, dan gue lega karna Cinta gak pernah menerima orang seperti lo. Lo itu cuma laki-laki brengsek yang hanya mengandalkan uang dan ketenaran. Lo gak ada apa-apanya jika dibandingkan denganp Fadlan. Dan hari ini, gue bakalan bongkar semua kebusukan lo di kantor polisi, dan gue pastikan lo yang bakalan gantiin posisinya Fadlan."

Ferdi pun keluar dari rumah dan langsung mengambil mobil, Ardi yang tidak terima langsung berteriak kepada Ferdi.

"We brengsek lo, gue gak bakalan pernah biarin lo ngelakuin itu..." teriak Ardi, dia pun mengambil mobilnya untuk menyusul Ferdi, Susan yang saat itu datang untuk mengembalikan buku Ferdi, melihat Ardi berteriak sambil terburu-buru mengejar mobil Ferdi. Susan pun penasaran dan akhirnya dia mengikuti mereka berdua dari belakang.

Di dalam mobil, Ferdi masih terlihat emosi, dia pun teringat ketika dia masih SMP dulu, dia dan Fadlan dulu adalah sahabat yang sangat dekat, Fadlan dulu juga begitu baik padanya. Mereka selalu makan dan belajar bersama, orang tuanya juga sangat mengenal Fadlan dengan baik, sebab sebelum orang tuanya meninggal, Fadlan seringkali datang ke rumahnya Ferdi. Hingga akhirnya suatu malam, ketika Ferdi pulang dari les private, dia mendapati rumahnya sudah kebakaran, dan para warga pun berlari untuk membantu memadamkan api yang semakin besar, saat itu kedua orang tuanya masih berada di dalam rumah, dan tidak dapat di selamatkan. Ferdi sangat syok dan histeris, Fadlan pun adalah orang pertama yang datang untuk menguatkannya. Fadlan juga adalah orang yang selalu ada untuknya. Ferdi yang mengingat kejadian masa lalu itu, tanpa sadar meneteskan airmata.

"Maafkan aku Fadlan, tidak seharusnya aku membantu Ardi." isak Ferdi yang merasa begitu menyesal serta bersalah. Ferdi semakin mempercepat mobilnya menuju ke kantor polisi, namun tiba-tiba ditengah perjalanan, dia melihat seseorang yang sedang tergeletak di jalanan, sepertinya orang itu tidak sadarkan diri. Ferdi langsung menghentikan mobilnya, dia pun keluar dari mobil lalu mendekati orang itu.

About Fadlan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang