Lembaran Baru

5 2 0
                                    

Tasya terlihat sedang melamun di depan jendela kamarnya, rintik-rintik hujan membasahi bunga yang dihalaman rumah.

" Tasya, kamu nggak kemana-kemana?" tanya ibunya yang membawakannya sarapan.

" Nggak, Buk, aku cuma ingin di rumah aja." jawab Tasya.

" Kamu baik-baik saja kan?"

" Iya, aku baik-baik saja. Ibu, ngapain harus antarin aku sarapan segala sih, kan aku bisa ambil sendiri, Buk." kata Tasya yang tidak enak dengan ibunya.

" Ya nggak apa-apa, lagian kamu di kamar terus, ibu kira kamu sakit."

" Maaf yah, Buk, aku jadi ngerepotin ibu."

" Nggak sama sekali, oh ya kamu udah mandi?"

" Udah, kenapa?"

" Kalau gitu selesai sarapan, kamu ke ruang tamu yah."

" Emangnya ada apa?"

" Sudah, sarapan saja dulu."

" Nggak, aku mau langsung ke ruang tamu aja, Buk, aku belum lapar kok."

Tasya pun memakai jilbabnya dan menuju ke ruang tamu, memang sejak keluar dari penjara Tasya memutuskan untuk berhijab. Sesampainya di ruang tamu, Tasya melihat Ardi yang sedang bicara dengan Cinta.

" Itu Tasya, ayo sini, Sya." kata Cinta, lalu menggandeng Tasya duduk di sofa.

" Ya udah, kalian berdua ngobrol aja yah." kata Cinta, namu Tasya langsung menarik tangannya.

" Kak Cinta mau kemana, disini aja." pinta Tasya.

" Aku harus antar dokumen dulu ke rumah sakit." kata Cinta, dia pun meninggalkan Ardi dan Tasya yang sedikit terlihat canggung.

" Kamu apa kabar?" tanya Ardi

" Seperti yang Kak Ardi lihat sekarang, Alhamdulillah aku baik." jawab Tasya, Ardi pun tersenyum dan suasana hening sejenak.

" Oh ya, kamu cantik pakai jilbab." puji Ardi, Tasya terlihat tersipu mendengarnya.

" Terimakasih, doakan saja semoga aku tetap istiqomah. Oh ya, aku kira kak Ardi udah pergi ke London, karna waktu itukan kak Ardi sendiri yang bilang akan balik ke London sebab ada urusan."

" Iya, aku emang hampir ke London lagi, but aku tunda."

" Loh kenapa?"

" Selain karna untuk menghadiri pemakaman Sherly, serta syukuran Fadlan setelah pulang dari rumah sakit, ada hal lain lagi yang harus ku selesaikan."

" Apa?"

Ardi pun terlihat menghembuskan nafasnya dan tersenyum kepada Tasya.

" Aku ingin melamarmu." jawab Ardi dengan tatapan penuh Cinta, Tasya pun terlihat kaget mendengar perkataan Ardi.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
About Fadlan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang