Lamaran Fadlan

10 2 0
                                    

1 tahun telah berlalu, nampak Fadlan yang bersembunyi dari khalayak rame karna dirinya tengah trending topik sebagai musisi terkenal asal Indonesia yang menjadi juara 1 lomba musik di Korea Selatan. Selain pandai musik, Fadlan juga terkenal dengan karya lukisannya yang 3 dimensi, wajah yang bersih dan tampan membuatnya banyak digemari para gadis Korsel, kini Fadlan harus menutup wajahnya agar tidak dikejar-kejar penggemarnya. Kemenangannya 9 bulan yang lalu seolah-olah menjadi monster dalam hidupnya. Fadlan pun langsung melepas maskernya saat sampai di apartemen.

"Mr. Fadlan, some guests from Oxford have arrived here." kata bodyguardnya.
(Tuan Fadlan, beberapa tamu dari Oxford telah sampai disini.)

" Alright, I'll see them now, please buy them Wine." kata Fadlan.
( Baiklah, saya akan menemui mereka sekarang, tolong belikan mereka wine)

Fadlan pun mengenakan jas hitamnya lalu keluar menemui mereka.

" Oh, I'm sorry for making you wait a long time." kata Fadlan sambil berjabat tangan dengan ketiga tamu asal Britania Raya tersebut.
(Oh, maaf jika saya membuat kalian menunggu lama.)

" It's okay, sir, we didn't wait long at all, we were the ones who had to apologize for disturbing your time." kata seseorang bernama Michel tersebut.
( Tidak apa-apa, Tuan, kami sama sekali tidak menunggu lama, justru kamilah yang harus meminta maaf karna telah menganggu waktu anda.)

" Alright, I think now we can discuss our cooperation. James please give Mr. Fadlan the terms and work contract!" kata rekannya yang bernama Antonio
(Baiklah, saya rasa sekarang kita bisa membahas kerjasama kita. James silahkan berikan Tuan Fadlan
ketentuan serta kontrak kerjanya)

Fadlan pun membaca beberapa ketentuan yang tertulis di kontrak kerja tersebut.

" As a newcomer musician who is currently popular, we think the job suits you." kata James.
(Sebagai musisi pendatang baru yang saat ini populer, kami pikir pekerjaan itu cocok untukmu)

Fadlan pun membacanya secara teliti dan mulai mengguk.

" Okay, I think this is quite interesting, and the work contract is also not long enough, but I have to ask my mother's blessing first, insyaallah, tomorrow I will give you an answer." kata Fadlan.
(Baik, saya rasa ini cukup menarik, dan kontrak kerjanya juga tidak cukup panjang, tetapi saya harus meminta restu dari ibu saya terlebih dahulu, insyaallah besok saya akan memberikan kalian jawaban.)

Kemudian bodyguardnya pun datang dengan membawakan para tamu sebotol wine mahal dan makanan.

" Please eat." kata Fadlan mempersilahkan para tamunya untuk makan dan minum.
( Silahkan dimakan.)

" But, this is not your living room, is it okay to eat here?" tanya Michael.
(Tapi, ini bukannya ruang tamumu, apakah tidak masalah makan disini?"

" Of course no problem." jawab Fadlan.
( Tentu saja tidak masalah.)

" Mr. Fadlan, aren't you a Muslim?" tanya james
( Tuan Fadlan, bukankah anda muslim?)

" Yes, why?"
( Ya, kenapa?)

" Then why is there wine here, can't you drink it?" tanya james lagi.
(Lalu kenapa ada wine disini, bukankah anda tidak boleh meminumnya?)

Fadlan pun tertawa kecil mendengar pertanyaan James.

" I don't drink it, it's only specifically for my non-Muslim guests" jawab Fadlan.
( Saya tidak meminumnya, itu hanya khusus untuk tamu saya yang non muslim)

Fadlan pun pamit ke dapur dan membuat teh untuk dirinya sendiri, setelah itu dia kembali ke ruang tamu. Fadlan memberi tahu bodyguardnya bahwa makanannya ada di ruang makan. Ketiga tamunya itu langsung saling melirik dan melihat Fadlan.

About Fadlan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang