Pertemuan di Oxford

13 1 0
                                    

Hari ini Fadlan tiba di bandara Heathrow, London. Fadlan berjalan keluar dari bandara dengan santai. Dia melirik sebuah jam yang terpampang di dinding Bandara, waktu menunjukkan pukul 10: 30 am. Masih lumayan pagi untuk sekedar melihat-lihat kota London. Fadlan mengirim pesan kepada orang yang akan menjemputnya di Bandara, tak beberapa lama kemudian orang yang menjemput Fadlan pun tiba.

"Maaf yah, menunggu lama." kata orang tersebut.

"Tidak masalah, Pak." jawab Fadlan lalu masuk ke dalam mobil.

"Baik, Mas ini mau langsung ke hotel atau jalan-jalan dulu?" tanya driver tersebut.

"Langsung ke hotel saja, Pak, karna saya sangat lelah dan ingin istirahat."
jawab Fadlan.

Driver itu pun paham dan mempercepat laju mobil. Tak lama kemudian, Fadlan pun sampai di hotel Renaissance, salah satu hotel yang jaraknya sangat dekat dengan bandara. Fadlan sengaja memilih hotel tersebut, karna menurutnya hotel Renaissance adalah hotel yang paling murah di London. Setelah Check in Fadlan langsung di antar ke kamarnya. Fadlan melepas sepatunya dan merebahkan tubuhnya, dia sangat lelah dan mengantuk. Tiba-tiba handphonenya berdering, Fadlan melihat handphonenya dan membaca nama seseorang yang menelponnya.
Fadlan pun mengangkat panggilan tersebut.

" Assalamualaikum.."
Terdengar suara perempuan dari seberang sana yang ternyata adalah Nichole, Fadlan pun sedikit tertawa dan menjawab salam tersebut.

" I'm guessing, by now you must have arrived in London, right?" tanya Nichole bersemangat.
(Aku tebak yah, sekarang kamu pasti udah sampai London, ya kan?)

"Well you are right, mmm... by the way you learn from who to say salam?"
(Yah kamu benar, mmm... ngomong-ngomong kamu belajar dari siapa mengucapkan salam?)

"I learned where it was not important, oh yes the international painting show tomorrow was held at Oxford right?"
(aku belajar dari mana itu tidak penting, oh ya pertunjukan lukisan internasional besok di adakan di Oxford kan?)

" Yah, how do you know?"
(yah, bagaimana kamu tahu?)

" Of course I know, it's one of the important events in London.  Mm because the event is in the afternoon, tomorrow morning I will pick you up so we can go together, OKe!"
(tentulah aku tahu, itukan salah satu acara penting di London. Mm karna acaranya siang, besok pagi aku akan menjemputmu supaya kita bisa pergi sama-sama, Oke!)

" No need to bother, I can go alone." kata Fadlan menolak secara halus.
(tidak perlu repot-repot, aku bisa pergi sendiri kok.)

" Sudahlah, tidak perlu menolak, besok aku akan datang menjemputmu, kamu tunggu saja di loby."
Tiba-tiba saja Nichole menggunakan bahasa Indonesia, Fadlan sedikit terkejut mendengarnya.

" Lah, kamu bisa bahasa Indonesia?" tanya Fadlan heran, Nichole pun terdengar tertawa sehingga Fadlan juga ikut tertawa.

" Tentu saja bisa, aku sudah belajar sedikit-sedikit bahasa Indonesia." jawab Nichole dengan logat bulenya.

" Wah... jadi aku gak usah capek-capek bahasa Inggris dong di depan kamu."

" Tentu, tapi aku masih belajar sedikit bahasa Indonesia, dan aku belum terlalu lancar. Ya sudah sepertinya kamu begitu lelah."

"Yah, karna perjalanan jauh, aku merasa sedikit mengantuk."

"Baiklah kalau begitu selamat beristirahat, assalamualaikum." Nichole pun menutup telponnya dengan wajah sumrigah, dia lalu melompat-lompat kegirangan, sedangkan Fadlan masih terlihat sedikit heran namun akhirnya tetap tersenyum.

Ke esokan harinya Nichole benar-benar datang menjemput Fadlan, Nichole menekan bel kamar Fadlan dengan hati sangat bahagia, Fadlan yang saat itu baru selesai mandi langsung membuka pintu, dan dia pun terkejut saat melihat Nichole sudah berdiri di hadapannya.

About Fadlan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang