Bebasnya Fadlan

13 0 0
                                    

Hari ini, Fadlan resmi dinyatakan bebas. Fadlan merasa sangat senang serta tak lupa pula dia bersyukur. Setelah sekitar 1 bulan lebih Fadlan di penjara karna difitnah, kini akhirnya dia bebas juga dan kebenaran yang selama ini disembunyikan Ardi pun telah terungkap. Fadlan pun berpamitan kepada teman-teman satu selnya sebelum dia pergi.

"Fadlan, kami minta maaf ya, karna selama ini kami selalu meremehkan kamu dan selalu menganggapmu munafik sebab rajin ibadah di sini." kata salah satu dari mereka.

"Ya, Fadlan, aku pribadi merasa sangat malu karna selalu mencemohkanmu, kami selalu menganggap kamu itu sok dan tidak ada bedanya dengan kami. Tapi hari ini kamu telah membuktikan bahwa kamu memang orang baik, dan kamu tidaklah sama seperti kami." sambung yang lainnya dengan wajah bersalah, Fadlan hanya tersenyum kepada mereka bertiga.

"Sudahlah lupakan semuanya, aku juga tidak pernah menanggapi serius perkataan kalian. Dan sebenarnya karna perkataan kalian itu, aku jadi belajar untuk tetap sabar dan tetap kuat berada disini, hingga semua kebenaran terungkap."

"Fadlan, do'akan kami ya, supaya kami juga bisa bebas seperti kamu, serta do'akan kami supaya kami bisa menjadi orang baik seperti kamu." kata yang lain.

Fadlan pun mengangguk dan berpelukan dengan mereka semua sebagai tanda perpisahan.

Kemudian salah satu petugas polisi datang membuka sel mereka lalu menyuruh Fadlan keluar sebab keluarganya telah menunggu di depan.

"Ya udah teman-teman, aku duluan ya, semoga suatu saat nanti kita bisa bertemu di kehidupan yang lebih baik lagi. Assalamualaikum." ucap Fadlan mengucapkan kalimat perpisahan kepada mereka. Polisi pun mengantarkan Fadlan sampai di luar kantor polisi, dan disana sudah terlihat orang tuanya serta adiknya Fania. Fadlan pun berlari dan berhambur ke pelukan ibunya.

"Akhirnya kamu bebas juga, Nak." kata ibunya terharu.

"Ya, Bunda, maafkan aku ya karna aku telah membuat bunda khawatir." kata Fadlan, ayahnya dan Fania pun ikut memeluk Fadlan, mereka merasa sangat senang akhirnya Fadlan bisa menghirup udara segar lagi.

"Kalau begitu, mari kita pulang, nenekmu sudah menunggu di rumah." ajak ayahnya Fadlan sambil menggandeng tangan Fadlan.

"Eitsss, nanti dulu." kata Fania yang tiba-tiba menarik tangan Fadlan.

"Ayah dan bunda, pulang saja duluan. Nanti aku dan kak Fadlan akan menyusul." sambung Fania lagi sambil memberikan kode kepada ayahnya, ayahnya pun langsung paham kemudian langsung mengajak istrinya untuk pulang dan menunggu di rumah.

"Kenapa kita gak pulang sama ayah dan bunda saja?" tanya Fadlan bingung.

"Karna ada yang ingin bertemu kak Fadlan." jawab Fania sambil tersenyum.

Lalu datanglah 2 mobil putih menghampiri mereka berdua. Kemudian keluarlah Susan, Rania, Kevin, Mila, Nadila, Sofia dan Ferdi dari dalam mobil. Mereka pun langsung mengucapkan selamat kepada Fadlan, tak lupa Ferdi dan Kevin menyampaikan permintaan maaf mereka kepada Fadlan, sebab mereka berdua telah membantu Ardi untuk menjebak Fadlan. Fadlan pun dengan tulus memaafkan mereka berdua tanpa sedikitpun menaruh dendam.

"Sorry ya, Fadlan, gara-gara kami membantu Ardi kamu jadi harus mendekam di penjara." kata Kevin penuh penyesalan.

"Ya, Fadlan, aku sendiri benar-benar menyesal telah membantu Ardi. Aku harusnya berpikir dulu apa dampaknya kepada orang lain sebelum aku melakukannya." sambung Ferdi.

"Tidak masalah kok, yang terpenting sekarang semua kebenaran telah terungkap dan kalian berdua juga telah sadar. Aku juga mau berterimakasih banyak kepada kalian berdua, sebab kalian berdua telah berani melawan Ardi demi untuk membebaskanku, aku yakin kalian berdua pasti sangat berat untuk melakukannya, sebab Ardi adalah sahabat baik kalian." kata Fadlan yang sebenarnya merasa tidak enak telah membuat persahabatan mereka menjadi renggang seperti saat ini.

About Fadlan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang