25

256 30 0
                                    

🔉🔉kata lebah kecil, kakak-kakak yang baca jangan lupa klik bintang di pojok kiri ya,komen juga biar teteh semangat nulisnya hihi😋😋

Happy reading all,hope you enjoy 😘😘

🐝🐝🐝


"Bang, tolong lacak gue kalau jam 2 malem nanti gue belum ngabarin lo. Maaf tapi tolong banget."

Kurang lebih seperti itulah voice note yang Galung kirim pada Arsyad, orang pertama yang muncul di otaknya setelah ia memutuskan untuk pergi ke salah satu club di Bandung. Pikirannya kacau, seluruh perkataan Ayah Bia siang tadi terus mengganggunya. Bahkan tak ada satu katapun yang ia lupakan dari pertemuan tadi, pertemuan yang amat sangat menyiksanya.

Sampai ia memilih tempat yang tak bisa di katakan baik ini sebagai pelarian terakhirnya agar bebannya sedikit meringan. Galung berani bersumpah ia hanya pernah tiga kali ke tempat ini, itupun hanya untuk bertemu temannya atau menjemput koleganya. Dan ini adalah kala pertama ia menginjakan kaki dengan alasan, ia butuh hiburan.

Persetan dengan yang akan terjadi esok, Galung benar-benar kalut saat ini. Persetan dengan Arsyad yang berkicau terus di ponselnya menanyakan apa yang terjadi pada Galung. Ia tak peduli, sangat tak peduli.

Pemuda tampan pemilik senyum kotak itu mendudukan bokongnya di depan meja bar, ia lantas memesan satu minuman yang tak memiliki kadar alkohol terlalu tinggi. Namun juga dirasa mampu membuatnya sedikit membaik, meski hanya sesaat.

Satu teguk, dua teguk. Bahkan kini Galung sudah hampir menghabiskan dua botol sekaligus. Terasa asing saat cairan itu membasahi tenggorokannya, namun sensasi itulah yang membuatnya terus menerus meneguk minuman di gelasnya hingga tandas.

Cukup handal untuk pemula, namun nyatanya kini kesadarannya hanya tersisa sedikit. Samar, ia melihat perempuan mendekat kepadanya. Di rasakan nya perempuan itu memaksa untuk memeluknya. Maka dengan sekuat tenaga pula Galung mendorongnya agar menjauh, beruntungnya saat itu sang gadis langsung pergi tanpa menyebabkan keributan atau berusaha menggodanya lagi.

Barulah setelahnya Galung mengambil ponselnya, berniat meminta untuk di jemput oleh siapapun. Yah, setidaknya itulah yang Galung ingat sebelum kesadarannya hilang. Tanpa tahu, hari esok masih menyimpan sejuta misteri. Tanpa tahu gadis yang tadi memeluknya sedang bersorak senang karena rencana jahatnya seolah di permudah.

"Lo salah besar main ke sini tuh, Galung. Lo malah buat gue semakin gampang jadi pemenang di game ini," Monolognya.

~~~

Hal pertama yang di lakukan Ayah saat sampai ke rumah Fabia malam itu adalah memeluknya dengan erat. Kontan saja, gadis yang tengah berapa di dalam dekapan itu mengernyit heran. Kenapa lelaki yang siang tadi menghubungi bahwa malam ini akan datang ke rumahnya ini tiba-tiba memeluknya dengan cukup erat.

"Ayah, kenapa?" Tanya Bia dengan suara kecil. Ia benar-benar tak paham alasan di balik sikap Ayah yang tiba-tiba seperti ini.

Namun meski begitu, Biar tetap mengulurkan tangannya untuk membalas pelukan lelaki yang sudah menjadi pahlawan di hidupnya ini.

"Ga apa-apa, cuma pengen peluk aja soalnya besok kan Ayah udah pergi buat urus kerjaan, Teh." Ayah menjawab tenang, meski dalam hatinya ia berucap beribu maaf karena gagal melindungi Bia dari rasa sakit yang kemarin malam ia rasakan.

After Letting You GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang