26

246 37 0
                                    

🔉🔉kata lebah kecil, kakak-kakak yang baca jangan lupa klik bintang di pojok kiri ya,komen juga biar teteh semangat nulisnya hihi😋😋

Happy reading all,hope you enjoy 😘😘

🐝🐝🐝

Suara nyaring dari ponsel Bia malam itu tentunya membuat ia mengerang frustasi, kalau kata Defrik tadi sih orang gila macam apa yang mengganggunya semalam ini.

Dengan umpatan di dalam hatinya, ia pun bangkit. Mengambil benda pipih itu dan sedikit menegang untuk beberapa saat karena ternyata yang mengiriminya pesan adalah Galung juga Sintia.

Dari pada membuka pesan dari Galung, saat itu Bia lebih memilih membuka pesan dari Sintia terlebih dahulu.

Ah, ternyata gadis yang dulu pernah sedekat itu dengannya mengirimi ia sebuah foto, di sana terlihat Galung dan Sintia seolah terlihat sedang bersama di suatu club.

0812xxxxxxxxx : /send picture
0812xxxxxxxxx : katanya yg lagi ngejar lo nih, tapi ko sama gue? Wkwkw

Sayangnya Sintia tak tahu, bahwa bertepatan dengan ia berbicara tengah bersama Galung. Lelaki yang sedang ia bicarakan itu sedang mengiriminya pesan secara terus menerus, membuktikan perkataan Sintia bahwa ia tengah bersama Galung adalah kebohongan belaka.

Mungkin benar jika lelaki itu di club saat ini, melihat is terus mengirimi Bia drunk text seperti saat ini. Namun Bia cukup yakin kali ini Galung tak sedang bersama Sintia.

Bia tak membalas pesan Sintia kala itu, ia lebih tertarik pada notifikasi dari Galung yang terus berdatangan ke ponselnya.

08125xxxxxxx : bang jmput gye
08125xxxxxxx : twolobgin gwe bang
08125xxxxxxx : gye gs mau kisah sama bia
08125xxxxxxx : tapi gue brwngsrk, ga pantes bwt dia ayahbya aja surug gue ngejauj pdhl busa gila guw bang makjn banyk rintabgan ke sini nya
08125xxxxxxx : Defrik jha bgelafang guw banf guw garus gimana
08125xxxxxxx : gye kangdn dia ksngeb ketaws dua kangdn banget
08125xxxxxxx : gue pengscut yang ga brai buat ktin chst ajs gye takut
08125xxxxxxx : bi
08125xxxxxxx : Bia
08125xxxxxxx : begi bgt dulu gue tinggslin lo
08125xxxxxxx : nyedel bgt
08125xxxxxxx : bia I love u

Dan pesan itu terus berlanjut tanpa henti. Ada sedikit rasa mencelos di hati Bia sebab mengetahui alasan di balik lelaki tampan itu memilih menyentuh alkohol untuk pertama kalinya adalah karena dia.

"Haha bisa-bisanya bilang lagi bareng Galung, tapi anaknya malah kirim drunk text gini ke gue," Monolog Bia masih dengan gelengan kepalanya.

Bia terus memandangi ponselnya, membaca rentetan pesan yang ntah kapan akan berakhir. Sampai akhirnya sebuah pesan membuatnya mengangkat alis cukup tinggi.

"Oh, Arsyad sama Gian."

08125xxxxxxxx : Bia sorry, ini anaknya lagi kobam jadi kirim chat ga jelas ke lo
08125xxxxxxxx : btw gue Arsyad, lagi jemput dia bareng Gian

Fabia : ya Allah, sukur kalau dia udah ada yang jagain titip dia yaa (delete)
Fabia : thank bgt udah mau jemput dia, jagain hayooo anaknya suka rewel kalo pusing (delete)
Fabia : bawa mobilnya hati" Jangan ngebut nanti dia makin pusing (delete)
Fabia : ntar buatin teh manis, gulanya dua sendok teh buat dia jangan terlalu manis, makasih (delete)
Fabia : gpp
Fabia : tlg hapusin room chat sama gue aja bang, supaya anaknya ntar ga ngechat gue lagi, thx.

"Emang bener, jadi orang jujur itu susah. Astaghfirullah."

~~~

Galung mengerang kecil, merasa pusing menjalar di kepalanya. Matanya terpejam erat saat rasa pening itu tak kunjung hilang, membuat Galung tak kunjung beranjak dari kasurnya.

Sampai suara derit pintu yang terbuka, memaksanya untuk membuka matanya yang tadi sedang terpejam. Dan di lihatnya Gian yang tengah mendekat ke arahnya dengan sebotol susu juga teh di tangannya.

"Udah sadar belom lo? Atau masih kobam?" Sarkas lelaki berlesung pipi itu dengan wajah datarnya.

Sementara yang mempunyai dosa hanya tercengir lebar menunjukan gigi rapihnya. "Gue semalem ga ngapa-ngapain kan?" Tanyanya penuh harap. Karena sungguh, tak ada satupun memori yang menempel di otaknya tentang semalam. Ingatannya berhenti di saat ia terus meneguk gelas demi gelas cairan beralkohol itu, sisanya hilang ntah kemana.

"Cih mana gue tau? Gue dateng pas udah malem banget," Jawab Gian dengan decihan keras.

"Untung gue bisa ikut loh semalem, kebayang ga kalau Arsyad sendirian gotong lo, mana susah banget di ajak balik lagi anyink."

"Serius, ini gue nanya semalem kalian dateng gue ga lagi aneh-aneh kan? Gue cuma diem minum doang kan?"

Gian mengangkat bahunya acuh. "Ga tau, yang jelas lo kaya orang mabok."

Wajah Galung seketika menjadi datar mendengar pernyataan tersebut. "Ya emang iya anjing."

"Ya intinya gue liat lo tergeletak di meja baru terus pas di suruh balik ogah manggil-manggil nama Bia terus," Beritahu Gian pada akhirnya.

"Dah lo jangan banyak pikiran dulu, badan lo panas sekarang minum ini dah biar ga pening-pening amat."

Gian mengulurkan botol juga gelas yang tadi dia bawa. "Thanks Bang, sorry gue ngerepotin lo dari kemarin."

"Iya, abis itu lo mending istirahat aje. Hari ini cuti dulu, biar lo tenangin badan sama otak dulu," Perintah Gian.

"Nanti Ozzy ke sini, jagain lo sama masakin sekalian tidur beres shif dia," Lanjutnya lagi.

"Hah, astaga gue juga dokter kalau lo lupa, bang."

"Demam segini mah ga apa-apa," Ucapnya meyakinkan.

"Kapan lagi kita baik sama lo coba Lung."

Galung terkekeh, namun kekehan nya lenyap saat sadar bahwa Gian sama sekali tak menanyakan alasan di balik perbuatannya kemarin malam.

"Bang, lo ga niat nanya alasan gue ke club kemarin malem?"

"Engga ada, kalau udah waktunya lo mungkin bakal cerita duluan? Kalau lo belum cerita ya berarti lo belum siap ngasih tau, yang penting lo ngabarin dan percaya kita saat lo takut bablas kaya kemarin. Seengganya lo ngerasa ga sendiri dengan lo minta tolong sama kita," Balas Gian membuat Galung jadi sedikit terenyuh.

"Tapi tetep, gue harap lo ga sering main ke sana. Lo tau sendiri di antara kita semua jarang banget bahkan ga ada yang main ke sana kecuali Bang Alga? Dia soalnya udah biasa dan bisa ngendaliin diri, coba lo yang ga bisa inget apapun. Gue cuma ga mau ada hal yang ga di ingin ini malah kejadian," Ceramah Gian lagi.

"Iya bang, ga akan. Sekali lagi thanks, sorry juga kemarin gue kalut banget."

Gian mengangguk, lalu kepalanya bergerak memberi kode agar Galung segera meminum susu yang sudah ada di tangannya.

Dalam diamnya, Galung jadi merutuki dirinya sendiri. Siapa yang kemarin dengan lantang mengucapkan tak peduli dengan apapun ke depannya? Siapa yang kemarin dengan percaya diri memasuki club tersebut? Ia bahkan sampai melupakan orang-orang yang ia sayang juga dapat terkena dampak buruk jika ia membuat kesalahan saat di sana.

Bodoh, Galung Anggara ini pertama dan terakhir kalinya lo pergi ke sana buat minum. Selanjutnya kendal ini diri lo.

🐝🐝🐝

Hayiiiii selamat hari senin?
Yang kangen sama Galung Bia mana suaranya? Sini absen dulu ke lebah kecil awowkwowoow🐝💜🐝💜🐝

After Letting You GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang