Assalamualaikum☁
****
Tak kenal maka tak sayang dan tak menerbiasakan maka susah untuk menjadi terbiasa
Key_»»--⍟--««
Ustadzah Amila mengantar Alea ke asrama yang akan di tempati dia nanti mungkin akan ada teman disana entahlah siapa semoga saja mereka orang baik seperti teman nya dulu SMA.
Sampai di depan pintu asrama Ustadzah Amila mengetuk pintu asrama.
TokTok
Tok
"Assalamu'alaikum, " teriak Ustadzah Amila
Syafa Ansani Marcella salah satu murid yang paling kalem itu membuka pintu asrama.
"wa'alaikumussalam, eh ada apa ya Ustadzah?. "
"Ini ada santri baru tolong bantu dia ya. "
Syafa yang mengerti maksud ucapan Ustadzah Amila itu hanya mengangguk seraya tersenyum hangat pada ustadzah Amila
"Ya udah temenan yang baik dan saya pamit dulu, assalamualaikum. "
"Wa'alaikumussalam." ucap keduanya
"Yuk, masuk. " ajak Syafa
Mereka pun masuk ke dalam asrama tersebut dan mendapati dua santri putri yang satu sedang hafalan sedangkan yang satunya lagi sibuk menulis entah apa yang dia tulis.
"Assalamualaikum semua aku Rachel Alea Vinza. " ucap Alea memperkenalkan diri
"Wa'alaikumussalam, na'am nama ana Alya Nur Baiti dan ini Atika Bambang Sudiarto. "
Atika yang semula nulis entah itu apa malah menjadi marah dan kaget pasalnya namanya yang indah malah diganti itu.
"woi, jan ngadi ngadi lu nama yang dikasih ortu gue udah bagus bagus ini malah lo ganti! kurang ajar lo mau gue tampol pake kaos kaki gue! Mau?. "
"Udah! Sehari aja kalian ngga jadi kucing dan tikus!. "Sahut Syafa
mereka menunduk menyesal karna telah dimarahi oleh Syafa yang berstatus penjaga kebersihan di pesantren putri.
"Oh, iya kenalin nama aku Syafa Ansani Marcella dan yang gampang emosian itu namanya Selly Atika Nur Latief dan yang suka mancing emosi itu namanya Alya Nur Baiti. "
"Ooo, ya oke. "
"Ya udah kami bantu ya beresin barang barang mu dan kasur mu nanti di atas Atika. "
"Iya, makasih. "
"Sama sama. "
Beberapa menit setelah membereskan barang Alea mereka memilih untuk membaca atau yang disuruh menghafal ya, menghafal Al-Qur'an.
"Kalian ngga belajar?. " tanya Alea
"Oh, ngga tau katanya Ustadzah Aqila sakit dan ngga ada yang gantiin, jadi ya gitu kelas kita ngga masuk. "Sahut Atika
Alea hanya ber "Oh" ria, Alea belum bisa baca Al-Qur'an dan ini malah di sodorin Al-Qur'an
"emm, Syafa aku belum bisa baca Al-Qur'an, Fa. "
"Oh, eh astagfirullah kamu belum bisa baca Al-Qur'an! Kenapa ngga bilang dari tadi!. "
"Ya kamu ngga nanya sama aku. "
Syafa mengambil Al-Qur'an itu dan berdiri merogoh tas yang terletak dimeja terus merogoh hingga menemukan hal yang dia cari yaitu Iqro lengkap level nya satu sampai enam jilid.
"Nih kita mulai pake ini brati kamu Iqro satu ya. "
Alea sudah bersiap membaca dengan telaten dan sabar Syafa mengajari Alea hingga dua puluh menit Alea sudah mencapai Iqro jilid ke tiga yang sebentar lagi masuk ke jilid empat.
"Shadaqallahul-'adzim. "
"Alhamdulillah cepet banget kamu belajarnya Alea. "
Alea merasa senang dengan pujian tersebut dan mulai tertarik untuk menelusuri lebih jauh tentang agama Islam, agama nya sendiri.
Sudah waktunya makan siang Alea beserta tiga sahabat nya itu berjalan menuju ruang makan santri putri, disana ternyata banyak orang dan beberapa Ustadzah juga dua Ustadz.
"Assalamualaikum, " ucap keempatnya
"Wa'alaikumussalam. "
Alea juga ketiga sahabat nya duduk di salah satu meja dan melihat satu piring beserta isinya, isinya memang sederhana tapi ini sudah kelihatan istimewa di mata para santri lain.
Sesudah makan santri putri di wajibkan menyuci piringnya masing masing jika tidak akan terkena hukuman dari penjaga kebersihan.
"Syafa lama banget?. " tanya Alea
"Dia memang gitu kalo belum betul betul bersih dari satu kuman ngga akan berhenti dia nyuci, makanya kami ngga suka moment ini. " sahut Atika
"Oh, gitu ya Tik. "
"Tik tok tik tok! Lo kira gue aplikasi tiktok?. "
"Hhe, iya maaf, Tika. "
Dua puluh menit lama nya, Syafa mencuci satu piring nya membuat mata santri putri berbinar senang karna sudah terbebas dari ujian yang melelahkan menurut mereka, sekarang giliran Alea mencuci namun Alea seperti tak mengerti bagaimana mencuci piring. Pasalnya dia tak pernah cuci piring atau pun menata piring selama ini.
"Ini gimana caranya nyuci piring?. "
"Astagfirullah halazim. " ucap mereka serempak
"Lo ngga bisa. " tanya Atika
Alea menggeleng kuat dan jujur akan pertanyaan yang Atika lontar kan untuk diri nya.
"Ya udah biar aku aja yang ngajarin. " potong Syafa
Syafa berjalan menuju ke Alea. Namun mereka semua mencegat itu, seraya mengatakan agar Alya saja yang mengajari Alea untuk mencuci piring.
"Eh, biar Alya saja yang bantuin kamu udah sok keluar dan lanjutin hafalan kan katanya kamu belum hafal surah Ar-Rahman. " ucap salah satu santriwati
Syafa memikir kembali memang benar bahwa diri nya belum hafal surah Ar-Rahman, dengan segera diri nya langsung saja berlari keluar dari ruang makan itu.
"Alhamdulillah. " ucap syukur mereka semua
Saat ini Alya memang mengajari Alea sampai paham dan akhir nya yang ke empat kali Alea sudah paham cara mencuci piring.
selesai dengan urusan piring semua santri putri bersiap untuk melaksanakan sholat ashar, karna jam menunjukkan delapan menit lagi adzan sholat ashar akan tiba.
"Cepet! nanti di hukum kalo ngga cepet cepet ke masjid. " ucap Alyq
"Iya. " sahut mereka
Mereka berempat berlari kencang ke arah masjid namun sialnya para penjaga sudah lebih dahulu berada di depan masjid.
"Assalamualaikum, "
"Wa'alaikumussalam, kenapa telat lagi!?. "
Tak di sadari Gus Azzam baru saja sampai dan sudah berada di wilayah masjid.
"kenapa?. " tanya nya
"Eh, Gus ini mereka telat lagi. " sahut ustadzah Arani
"Udah ngga papa lepasin saja bentar lagi sudah mau mulai sholat. "
Ustadzah Arani si penjaga galak itu mengangguk pasrah, sebenar nya di dalam hati nya ingin sekali menghukum mereka, namun apa boleh buat?.
"Ya udah, cepat masuk dan sholat habis tuh lanjut belajar hafalan, besok saat pelajaran saya kalian harus hafal kalo tidak nilai kalian di mata pelajaran saya nol duq semester utuh. "
Mereka hanya pasrah memang begitu Ustadzah Arani tegas, galak, disiplin, dan dari benak anak anak, Ustadzah Arani seperti memiliki dendam pada murid murid perempuan dan ketika ketemu Gus Azzam aja sifat nya menjadi seperti kucing. Bisa disebut cosplay yang tadi singa menjadi kucing.
****
Assalamualaikum☁
Ramein eiii☺
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Atas Sajadah || END [Terbit]
General Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM BACA❗] [SEBAGIAN PART TELAH DIHAPUS❗] Pondok Al-Hidayah, tempat dimana kisah abadi telah terjadi dengan nyata. Rachel Alea Vinza, seorang gadis yang dipaksa oleh ayah dan ibundanya untuk masuk ke dalam pondok. Di pondok itu ia...