Cucu (43).

5.9K 356 14
                                    

Kebahagiaan yang luar biasa akan terjadi bila sudah tepat waktunya, maka kamu boleh merasakan nya.
_Rachel Alea Vinza

Sangat bersyukur memiliki mu, adalah kebahagiaan dan rasa syukur terdalam dalam hidup ku.
_Muhammad Azzam Muyassar

Happy Reading 🎉

Setelah melewati tiga jam perjalanan menuju pesantren, akhirnya dua sejoli itu telah sampai. Gus Azzam segera memarkirkan mobilnya di halaman pesantren khusus parkiran.

Mereka berdua beranjak keluar dari mobil, langsung berjalan menuju ndalem. Sungguh, rasa khawatir menyelimuti hati mereka sejak sore. Mendengar kabar sang ummi yang tiba-tiba sakit, membuat mereka dengan cepat menuju ke pesantren.

Sesampainya di ndalem, mereka langsung masuk tak lupa mengucapkan salam terlebih dahulu. Di ruang tamu tersebut ada Kyai Hasim dan dokter Rasya yang baru selesai memeriksa sang ummi.

"Assalamu'alaikum " ucap mereka berdua.

"Wa'alaikumussalam, akhirnya kalian sampai, ummi ada di kamar. Alea kesana gih, soalnya udah ditunggu ummi " sahut sang abi.

"Iya abi, yaudah Lea duluan ya kak, abi, dokter. Assalamu'alaikum "

"Wa'alaikumussalam " jawab mereka serentak.

Tak lama setelah itu dokter Rasya mengangkat suara, dan menjelaskan tentang penyakit sang ummi.

"Abah, ummi hanya demam biasa jadi tidak perlu khawatir. Saya sudah meresepkan beberapa obat yang harus diminum secara rutin, tenang saja, dalam waktu tiga hari pasti ummi sembuh. Jika tidak sembuh boleh langsung menuju rumah sakit saja, takut ada apa-apa "

"Oh iya, makasih ya nak "

"Iya abah, kalau begitu Rasya pamit dulu. Assalamu'alaikum bah, gus "

"Wa'alaikumussalam, hati-hati " sahut mereka serempak.

Dikamar, tepatnya milik Kyai Hasim dan Nyai Ratih. Alea duduk di pinggir ranjang seraya berbincang dengan ummi Ratih.

"Azzam ada nyakitin kamu nak? " tanya ummi Ratih.

"Enggak ada ummi, malah aku yang sering buat kak Azzam repot, maaf ya um "

"Alhamdulillah, maaf buat apa nak? Udah jadi tanggung jawab suami kalau direpotkan oleh istrinya, kalau nggak mau direpotkan, ya jangan nikah "

"Hehehe, iya ummi sayang "

Ummi Ratih mengelus puncak kepala Alea yang terbalut hijab yang berwarna coksu itu.

"Nak, maaf, ummi boleh bertanya? "

"Thafadholy ummi "

"Maaf ya nak, kalau nyinggung hati kamu. Kapan kamu beri ummi cucu nak? Ummi, pengen gendong cucu, ummi rasa umur ummi juga udah nggak lama lagi nak "

"Astagfirullah, ummi! Jangan ngomong begitu um, Lea nggak suka. In Syaa Allah Lea mau secepatnya ummi, tapi Lea nggak tau bagaimana kehendak tuhan nanti soal kapan menitipkan seorang malaikat kecil di rahim Lea um "

Di Atas Sajadah  || END [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang