Masjid (33).

7.6K 651 60
                                    

Kamu itu sempurna, namun sayang nya aku selangkah lebih lambat dari wanita mu yang sekaramg. Aku mencintaimu namun apakah cintaku bisa membuat kita bersatu?
_Jasmine Nadira

___

Dua sejoli yang tak lain adalah suami istri itu sedang duduk di balkon, dan sedang menyaksikan matahari tenggelam bersama-sama.

"Kak, Alea pengen punya dedek bayi " ucap Alea seraya menyenderkan kepalanya di bahu sang suami.

Saat itu juga Gus Azzam yang sedang membaca Al-Quran tersedak ludah nya sendiri akibat penuturan dari sang istri. Ha? Apakah ini mimpi?.

"De-dedek? " tanya Gus Azzam.

Lalu Alea mengangguk semangat. Kedua matanya berbinar, tak lupa senyuman harapan yang menghiasi bibir mungilnya.

"IYA! " jawabnya antusias.

Tanpa aba-aba Gus Azzam langsung menggendong Alea ala bridal style lalu segera meletakkan tubuh mungil milik Alea keatas ranjang empuk itu.

"Sunnah? "

Alea mengangguk gugup, namun Gus Azzam mendekatkan wajah nya ke telinga Alea. Lalu membisikkan "Sholat sunnah dulu "

Beberapa saat kemudian.....

BUGH!!

"KAK AZZAM! BANGUN! UDAH MAU MAGRIB, JANGAN TIDUR TERUS! NGGAK BAIK! " teriak wanita itu tepat di samping sang empu yang tak lain adalah Gus Azzam.

"ALLAH HUAKBAR! Astaghfirullah.... Ya Allah "

"Akhirnya bangun juga! Dasar kebo! Mandi sana kak, bentar lagi magrib. Cepet kemasjid solat "

"Astaghfirullah, ternyata tadi hanya mimpi... " batin Gus Azzam.

"Iya sayang, iya, kakak mandi sekarang " ucapnya lalu beranjak dari atas ranjang ke kamar mandi di depannya.

"Huh, suami nyusahin! Di bangunin bukan nya cepat bangun malah masih ketutup aja tuh mata "

Alea mulai membersihkan ranjang dan menyapu lantai, karna tadi setelah memukul Gus Azzam dengan bantal. Tanpa disadari bantal tersebut malah sobek, alhasil semua kapuk bantalnya pada berjatuhan.

Lima menit telah berlalu pekerjaan Alea sudah selesai juga saat itu adzan magrib berkumandang dan memenuhi ruangan itu.

Saat ingin mengembalikan sapu di pojokan kamar, Alea tak sengaja melihat Gus Azzam yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan air wudhu yang masih membasahi rambut juga wajah tampan nya.

"Maa Syaa Allah, kak Azzam " gumamnya.

Gus Azzam mulai mendekati Alea, melihat itu sontak Alea memundurkan diri karena jika mereka bersentuhan maka batal-lah wudhu suaminya.

"Kak! Jangan pegang nanti wudhu nya batal "

Gus Azzam tidak menjawab perkataan Alea, dirinya segera menarik pelan kepala Alea lalu mengecup singkat dahi juga bibir mungilnya.

Blush

Pipi Alea seketika memerah, malu, itulah yang dirinya rasakan saat ini.

Di Atas Sajadah  || END [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang