Masa Lalu (48).

2.6K 156 21
                                    

Untuk part ini mungkin bakal lebih panjang, karna ada sesuatu yang berharga (canda berharga)

Happy Reading All!!
»»--⍟--««

Sebuah mobil berwarna hitam kini terparkir rapi dikawasan gedung tua, jika dilihat dari luar itu memang gedung tua, tapi dari dalamnya itu adalah sebuah markas.

Seorang laki-laki dengan aura coolnya, kini turun dari mobil. Ya, itu gus Azzam. Gus Azzam segera berjalan cepat menuju satu ruangan yang berada didalam gedung itu.

"Mana dia? " tanya-nya.

"Diruang eksekusi " ujar Aron.

Tanpa menjawab gus Azzam segera membuka ruangan itu, disana ada satu wanita dan satu lelaki. Melihat itu, gus Azzam menyeringai puas. Akhirnya mereka tertangkap, entah mereka yang terlalu pintar atau anak buahnya yang terlalu bodoh! Ah, entahlah.

Gus Azzam berjalan mendekati mereka beruda, tangannya kini mencengkram kuat dagu laki-laki itu.

"Hai, Ardyan Shalih Putra. Sudah puas anda bermain main? Ah, pasti karna terlalu puas sekarang anda sangat ingin masuk penjara " ucapnya.

"Diam kamu! Azzam br*ngs*k! " pekiknya.

"Aku yang br*ngs*k atau kau dengan wanita ini yang br*ngs*k, Ardyan!- " tegas gus Azzam "Aku tau Ardyan, bahwa ini semua adalah akal akalanmu, iyakan? Kau mencintai istriku bukan? Hm, aku jadi merasa sedih, dulu kau berkata mencintai Nadira. Lalu aku melepaskannya untukmu Dyan, dan mengapa kau menyia-nyiakan nya? "

"Ah, aku jadi merasa kasian dengan nasib hati Nadira. Apa kau begitu iri dengan hidupku Ardyan? Hinggq, semua yang aku miliki ingin kamu rebut. Terutama saat kau MENGETAHUI ISTRIKU! " tegas gus Azzam, dirinya sengaja menekan kata terakhirnya agar semua yang berada disana mengetahui berbagai alasan, mengapa gus Azzam tidak lagi berkomunikasi bahkan merasa tidak sudi bertemu dengan Ardyan.

Sementara Ardyan hanya terkekeh mendengar itu, sembari menyeka darah disudut bibirnya.

"Apa, aku iri? Padamu?. Hahaha, IYA! KAU TAHU SETELAH KAU MASUK DALAM HIDUPKU, KAULAH YANG PALING DISANJUNG ZAM! SEMUA ORANG MEMUJIMU, DAN KAU TAU KARNA ITU JUGA HIDUPKU DARI SMA SAMPAI SEKARANG BERANTAKAN! SEMUA ORANG HANYA MEMBICARAKANMU, BAHKAN SEMUA ORANG TAK MENGANGGAP AKU ADA. DAN AKU PALING BENCI KETIKA SIKAP IBUKU MULAI AROGAN SETELAH MENGENALMU- " teriaknya

"Apa kau tau, tuan Azzam yang terhormat. Selain itu juga, kau telah mudah merebut seseorang yang aku cintai. ABIMU juga telah membunuh ayahku! Ayahku yang slalu membelaku, ayahku yang slalu ada disisiku, sekarang tak ada lagi. ITU SEMUA KARNA ABIMU, AZZAM!, dan selanjutnya aku harus berpura-pura telah mati hingga ibuku harus menangis. Itu semua untuk membalaskan dendam kematian ayahku! " pekiknya, lalu melayangkan satu pukulan keras pada pipi gus Azzam.

Gus Azzam sama sekali tak merasa sakit, dirinya kaget, apa yang Ardyan katakan? Abinya, telah membunuh ayahnya? Tidak! Itu tidak mungkin!.

"Jangan sembarangan ngomong anda " tekannya dan segera membalas pukulan yang Ardyan beri tadi. Kini kedua sudut bibir mereka mengeluarkan darah, belum lagi pipi mereka yang sangat nyeri.

Diluar Ilham, Adgam, Aron, dan Arian. Bergegas mendobrak pintu ruang itu, mereka takut ada hal yang tidak tidak terjadi. Memang ruangan itu dinamakan ruang eksekusi namun bukan seperti dipikiran kalian, kalian pikir pasti itu untuk membunuh orang-orang yang berurusan dengan gus Azzam. Tapi, ruang itu hanya untuk mengeksekusi kejujuran, dan setelah puas dengan berbagai bukti, anggota gus Azzam akan melaporkan pada pihak yang berwenang, hingga sang pelaku tak akan bisa bebas sebelum waktunya.

Di Atas Sajadah  || END [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang