kebenaran (38)

5.3K 477 17
                                    

Haii, assalamu'alaikum... Lama ga ketemuu, hhe..

Langsung aja yaa... Happy Reading...

***

Pagi hari pun tiba, Alea yang sedang melaksanakan ritual mandinya sedangkan Gus Azzam sudah bersiap dengan kemeja dan jaz berwarna hitam miliknya.

'Ceklek'

Pintu kamar mandi pun terbuka, disana muncul sosok Alea yang sudah mengenakan gamis serta hijab panjangnya yang berwarna hitam sama seperti yang dikenakan oleh Gus Azzam.

Entahlah, dalam benak Alea saat ini hanyalah ada kebingungan. Karna sejak tadi subuh dia terus bertanya pada Gus Azzam tentang ada apa hari ini. Namun tidak ada jawaban kecuali 'ikut saja, nanti juga tau' ah! Sungguh menyebalkan.

"Kak! " seru Alea dengan nada ketus.

"Dalem zaujati? "

"Sebenernya hari ini ada apa sih?, kok harus pake apa-apa warna hitam? "

"Hari ini ada kejutan untuk kamu dan untuk penghianat "

Mendengar itu Alea hanya bisa diam membisu, karna dirinya sungguh bingung. Apa yang dimaksud Gus Azzam sebenarnya?.

"Sudah tidak usah dipikirkan, sekarang kenakan niqobmu. Kita berangkat sekarang "

"Ni-niqob? "

Gus Azzam mengangguk, tanpa babibu dirinya meraih niqob tersebut. Lalu memasangkan dengan lembut diwajah Alea.

Sungguh, hal kecil itu mampu membuat hati Alea berdemo sendiri. Pipi yang tadinya putih sekarang memerah bak seperti tomat yang baru saja matang. Ah, Gus Azzam sangat! Menyebalkan.

"Sudah, ginikan cantik " gumam Gus Azzam yang masih bisa didengar oleh gendang telinga Alea.

'Blush'

Sudah, Alea sudah tak tahan. Alea saat ini berada dalam kebingungan namun tercampur dengan ke-saltingan.

"Duhh, gemes kalau blushing gitu. Janji nggak merah pipinya, hm? " goda Gus Azzam.

Tanpa aba-aba Alea langsung saja memukul pelan lengan Gus Azzam. Sungguh dirinya, ah, dia sangat malu saat ini.

"Hahaha, iya sudah. Kita berangkat sekarang "

***

Baru saja mobil Gus Azzam sampai, sudah banyak orang yang mengerumuni mobil itu. Siapa lagi jika bukan para awak media?.

"Kak, kok banyak orang. Lea takut " cicit pelan Alea.

Melihat ketakutan diwajah istrinya, segera Gus Azzam menyuruh Azrian dan Akhmal untuk mentertibkan semua para awak media atau yang lainnya.

"Jangan takut ya, ada kakak disini " ucap Gus Azzam seraya mengecup singkat kepala Alea.

Tak perlu waktu lama, akhirnya semua awak media berbaris tertib.

Akhmal datang menuju mobil Gus Azzam lalu membuka pintu mobil tersebut. "Sudah tuan, silahkan menuju ruang konferensi pers ". Gus Azzam mengangguk, yang diikuti pula oleh Alea. Giliran Akhmal membukakan pintu pintu Alea.

Di Atas Sajadah  || END [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang