Dunia Milik Berdua (28).

10.6K 870 46
                                    

Seusai mandi Gus Azzam segera turun kebawah untuk menyusul sang istri.

"Loh, ini kok umi sama Lea bukan nya makan malah main hp? Terus abi kemana, um? "

"Umi sama Lea tuh nungguin kamu! Lama banget jadi ya udah kita mutusin buat baca novel bareng. Abi lagi ngisi pengajian di masjid sebelah "

"Oh, jadi malam ini judul nya, mantu se frekuensi ku " batin Gus Azzam seraya menarik pelan kursi meja makan.

"Makan dulu, baru lanjut baca novel. Kalau nggak cepet dimakan nanti dimakan setan " tegur Gus Azzam.

Umi Ratih dan Alea hanya menurut lalu mematikan handphone mereka masing-masing dan memulai makan bersama Gus Azzam. Tak lupa juga untuk membaca doa sebelum makan.

Lima belas menit berlalu dan kegiatan makan malam mereka telah usai. Dan Kyai Hasim pun telah pulang.

Kini dikamar Alea dan Gus Azzam hanya saling diam dan fokus pada kegiatan masing-masing mereka.

"Zaujati... " panggil pelan Gus Azzam pada Alea.

Sontak Alea terdiam membeku ketika di panggil Zaujati oleh Gus Azzam. Bayangkan saja saat ini hati Alea tak mau diajak kerja sama lagi.

"I-iya k-ke-kenapa kak? " sahut Alea terbata-bata.

"Bolehkah Zauji mu ini melihat indah nya surai rambut milik mu? "

Entah kenapa Alea langsung mengangguk setuju begitu saja.

Perlahan namun pasti tangan Gus Azzam terulur membuka pelan hijab yang dikenakan sang istri.

"Maa Syaa Allah, Uhibbuki fie kulli lahdzotin tamuuru fie hayati, ya Zaujati " bisik pelan Gus Azzam tepat pada telinga Alea.

"Ar-arti nya kak? " tanya gugup Alea.

"Aku mencintaimu sepanjang waktu dalam hidupku " sahut Gus Azzam lalu mengecup singkat kening milik Alea

Cup!

"Arwa'ul qulub qolbuk, wa ajmalul kalaam himsuk, wa ahla maa fie hayaatie hubbuk "

"Ar-artinya? "

"Hati yang paling menakjubkan adalah hatimu, suara yang paling indah adalah bisikanmu, dan hal termanis dalam hidupku adalah mencintaimu "

"Duh, astaghfirullah, salting berat!! Aaa tolong!! Pengen teriak! Ya Allah jantung ku nggak aman " teriak Alea dalam hati.

Melihat kedua pipi Alea mulai memerah bak buah tomat yang baru saja matang dari pohon nya.

Dua tiga detik kemudian tiba-tiba saja ide jahil muncul di pikiran Gus Azzam.

"Kenapa, hm? "

"Duh, kok pake kata 'hm' sih! Udah kayak Gus spek wattpad " batin Alea.

"Ng-nggak, ng-nggak papa, suer "

"Beneran? Kok jawab nya gugup gitu? "

"Eh iya kak, i-itu b-besok k-kata umi Gus Erka pulang dari Khairo "

"Oalah, kakak udah tau karna tadi bang Erka udah telepon kakak duluan "

"O-oh, ya udah kalo gitu Lea tidur dulu "

"Eh, ambil wudhu dulu. Baru tidur, dan jangan lupa baca surah Al-Mulk sebelum tidur "

"Kak Lea udah ngantuk lho "

"Udah gih buruan atau kakak- "

Belum selesai mendengarkan sahutan dari Gus Azzam, Alea sudah berlari kecil duluan kearah kamar mandi.

"Lucu banget sih! " gumam gemas Gus Azzam.

Karna merasa bosan dan rasa ngantuk belum juga melanda dirinya, Gus Azzam mulai beranjak dari atas kasur menuju ruangan samping kasur nya. Disitu adalah ruangan yang khusus diisikan berbagai kitab juga Al-Quran.

Didalam ruangan itu Gus Azzam mulai membuka salah satu kitab yang ada di dalam lemari.

"Bismillah.... " gumam Gus Azzam.

Tak lama setelah itu pintu kamar mandi terbuka dan menampakkan sosok Alea yang basah karna air wudhu.

"Loh, kakak kemana? Perasaan tadi sebelum gue lari ke kamar mandi dia ada di sini kok " batin heran Alea.

"Kakak dimana!? " teriak Alea yang pasti langsung menggema di kamar itu.

Gus Azzam yang baru membaca separuh isi kitab itupun terhenti kala mendengar panggilan dari sang istri.

Tanpa berlama-lama lagi Gus Azzam segera meletakkan kembali kitab itu dan langsung keluar untuk menemui Alea.

"Kenapa? "

"Kakak ngapain disana? "

"Baca kitab sayang "

"Oh, ya udah Lea cuma nanya itu aja. Kalau gitu Lea mau tidur "

"Ya udah gih, tidur "

"Mau tidur sambil di peluk sama di nyanyiin sholawat "

Seketika senyuman Gus Azzam mengembang sempurna di kedua sudut bibir nya. Tak mau berlama-lama lagi Gus Azzam segera menggendong Alea ala bridal style dan menjatuhkan pelan tubuh Alea keatas ranjang.

"Ih! Kok di gendong sih! Kak Azzam modus! "

"Nggak apa-apa. Modus sama istri sendiri dapat pahala, beda lagi kalau modus sama istri tetangga "

Reflek tangan Alea menampar mulut Gus Azzam dengan keras hingga menimbulkan suara.

PLAK!

"Akh! " pekik Gus Azzam kesakitan.

Saat melihat darah segar mengalir di sudut bibir Gus Azzam, Alea kembali tersadar jika perbuatan nya tadi sangat bahkan bisa disebut sungguh keterlaluan.

"Eh, astaghfirullah. Maaf kak, Lea nggak sengaja " lirih Alea penuh sesal.

Kepala Alea tertunduk sempurna, dirinya tak berani melihat wajah Gus Azzam. Jari jemari nya mulai gemetaran takut jika Gus Azzam akan marah.

"Kenapa nunduk, hm? " tanya pelan Gus Azzam lalu perlahan mengangkat pelan dagu Alea agar mata Alea menatap wajah nya.

Walau wajah Alea sudah berhadapan dengan wajah Gus Azzam namun mata Alea berpaling kearah lain.

Karna sudah sangat gemas dengan istri nya Gus Azzam mengecup singkat pipi, dahi, dan kedua mata Alea yang hampir memerah akibat menahan tangis.

Cup!

Cup!

Cup!

Cup!

"Nah, gini kan baru paket lengkap " bisik Gus Azzam yang sangat dekat dengan telinga Alea.

"Hiks.. "

Satu isakan lolos begitu saja dari mulut Alea. Karna sudah tak tahan lagi akhirnya Alea memeluk erat tubuh kekar milik Gus Azzam.

"Hei, kenapa nangis? "

"Hiks, maafin Lea. Karna Lea bibir kakak jadi berdarah, pasti sakit banget ya? Hiks "

"Enggak sayang, ini cuma luka kecil. Udah ya nangis nya? Sekarang tidur, kakak peluk sama kakak nyanyiin sholawat "

Mendengar itu Alea pun berhenti menangis seraya mengangguk lemah sebagai jawaban atas pertanyaan Gus Azzam.

"Mau sholawat apa? "

"Nggak jadi, Lea mau tidur sambil di elus kepala nya aja "

Gus Azzam hanya menuruti nya hingga akhirnya mereka tidur menjelajahi mimpi masing-masing.

»»--⍟--««

Assalamu'alaikum, bestiee. Maaf ya kalo ke malaman padahal janji nya sore tadi, hhhe

Di Atas Sajadah  || END [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang