Nyeri (16).

13.5K 1.1K 235
                                    

On The Prayer Mat
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*

Umi Ratih pun mengangkat panggilan tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Umi Ratih pun mengangkat panggilan tersebut.

"Assalamualaikum. "

"Wa'alaikumussalam, kamu kemana aja sih? Kamu tau ngga kalo- "

"Iya, Lea lagi sama aku, um. " sahut Gus Azzam

"Ooo, jadi kamu yang culik Lea, hm?. "

"Astagfirullah, istigfar um, dari mana anak umi yang ganteng ini culik istri sendiri. "

"Ngaku ngaku anak umi, nama mama kamu tante Lala kan. "

"Astagfirullah halazim.... Umi jahat banget sama aku, ya Allah... " lirih Gus Azzam penuh dramatis

"Udah, Lea pulangin sekarang. "

"Udah malem, um. "

"Ya udah, jagain Lea, jangan di unboxing dulu!. Assalamualaikum. " tegas umi Ratih

"Wa'alaikumussalam. "

Umi Ratih mematikan panggilan secara sepihak dan segera memberitahu tentang kabar Alea saat ini.

"Alhamdulillah, Lea aman sama Azzam. " ucap umi Ratih

Saat itu juga Atika, Alya, juga Syafa melotot kaget kala mendengar ucapan syukur umi Ratih, yang dimana Gus Azzam dan Alea itu bukan mahrom.

"Loh, kok malah bersyukur sih um? Kan Gus Azzam sama Alea bukan mahrom?. " sahut Syafa

Seketika umi Ratih menjali gelagapan sendiri, bisa bisa nya dirinya keceplosan. Sekarang dirinya harus menjawab apa?.

Kyai Hasim yang melihat wajah umi Ratih yang kebingungan mencari jawaban itu, mau tak mau harus jujur, sejujur jujur nya.

"Azzam sama Lea sudah menikah. " tutur Kyai Hasim

Karna penuturan Kyai Hasim, umi Ratih hanya bisa menghela nafas dan yang lain nya tercengang kaget.

Deg
Hati Syafa seketika merasa nyeri, karna laki laki yang ia cintai menikah dengan sahabat nya bahkan dirinya pernah mengatakan tentang rasa cinta nya ini pada sahabat nya sendiri. Namun apakah ini balasan karna perbuatan nya selama ini? Dan mungkin memang Gus Azzam bukan jodoh nya.

Karna tak mau terlalu lama menyeka air mata nya, Syafa segera pamit untuk kembali ke asrama, bukan lebih tepat nya ke taman pondok.

"Kalo gitu... Syafa pamit duluan ya, umi Kyai, assalamualaikum. " ucapnya seraya berjalan menuju ke arah luar

"Wa'alaikumussalam. " jawab mereka serempak

Tak berlangsung lama Atika dan Alya pun izin pamit karna hari sudah mulai menjelang waktu magrib.

Di Atas Sajadah  || END [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang