Ngampus (52).

2.3K 128 3
                                    

Happy Reading All!
______________

Sampai dikampus, Alea segera turun dari mobil dan menyalimi tangan gus Azzam.

"Belajar yang pinter ya, zaujatinya Azzam, " ucapnya dengan nada menggoda.

"Mulai, mulai, nanti tidur diluar, mau? "

"Ngga ih! Masa aku disuruh tidur diluar, ngga mau! "

"Dasar bayi, yaudah sana berangkat sana, semangat kerjanya!! "

"Cium dulu, baru nanti aku berangkat, "

Alea pun mendengus sebal, bisa-bisanya suaminya ini meminta itu, sedangkan mereka tengah berada dikeramaian kampus. Tanpa aba-aba, Alea langsung mencubit keras pinggang suaminya ini.

"Ngga usah aneh-aneh, udah sana kerja! " dengusnya lalu pergi dari sana.

Dengan wajah merajuk, gus Azzam memasukki mobilnya, dan pergi menuju kantornya. Tinggal cium aja lho! Susah banget.

Sampai dikantor, wajah gus Azzam tetap buruk. Datar, dan hawa yang ia timbulkan sedikit tidak mengenakkan karyawan lain. Apalagi saat ia masuk, pintu ruangan langsung ditutup secara kasar olehnya.

Ah, mood hari ini sangat buruk. Gus Azzam terus saja menggerutu sejak tadi. Istrinya ini memang sangat tidak peka.

Tok!
Tok!
Tok!

Pintu yang tadinya diam kini mengeluarkan suara, ia sudah memastikan bahwa ini adalah sekertaris cadangannya yang centil itu! Jika bukan karna Liona ada urusan di Swedia, katanya sih urusan pertunangannya.

"Masuk, " tegasnya seraya sibuk memilah dokumen dimejanya.

Seorang wanita bertubuh sexy itu-pun berjalan mendekat kearah gus Azzam.

"Ini pak, ada berkas tawaran kerja sama dari perusahaan Eltraid, " ucapnya secara mendayu-dayu.

"Apa suaramu perlu saya bawa ke dokter? Sepertinya pita suaramu hampir habis. Apa perlu saya menggantikannya dengan pita suara ayam? Agar bisa berbicara dengan jelas! " desisnya, gus Azzam pun merebut kasar berkas itu, lalu menandatangani secara cepat.

"Nih! " gus Azzam memberikan berkas itu kepada wanita didepannya. Namun hal yang membuatnya kesal adalah, wanita itu malah melamun! Menyebalkan.

"PERGI KELUAR, ATAU KAMU SAYA PECAT SEKARANG JUGA! " bentak gus Azzam.

Wanita yang sedari tadi melamun yang syok karna ucapan gus Azzam tadi. Kini tambah syok dengan bentakan yang gus Azzam lontarkan kepadanya.

"Ma-maaf tuan, baik terimakasih, saya izin keluar, " sahutnya terbata-bata.

Setelah tak melihat keberadaan wanita itu, gus Azzam menghela napas lega. Ia paling tidak bisa mengontrol emosinya saat melihat seseorang yang ia benci. Contohnya sekertaris sementaranya itu.

Gus Azzam segera melanjutkan pekerjaannya tadi. Hah! Baru ia tinggal tiga hari, pekerjaan sudah numpuk banyak. Bahkan meeting yang terjadwal hari ini sebanyak empat kali.

~~~~

Rissa dan Alea kini saling berbicara riang, saling bertukar cerita yang mereka punya. Dan melepas kerinduan, karna sudah dua minggu ini mereka tak bertemu.

Di Atas Sajadah  || END [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang