"Aku tidak rela jika kecantikan bidadari ku dinikmati oleh banyak mata laki-laki"
_Muhammad Azzam MuyassarPagi hari telah tiba, kedua sejoli yang tak lain pasangan suami istri itu sedang sarapan.
"Kak "
"Kenapa zaujati? "
"Kakak hari ini jadi ke kantor? "
"Iya? Pokoknya kamu harus ikut nggak ada penolakan! Paham "
"Iyadeh, iya "
Ya, mulai hari ini gus Azzam akan lebih aktif dalam perkerjaan nya sebagai CEO. Dan hari ini pun gus Azzam berniat untuk mengajak Alea untuk di kenalkan kepada karyawan lain.
Seusai makan gus Azzam dan Alea langsung berangkat menuju kantor. Saat perjalanan hanya hening yang tercipta, disatu sisi Alea gugup dan disisi lain gus Azzam hanya fokus menyetir.
"Duh, Ya Allah pasti karyawan di kantor kak Azzam pada cantik-cantik. Nggak pede, gimana nih Ya Allah. Takut dibilang nggak cocok sama suami sendiri " batin Alea.
Tau sendirikan omongan orang-orang yang suka asal melontarkan tanpa memikirkan dampak nya dulu, di sela-sela saat menyetir gus Azzam juga sangat memperhatikan istrinya. Jangan salah gus Azzam walaupun dingin juga termasuk manusia yang peka terhadap pasangan nya.
"Tenang, kamu cantik zaujati. Kalau pun ada karyawan atau perempuan lain yang menurut kamu lebih cantik dari kamu, dihati dan dimata kakak kamu bidadari tercantik kedua setelah ummi "
Blush
Tanpa disadari pipi Alea langsung memerah bak seperti tomat yang baru saja matang.
"Kok kakak bisa tau kalau aku lagi mikir kek gitu? " tanya Alea seraya menutupi wajah nya dengan kedua telapak tangan nya.
"Taulah, tingkah zaujati aja udah jelas kek gitu "
"Massa sih! Kayak nya enggak deh. Malah dari tadi aku cuma diem ngelamun, kakak sok tau deh! "
"Iya deh, kakak yang sok tau "
"Nah itu baru bener "
Gus Azzam hanya bisa menggelengkan kepalanya, dan mengingat pesan ini. 'Wanita selalu benar, dan laki-laki slalu salah.'
Lima belas menit berlalu, akhirnya mereka sampai di parkiran kantor gus Azzam. Namun aneh nya gus Azzam bukan nya langsung turun malah mengeluarkan sesuatu dari sebuah kotak.
"Itu apa kak? "
"Buka aja "
Alea menurut lalu membuka kotak tersebut dan isinya hanya sehelai kain yang tak lain adalah "cadar? "
"Iya, untuk hari ini saja zaujati. Kakak nggak rela kecantikan mu nanti dinikmati laki-laki lain, kakak pasangin? Atau pasang sendiri? "
"Maa Syaa Allah, zauji ku cemburu nya minta ampun. Pasangin lah "
Gus Azzam tersenyum simpul, lalu memasangkan cadar tersebut pada wajah Alea.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Atas Sajadah || END [Terbit]
General Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM BACA❗] [SEBAGIAN PART TELAH DIHAPUS❗] Pondok Al-Hidayah, tempat dimana kisah abadi telah terjadi dengan nyata. Rachel Alea Vinza, seorang gadis yang dipaksa oleh ayah dan ibundanya untuk masuk ke dalam pondok. Di pondok itu ia...