Prolog

1.5K 169 37
                                    

Kamu itu keturunan Oxley.

Mungkin itu adalah kalimat yang terdengar biasa saja bagi orang lain, tapi tidak untuk para keturunan Oxley. Kalimat itu adalah sebuah ancaman bagi keluarga Oxley agar tidak bermain-main dan merusak nama baik keluarga Oxley.

Beda lagi kalau kalimatnya,

Dia keturunan Oxley.

Kalau yang itu namanya pujian atau untuk beberapa orang itu cemoohan yang mereka berikan pada keluarga Oxley.

Soal kalimat yang pertama, ingat sekali dulu ketika dirinya duduk di bangku sekolah. Ia berpamitan pada ayahnya untuk mendatangi pesta ulang tahun yang diadakan teman sekelasnya. Ia pikir ia sudah cukup umur untuk pergi ke pesta dikala dulu usianya baru menginjak 15 tahun, lagipula itu bukan pesta orang dewasa yang dimana-mana ada minuman keras, itu hanyalah pesta ulang tahun yang penuh pernak-pernik dan makanan manis.

"Tidak bisa, kamu itu keturunan Oxley! Bukankah lebih baik pergi ke ruang baca dan menambah pengetahuan intelektualmu, Kim Yerim?"

Itu adalah jawaban Kim Young Dae, ayahnya, ketika ia meminta izin untuk pergi ke pesta. Menurut, tentu saja. Ia tak mungkin melawan perkataan ayahnya yang selalu terdengar mutlak di telinga Kim Yerim bagaikan sebuah perintah yang wajib untuk dilakukan.

Hidup seorang Kim Yerim selama 25 tahun tak pernah dihabiskan untuk bersenang-senang, hidupnya hanya seputar belajar, berbisnis, dan mengurus rumah. Bahkan sejak usianya masih 5 tahun, ia sudah disibukkan dengan berbagai macam les yang dilakukan di rumah, ayahnya mendatangkan berbagai macam guru terbaik di kota dengan bidang mereka masing-masing.

Disaat semua anak 5 tahun hanya tahu bermain, makan, dan tidur, Yerim berbeda, gadis itu sudah di dorong ayahnya mati-matian untuk menguasai segala macam hal yang wajib untuk dikuasai seorang keturunan Oxley. Yah, lagi-lagi dengan ancaman, "Kamu itu keturunan keluarga Oxley!"

Ayahnya itu seorang miliuner ternama di Korea, keturunan dari keluarga Kim dan keluarga Oxley. Nama Oxley didapatkan dari buyut mereka laki-laki mereka yang asli dari Inggris. Ia juga masih ingat sekali tiap kali ayahnya berkata, "Ayah ini miliuner, punya nama yang berpengaruh di Korea. Jabatan ayah sudah setara dengan presiden, semua orang menghargai ayah sama seperti mereka menghargai presiden. Kalian sudah tahu bagaimana besar dan pengaruhnya Kim Young Dae di negara yang kalian tinggali, maka tolong jaga nama baik ayah dan jangan pernah merusaknya!"

Selama 25 tahun hidup itu pun rasanya Yerim hanya hidup untuk mengabdi kepada ayahnya, sama sekali tak pernah memberontak dan terus patuh. Apalagi sampai merusak nama baik keluarga ataupun ayahnya, itu sama sekali tak ada di dalam kamus seorang Kim Yerim, anak pertama keturunan Oxley yang selalu diagungkan oleh media dan masyarakat karena kepandaian dan keanggunannya.

Yerim 4 bersaudara, dirinya punya 3 orang adik yang berjenis kelamin sama dengannya, yaitu perempuan. Entah sial ayahnya atau bagaimana, tapi pria itu sama sekali tak punya anak laki-laki seperti yang diharapkan agar bisa meneruskan langkahnya dalam dunia perbisnisan, karena itu Young Dae terus mendorong Yerim untuk lebih memahami soal bisnis dibandingkan anaknya yang lain karena Young Dae tahu, yang paling memiliki potensi untuk meneruskan perusahaannya adalah putri pertamanya dari istri pertama.

"Apa kalian tahu apa yang sudah kalian lakukan?"

Yerim berjingkat ketika suara tinggi Kim Young Dae memasuki indera pendengarannya bersamaan dengan sebuah benda dari keramik yang di lempar dengan keras ke atas marmer hingga menimbulkan suara nyaring yang amat sangat memekakkan telinga.

Ini pertama kalinya Yerim melihat Kim Young Dae semarah ini, apalagi pada anak-anaknya.

"Apa kalian tahu sesusah apa ayah menyembunyikan identitas asli kedua adik kalian?" Tanya Young Dae dengan nada yang amat sangat tinggi sampai membuat Yerim yang notabene-nya memiliki hati lembut jadi berkaca-kaca bola matanya.

ForelsketTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang