Siang itu rasanya begitu menenangkan ketika Yerim melangkah beriringan dengan Jungkook sambil bergandengan tangan, keduanya melangkah dari tempat dimana Jungkook memarkirkan mobilnya menuju peternakan. Akibat turunnya hujan pagi-pagi buta tadi membuat rerumputan terlihat basah dengan butiran sisa air hujan yang masih menempel, untung saja Yerim hari ini diingatkan Jungkook untuk mengenakan sepatu boots.
"Kau suka suasana setelah hujan seperti ini?" Tanya Jungkook, menoleh pada Yerim yang melangkah sembari mengamati rerumputan di bawah.
"Suka! Tapi lembab dan basah, jadi agak mengganggu. Aku suka kalau setelah hujan, lalu duduk di balkon perpustakaan rumah dengan segelas cokelat hangat atau kopi hangat sambil membaca sebuah buku. Menyenangkan sekali!" Mendongak untuk menatap Jungkook, Yerim menjawab dengan nada penuh antusias dan senyuman lebar yang setia menempel pada bibirnya.
Hari ini mereka berangkat sedikit agak lebih siang dari biasanya akibat hujan yang terus mengguyur sejak pukul 4 pagi hari, akibatnya keduanya baru sampai di peternakan saat matahari telah naik.
"Hari ini kita ke pabrik pemerahan susu, kau sudah menantikan itu sejak lama, 'kan?"
Yerim terkesiap dan membelalak, "Sungguh? Hari ini belajar mengenai pemerahan susu sapi?"
Jungkook mengangguk, "Aku sengaja tak memberitahumu sejak semalam agar jadi surprise! Aku tahu kalau kau selalu menunggu pelajaran ini. Benar, 'kan?"
Yerim tersenyum senang dan memeluk lengan Jungkook erat, "Benar! Aku selalu menunggu hari ini untuk tiba, tidak sabar sekali ingin melihat bagaimana proses pemerahan susu sapi. Apa nanti boleh mencicip susu juga?" Tanyanya dengan nada manja.
Jungkook terkekeh kecil dan mengecup pelipis Yerim, "Tidak boleh, Kim! Itu karena kami hanya punya pabrik pemerahan saja, bukan pabrik untuk memproses susu hingga siap untuk disajikan. Nanti kita beli di supermarket saja!"
Dengan itu keduanya melangkah memasuki peternakan dengan senyum lebar yang terpatri di bibir keduanya, melangkah dengan perasaan senang yang membuncah dalam dada, terutama Yerim.
"Selamat siang, tuan Jeon dan nona Oxley!"
Yerim secepat kilat melepas tautan tangannya dengan Jungkook saat seorang pekerja menghampiri keduanya dari arah lumbung.
"Selamat siang! Apa ada sesuatu yang harus dilaporkan? Atau semuanya berjalan baik-baik saja?" Tanya Jungkook sebagai pemilik peternakan.
Pria yang kelihatannya masih muda itu tersenyum dengan gelengan, "Tidak ada yang harus dilaporkan, tuan! Semuanya berjalan baik-baik saja, saya hanya ingin menyapa."
Omong-omong, ini baru pertama kali Yerim melihat pegawai ini.
Jungkook menyinggungkan senyum tipis, "Terima kasih karena sudah menyapa, silahkan kembali bekerja! Kami akan pergi ke tempat pemerahan."
Pria muda itu mengangguk, "Kalau begitu saya pamit undur diri, semoga hari tuan dan nona berjalan dengan menyenangkan!" Begitu ucapnya sebelum berlalu meninggalkan Jungkook dan Yerim.
"Aku belum pernah melihat pekerja yang itu sebelumnya, Jeon?" Tanya Yerim penasaran sambil melihat punggung sang pria muda yang melangkah semakin menjauh.
"Dia memang masih baru, baru saja bekerja 2 minggu yang lalu. Kita sudah jarang ke peternakan akhir-akhir ini, mungkin itulah kenapa kau belum pernah melihatnya!" Jawab Jungkook sembari melanjutkan langkah menuju tempat yang hendak ditujunya.
"Siapa namanya?"
Secepat kilat Jungkook membalik tubuhnya sambil menatap Yerim dengan kernyitan dan penuh tanda tanya, "Apa alasanmu menanyakan namanya, nona Katie Kim?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Forelsket
Fanfiction{𝐟𝐞𝐚𝐭𝐮𝐫𝐢𝐧𝐠 𝐉𝐮𝐧𝐠𝐤𝐨𝐨𝐤 𝐚𝐧𝐝 𝐘𝐞𝐫𝐢} 𝑭𝒐𝒓𝒆𝒍𝒔𝒌𝒆𝒕 (𝒏.) 𝑻𝒉𝒆 𝒆𝒖𝒑𝒉𝒐𝒓𝒊𝒂 𝒚𝒐𝒖 𝒆𝒙𝒑𝒆𝒓𝒊𝒆𝒏𝒄𝒆 𝒘𝒉𝒆𝒏 𝒚𝒐𝒖 𝒂𝒓𝒆 𝒇𝒊𝒓𝒔𝒕 𝒇𝒂𝒍𝒍𝒊𝒏𝒈 𝒊𝒏 𝒍𝒐𝒗𝒆 . . Setelah membuat salah satu rahasia keluarga Kim ter...