"Yerim, Jungkook menunggu di depan!"
Suara berat tersebut berhasil menarik perhatian Yerim dan Mia yang tengah berbincang sambil meneguk jus buah persik di ruang tamu.
"Kenapa Jungkook tidak masuk, sayang?" Tanya Mia, bertanya pada suaminya yang baru saja kembali dari menemui beberapa klien bersama Jungkook.
"Dia kelelahan," Jawab Namjoon seadanya sambil melepas pantofel serta kaus kaki yang membalut kakinya.
Yerim meletakkan gelas yang isinya baru saja ia tandaskan, "Terima kasih untuk hari ini, Mia! Aku bersenang-senang denganmu," Katanya pada Mia dengan senyuman lebar, mengingat kegiatan menyenangkan apa saja yang sudah mereka berdua lakukan bersama hari ini.
"Juga, Namjoon oppa sudah bekerja keras hari ini! Aku pamit pulang, selamat malam!"
"Hati-hati, Kim! Selamat malam!" Seru Mia, membalas pamitan Yerim ketika gadis itu sudah berlari keluar rumah.
"Tadi melakukan apa saja bersama Yerim?" Tanya Namjoon, merenggangkan dasinya yang terasa mencekik leher.
"Kami membuat kerajinan clay, memasak, dan membuat jus buah persik ini bersama! Tadi siang juga kami menonton film hingga ketiduran," Jawab Mia antusias sambil tertawa kecil, tak ada waktu yang tak menyenangkan kalau sedang bersama Yerim.
"Tolong jauhi Yerim perlahan, dia bisa membawa malapetaka untuk kita!"
Senyuman di bibir wanita berusia 30-an itu langsung menghilang dalam sekejap, dahinya mengernyit sambil menatap Namjoon tak suka, "Apa maksudmu, Namjoon?"
Namjoon menghela napas, "Kau sudah tau semuanya, aku sudah menceritakan padamu tanpa ada yang tertinggal satu pun! Dia bisa saja membawa malapetaka untuk keluarga Jeon dan juga kita jika saja hubungannya dengan Jungkook sampai diketahui oleh ayahnya."
"Namjoon--"
"Lagipula aku ragu kalau Kim Young Dae belum mengetahui hubungan putri sulungnya dengan putra bungsu keluarga Jeon. Mustahil sekali kalau tuan Kim belum mengendus hubungan keduanya! Tuan Kim tidak semudah itu mengasingkan putrinya tanpa pengawasan, dia pasti mengirim setidaknya 1 suruhan untuk memata-matai Kim Yerim Oxley."
"Tapi dia--"
Namjoon yang hendak pergi ke kamar untuk membersihkan diri dan beristirahat menghentikan langkahnya untuk berbalik, secepat itu juga dirinya melayangkan telunjuk pada sang istri untuk menekankan semua perkataannya kali ini, "Dengar, Mia! Aku melakukan semua ini bukan karena aku jahat, aku melakukan ini karena aku ingin menyelamatkan keluarga Jeon dan juga keluarga kita. Aku tidak membenci Yerim, tapi aku harus membuat diriku sendiri jadi membencinya agar kita selamat!"
Itu adalah kalimat penuh penekanan nan mutlak yang keluar dari bibir Kim Namjoon sebelum berlalu memasuki kamar, meninggalkan Mia yang melemaskan bahunya di sofa ruang tamu. Tak menyangka bahwa hal yang awalnya begitu membahagiakan dan membuat dirinya senang bisa berakhir menyedihkan seperti ini. Ia menyayangi Yerim bak adiknya sendiri, bagaimana bisa Namjoon menyuruhnya menghindari Yerim?
Sedang di sisi lain, Jungkook yang tengah menunggu Yerim memilih untuk membuka ponselnya, mengecek jadwal bertemu klien mana lagi yang harus ia lakukan besok bersama Namjoon. Bekerja sebagai atasan tanpa seorang asisten cukup membuatnya kewalahan sendiri mengatur jadwal, jujur saja.
Kepalanya pening sekali karena begitu kelelahan, banyak investor dan perusahaan besar yang ingin bekerja sama dengan peternakan keluarganya akhir-akhir ini, itu semua karena ayahnya yang berhasil membuka satu ladang besar lagi peternakan di New Zealand. Banyaknya tawaran untuk bekerja sama ini juga dipengaruhi oleh Namjoon yang telah kembali ke Korea.
![](https://img.wattpad.com/cover/302873163-288-k809665.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Forelsket
Fanfiction{𝐟𝐞𝐚𝐭𝐮𝐫𝐢𝐧𝐠 𝐉𝐮𝐧𝐠𝐤𝐨𝐨𝐤 𝐚𝐧𝐝 𝐘𝐞𝐫𝐢} 𝑭𝒐𝒓𝒆𝒍𝒔𝒌𝒆𝒕 (𝒏.) 𝑻𝒉𝒆 𝒆𝒖𝒑𝒉𝒐𝒓𝒊𝒂 𝒚𝒐𝒖 𝒆𝒙𝒑𝒆𝒓𝒊𝒆𝒏𝒄𝒆 𝒘𝒉𝒆𝒏 𝒚𝒐𝒖 𝒂𝒓𝒆 𝒇𝒊𝒓𝒔𝒕 𝒇𝒂𝒍𝒍𝒊𝒏𝒈 𝒊𝒏 𝒍𝒐𝒗𝒆 . . Setelah membuat salah satu rahasia keluarga Kim ter...