𝐅𝐨𝐫𝐞𝐥𝐬𝐤𝐞𝐭 | 𝟒𝟑
Menarik napas dalam-dalam sebelum menghembuskannya perlahan, wanita itu menyimpan kedua tangannya diatas paha sambil melihat kesana kemari, ke segala penjuru rumah. Ia baru tahu kalau di dekat kediamannya ada sebuah rumah yang dijadikan villa untuk disewakan.
Dirinya memang tahu kalau kota tempat ia tinggal ini cukup terkenal di mata dunia karena keindahannya, ia juga tahu kalau banyak turis yang berdatangan di kota ini, tapi biasanya tak sampai di tempat dimana ia tinggal karena ia tinggal di pedesaan, bukan kota. Jadi, agak mengejutkan menemukan villa untuk disewakan di sekitaran tempat ia tinggal.
Saat matanya berkelana kesana kemari mengitari rumah yang cukup besar dan hangat ini, bibirnya membentuk senyuman saat melihat sebuah lukisan yang diletakkan di atas kabinet, mereka masih sama, serasi dan manis sekali.
"Hai, maaf menunggu lama!"
Yerim menoleh dan mendapati seorang pria dengan sebuah nampan di tangannya, ada segelas teh di atas nampan itu, "Duduk dan minumlah ini, Yerim! Maaf, aku hanya bisa memberimu teh, aku tak bisa membuat apapun selain teh. Juga, kami tak punya banyak persediaan makanan atau minuman disini."
Yerim tersenyum lebar dengan anggukan, "Tak masalah, aku malah merasa sungkan karena jadi merepotkanmu!" Ujarnya saat secangkir teh diletakkan pada meja tepat di depannya, "Terima kasih," Gumamnya pelan.
Si penyewa villa ikut duduk bergabung bersama Yerim, menempatkan diri di sofa seberang Yerim sembari mengamati Yerim yang tengah meneguk teh buatannya. Entah enak atau tidak, sudah manis, tidak manis, atau malah kemanisan, ia tak tahu. Ia hanya menjamu semampu yang ia bisa dan ia harap Yerim mengerti.
Terlalu manis, batin Yerim otomatis berkomentar seusai menyesap teh dari cangkir cantik ini.
"Jadi, kau sudah lama tinggal disini atau...?"
Yerim mengangguk sambil mengembalikan cangkir ke lepek yang merupakan pasangan cangkir itu, "Sudah hampir 4 tahun! Aku punya sepupu yang tinggal disini sejak lahir, jadi awalnya aku tinggal bersamanya, tapi kemudian aku memutuskan untuk membeli rumah sendiri karena kebetulan di sekitar sini waktu itu ada rumah yang dijual dengan harga miring, jadi aku membelinya!"
Agak terheran, pria itu dalam hati membatin, kenapa harus mencari rumah dengan harga miring? Yerim adalah Oxley, suaminya juga bukan orang sembarangan yang ibaratnya jika ingin membeli desa ini pun, Yerim pasti mampu.
Menepikan keheranannya, pria itu berdehem, lama tak bertemu benar-benar merubah keadaan, mereka jadi begitu canggung sekarang, "Kau... hidup dengan baik, 'kan?"
Yerim tertawa kecil, "Aku hidup dengan baik, sangat baik!"
Dengan tawa canggung pria itu menanggapi, "Syukurlah! Hei, omong-omong, istriku pasti akan sangat senang kalau tahu bahwa ada dirimu disini. Dia begitu merindukanmu, Yerim!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Forelsket
Fanfiction{𝐟𝐞𝐚𝐭𝐮𝐫𝐢𝐧𝐠 𝐉𝐮𝐧𝐠𝐤𝐨𝐨𝐤 𝐚𝐧𝐝 𝐘𝐞𝐫𝐢} 𝑭𝒐𝒓𝒆𝒍𝒔𝒌𝒆𝒕 (𝒏.) 𝑻𝒉𝒆 𝒆𝒖𝒑𝒉𝒐𝒓𝒊𝒂 𝒚𝒐𝒖 𝒆𝒙𝒑𝒆𝒓𝒊𝒆𝒏𝒄𝒆 𝒘𝒉𝒆𝒏 𝒚𝒐𝒖 𝒂𝒓𝒆 𝒇𝒊𝒓𝒔𝒕 𝒇𝒂𝒍𝒍𝒊𝒏𝒈 𝒊𝒏 𝒍𝒐𝒗𝒆 . . Setelah membuat salah satu rahasia keluarga Kim ter...