15

399 107 16
                                    

Pagi itu Yerim tengah membaca ulang sebuah buku yang telah lama ia tamatkan, itu akibat ia sedang dilanda rasa bosan dan tak ada buku baru yang ia punya selain buku-buku lamanya yang ia bawa dari Seoul, ia belum sempat pergi membeli buku bersama Jungkook di kota. Yerim tengah duduk di pinggiran ranjang, menggunakan nakas sebagai meja dan lampu nakas sebagai penerangan, ia tidak duduk di sofa jendela akibat udara yang dingin walau musim dingin telah lewat.

Ia baru saja membalik ke halaman berikutnya sampai pintu kamarnya terketuk, lantas masuklah sosok Jinae dengan sebuah keranjang baju kotor yang kemarin pagi-pagi buta sekali wanita itu ambil di kamar Yerim untuk ia cuci isinya. Yerim langsung menutup bukunya dan menghampiri Jinae, meraih keranjang kotor itu karena merasa sungkan pada Jinae yang melakukan segala pekerjaan rumah sendirian, padahal seharusnya Yerim bisa membantu, tapi sayang tak diijinkan.

"Ibu, lain kali biar aku saja yang membawanya ke ruang laundry! Jangan repot-repot mengambil dan mengantarkannya," Sesal Yerim dengan raut merasa bersalah.

Jinae hanya mengulas senyuman, menyerahkan keranjang kotor itu pada Yerim untuk gadis itu letakkan di ujung ruangan dekat pintu, "Tidak apa-apa, lagipula ibu sekalian mengambil keranjang kotor milik Jungkook!"

Nah, kalau sudah begitu Yerim tak akan berani lagi membantah karena pasti ada seribu alasan dari Jinae yang membuat Yerim harus mengalah berdebat dengan wanita paruh baya itu.

"Kau tidak pergi ke peternakan? Jungkook menunggumu di bawah," Tanya Jinae saat mendapati Yerim yang masih mengenakan pakaian rumahan.

Yerim mengernyit, "Ke peternakan? Tapi Jungkook tak mengatakan apapun padaku soal pergi ke peternakan hari ini," Tanyanya bingung.

Ia dan Jungkook memang masih saling diam satu sama lain, bukan ia dan Jungkook, lebih tepatnya hanya Yerim saja. Yerim belum meminta maaf pada Jungkook setelah sesi curhatnya dengan Mia seminggu yang lalu. Entahlah, bukannya Yerim enggan untuk meminta maaf, ia hanya merasa-- belum waktunya untuk ia meminta maaf pada Jungkook.

"Mungkin ia lupa? Entahlah, tapi tadi ia bertanya dimana dirimu karena kalian harus pergi ke peternakan pagi ini," Jawab Jinae sambil mengerdikkan bahu, lantas menyentuh pundak Yerim, "Ganti baju dan pergilah, ibu akan katakan pada Jungkook bahwa kau tengah bersiap-siap! Lagipula kalian sudah lama tak pergi ke peternakan," Lanjutnya.

Yerim akhirnya mengangguk dengan anggukan kecil, sesaat setelah Jinae keluar dari kamarnya, Yerim langsung mengganti pakaian rumahnya dengan pakaian yang layak untuk dibawa keluar rumah sekaligus tidak berlebihan untuk mengunjungi peternakan.

Setelah memakai sepatu kets yang Jungkook belikan akibat ia terjatuh karena boots, Yerim berlari kecil menuruni anak tangga dan mendapati Jungkook yang sedang duduk di ruang tamu sambil memainkan ponselnya, kelihatannya tengah bermain game.

"Ibu, Yerim berangkat!" Teriak Yerim sekaligus memberikan isyarat pada Jungkook bahwa dirinya sudah siap untuk pergi.

Mendengar teriakan Yerim seketika membuat Jungkook langsung mematikan ponselnya dan memasukkannya ke dalam kantong celana sweat pants miliknya, "Sudah siap?" Tanya Jungkook.

Yerim hanya mengangguk sebelum melangkah mendahului pria itu menuju garasi dimana mobil Jungkook terparkir.

"Hari ini kita ke peternakan sebentar, setelah itu ke rumah Mia. Suami Mia baru kembali dari New Zealand!" Jelas Jungkook setelah dirinya telah melajukan mobilnya menyusuri jalanan menuju area peternakan.

Yerim hanya memberikan gumaman sebagai jawaban, kepalanya ia tolehkan ke arah kanan untuk melihat jalanan daerah pedesaan yang terlihat sangat asri. Ini perdana keduanya berada di dalam satu mobil yang sama setelah pertengkaran, karena sejak ada kesalahpahaman antara dirinya dan Yerim, Jungkook memilih untuk tidak mengajak Yerim ke peternakan sementara.

ForelsketTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang