"Jangan kemana-mana, jaga Yerim selama ayah dan ibu pergi!"
Jungkook keluar dari kamarnya saat mendengar teriakan sang ibu dari bawah, semalam kedua orang tuanya memang sudah bercerita saat mereka makan malam bahwa hari ini mereka akan menemui salah satu keluarga Jeon yang baru saja pindah rumah dari Seoul ke daerah Busan kota.
Jungkook menuruni anak tangga sambil berlari kecil dengan wajah bangun tidur dan rambut yang mencuat kesana kemari, dia memang masih tidur tadi sebelum suara teriakan ibunya menggema sampai mengenai telinganya.
"Ya Tuhan, lihatlah dirimu! Setidaknya cuci dulu wajahmu dan rapikan rambutmu itu, Jung!" Kesal Jinae saat melihat sosok putranya yang kelihatan berantakan sekali.
Hal itu lantas tak luput dari perhatian Yerim yang sedang mengunyah camilan di sofa ruang tamu sambil menonton kartun pagi hari, ia menoleh pada Jungkook yang kini melangkah malas ke arahnya. Bukan-bukan, bukan ke arahnya, tapi ke arah sofa ruang tamu.
"Menyebalkan sekali melihat Jungkook seperti itu!" Gerutu Jinae sambil memasukkan segala sesuatu yang ia butuhkan ke dalam tas yang hendak ia bawa.
"Kenapa Yerim harus dijaga, Bu? Lagipula ia bukan bayi!" Decak Jungkook, melemparkan dirinya sendiri ke atas sofa panjang untuk berbaring kembali, karena nyatanya ia memang masih begitu mengantuk.
Mendengar kalimat yang keluar dari bibir Jungkook membuat Yerim mendelik, ingin sekali rasanya toples kaca berat di pelukannya ini ia layangkan pada Jungkook.
Jinae menghela napas, "Dia itu 'kan baru jatuh, lagipula kau juga yang membuatnya jatuh! Kau harus tanggung jawab dengan menemaninya dan menjaganya. Buatkan juga makanan untuk Yerim nanti, ibu dan ayah mungkin akan pulang tengah malam karena ada perayaan besar di rumah samchon-mu itu!"
Nah, mata Jungkook mendadak terbuka saat mendengar bahwa ayah dan ibunya akan pulang tengah malam, dalam hati sudah berseru dan bertalu senang karena itu artinya ia punya banyak waktu berdua dengan Yerim.
"Sayang, kenapa lama sekali? Ini sudah hampir pukul 7!" Teriak Jinae pada Jeon Dae Ho yang masih bersiap di kamar.
Tak lama kemudian Dae Ho keluar dari kamar dengan penampilan yang cukup rapi khas pria dewasa, yaitu kemeja dan celana kain. Rambutnya juga ditata begitu klimis dengan wangi parfum yang wanginya menyeruak ke segala ruangan.
"Bagaimana penampilan ayah?" Tanya Dae Ho sambil merapikan lipatan kemeja, bertanya pada Yerim yang kebetulan sedang melihat pria itu.
Yerim tertawa kecil dan mengacungkan jempolnya, "Tampan dan keren!"
Jinae hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya melihat Dae Ho, lantas melangkah mendekat pada Yerim dan mengusap kepala gadis itu, "Ibu sudah siapkan sarapan di meja makan, nanti kalau ingin makan minta tolong Jungkook untuk ambilkan, ya?"
Jungkook berdecak, "Hanya Yerim saja yang diingatkan sarapan? Jungkook tidak?"
Jinae memutar bola matanya lantas ikutan berdecak, "Kau sudah dewasa, seharusnya bisa makan sendiri tanpa harus diingatkan!"
Saat itu juga Jungkook langsung bangkit dari posisi tidurnya dan duduk untuk menatap ibunya tak terima, "Ya Tuhan, tapi Yerim juga manusia dewasa, Bu!"
Jinae melemparkan tatapan mematikannya pada sang putra, berhasil membuat Jungkook terdiam. Kemudian Jinae mengusap rambut Yerim lagi, "Omong-omong, kau suka dengan camilannya?"
Yerim mengangguk, "Ya, ini enak sekali! Kurasa aku bisa menghabiskannya satu toples sendirian," Jawabnya dengan kekehan.
Jinae tertawa kecil, "Itu ibu beli di teman ibu sendiri, nanti ibu pesankan lagi, oke?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Forelsket
Fanfic{𝐟𝐞𝐚𝐭𝐮𝐫𝐢𝐧𝐠 𝐉𝐮𝐧𝐠𝐤𝐨𝐨𝐤 𝐚𝐧𝐝 𝐘𝐞𝐫𝐢} 𝑭𝒐𝒓𝒆𝒍𝒔𝒌𝒆𝒕 (𝒏.) 𝑻𝒉𝒆 𝒆𝒖𝒑𝒉𝒐𝒓𝒊𝒂 𝒚𝒐𝒖 𝒆𝒙𝒑𝒆𝒓𝒊𝒆𝒏𝒄𝒆 𝒘𝒉𝒆𝒏 𝒚𝒐𝒖 𝒂𝒓𝒆 𝒇𝒊𝒓𝒔𝒕 𝒇𝒂𝒍𝒍𝒊𝒏𝒈 𝒊𝒏 𝒍𝒐𝒗𝒆 . . Setelah membuat salah satu rahasia keluarga Kim ter...