32

340 80 8
                                    

"Terima kasih banyak, tuan Darek!"

Ucapan terima kasih mengudara ketika sepiring dessert kembali tersaji di hadapannya. Chef baru di keluarga Oxley, tuan Darek, yang berasal dari Berlin itu menyajikan Yerim sepiring apfelstrudel untuk yang kedua kalinya atas permintaan gadis itu sendiri. Tanpa disangka-sangka Yerim akan begitu menyukai dessert khas Jerman yang memiliki luaran segaring pastry dengan isian lembut berbahan dasar apel. Rasa manis, asam, gurih, dan rempah-rempah dari kayu manis berpadu menjadi satu di mulut gadis itu, membuat Yerim ketagihan.

"My pleasure, nona Oxley! Senang anda menyukai apfelstrudel," Kata Darek dengan senyuman lebarnya.

"Ini lezat sekali!" Jawabnya dengan senyuman lebar, "Aku akan senang jika tuan Darek mau membuatkan dessert lainnya khas Jerman. Aku ingin mencoba berbagai jenis makanan dan dessert khas Jerman lainnya!" Lanjutnya.

Sesaat setelah chef Darek menyanggupi permintaan Yerim dan meninggalkan area ruang makan untuk kembali ke dapur, Yerim mulai meraih kembali sendok khusus dessert yang telah ia gunakan sebelumnya dan kembali melahap apfelstrudel. Begitu senangnya Yerim kedatangan rasa legit nan gurih di lidahnya sampai-sampai ia melupakan sejenak presensi 3 manusia lain yang ada di meja makan bersamanya.

"Sepertinya sejak kembali dari Busan kak Yerim jadi lebih suka makan?" Komentar Chaeun, anak Oxley paling terakhir.

"Bukankah kau harus menjaga tubuhmu? Kau tak boleh makan terlalu banyak, apa kata orang kalau penerus Oxley memiliki tubuh berisi?" Itu adalah komentar Yeeun yang begitu memuakkan bagi Yerim, tapi Yerim acuh saja, ada makanan lezat yang kini tengah jadi fokus utamanya.

Young Dae berdehem sebelum memulai percakapan, "Ini sudah dua minggu sejak kembalinya dirimu dari Busan, kapan kau akan mulai mengikuti kursus-kursus lagi?"

"Aku masih belum ingin," Jawab Yerim sekedarnya.

"Ini bukan tentang kau ingin melakukannya atau tidak. Ini tentang kewajibanmu sebagai seorang Kim Yerim Oxley, penerus segala perusahaan yang bergerak di bawah kekuasaan keluarga Oxley. Kau tidak bisa melakukan apapun seenak dan sesuka hatimu, cepat atau lambat kau harus kembali mengikuti kelas-kelas kursusmu yang sempat terhenti akibat perbuatanmu sendiri," Kata Kim Young Dae panjang lebar.

Yerim mengangguk kecil saja, "Aku akan segera melakukannya!"

"Bulan depan juga ada acara amal yang diselenggarakan oleh keluarga Lee-Adams. Ayah harus mengajakmu untuk datang kesana, lagipula tuan dan nyonya Lee meminta sendiri pada ayah untuk membawamu ikut. Barangkali kau lupa tentang etika etika, maka utamakan kursus etiquette! Ayah khawatir kau lupa bagaimana berlaku sesuai tatanan etiquette akibat kau terlalu lama tinggal di Busan, apalagi kau bergaul dengan pria itu."

Habis sudah kesabaran Yerim sampai-sampai bunyi sendok dan piring yang berdenting keras mengagetkan semua orang di area ruang makan akibat Yerim yang meletakkan sendoknya dengan terlalu keras, "Aku sudah selesai."

Begitu katanya sebelum berlalu meninggalkan area ruang makan dan seluruh manusia yang menganga melihat kelakuannya. Baru kali ini, terutama Yeeun dan Chaeun, melihat Yerim yang tanpa sadar berlaku kasar pada sang ayah.

"Apa dia sudah gila? Sadarkah ia dengan apa yang baru saja dilakukannya?" Tanya Yeeun terkejut bukan main.

Tak hanya membanting sendok diatas piring, Yerim juga membanting pintu kamarnya, menimbulkan suara debuman yang begitu keras. Ia marah sekali, ini bukan sekali dua kali ayahnya merendahkan Jungkook. Yerim jelas tak menyukai itu.

Sialan, sayang sekali, Yerim belum menyelesaikan apfelstrudel-nya. Padahal itu lezat bukan main.

Yerim melemparkan tubuhnya ke atas ranjang empuknya yang lebar sekali, menghela napas sebelum melamun menatap lampu gantung di langit kamar. Dadanya terasa sesak, ia merindukan Jungkook. Susah sekali membiasakan diri hidup tanpa Jungkook disisinya, ia merindukan pria itu setiap hari, setiap jam, setiap menit, bahkan setiap detik.

ForelsketTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang