33

332 72 12
                                    

"Omong-omong, kau nanti jadi datang ke acara amal keluarga Lee-Adams?"

Jenna yang tengah menyeruput smoothie berisi campuran kale, pear, dan lemon itu mengangguk. Kemudian Jenna menjawab setelah menarik sedotan reusable dari mulutnya, "Ayahku menyuruhku ikut!"

Senyuman terbit di bibir Yerim, "Berarti aku tak sendirian nanti, kita harus bertemu disana, ya!"

"Iya. Kau sudah menyiapkan gaun? Tema acara amal ini garden party, 'kan?"

Yerim mengangguk, "Sudah. Bagaimana denganmu?"

Jenna mengerdikkan bahunya, "Sayangnya aku belum. Setelah ini aku akan pergi bersama ibuku ke pusat perbelanjaan, kami akan mencari gaun dan sepatu disana. Mungkin juga membeli segala aksesoris yang kami butuhkan juga!"

"Well, have fun shopping with your mom, Jen! Sampaikan salamku pada ibumu, aku merindukannya."

"Ah, ya, benar! Ibuku sudah sering sekali menanyakan kabarmu, dia merindukanmu."

Yerim terkekeh kecil, "Aku akan mengunjungi kalian kalau ada waktu, dengan izin ayahku dulu juga tentunya!"

"Ibuku akan senang! Mungkin saat kita bertemu di acara amal nanti, ibuku akan mengundangmu untuk datang ke rumah."

Yerim tertawa saja, "Aku akan dengan senang hati datang ke rumah kalian!"

Hingga ketika mereka telah sampai di pintu utama gedung tempat dimana mereka melaksanakan kursus etiquette, Yerim memeluk singkat tubuh semampai Jenna sebagai tanda perpisahan. Mereka baru saja menyelesaikan kelas kursus etiquette bersama.

"Sampai bertemu nanti malam di acara amal keluarga Lee-Adams, Yerim!"

Yerim mengangguk, lantas melambaikan tangan pada Jenna. Mereka berpisah memasuki mobil mewah masing-masing untuk kembali ke rumah setelah merampungkan jadwal kelas kursus etiquette yang jadwalnya di ganti pagi hari, biasanya sore.

Itu semua karena acara amal yang akan dilaksanakan nanti malam pada sebuah hotel ternama berbintang tengah kota, membuat Yerim dan Jenna harus memajukan jadwal kursus mereka untuk menyesuaikan dengan schedule event penting yang akan mereka datangi.

Sesuai dengan undangan, acara amal yang diselenggarakan oleh keluarga Lee-Adams berlangsung mulai pukul 7 malam hingga 10 malam. Itu belum termasuk after party, biasanya after party bisa selesai hingga dini hari, tapi tentu saja Yerim tak pernah menghadiri after party yang selalu diadakan setelah acara besar. Ayahnya tak pernah mengizinkan, sekali pun. Alasannya adalah takut hal-hal buruk yang tak diinginkan terjadi, mengingat after party tak jauh-jauh dari dunia malam yang biasanya meliputi minuman keras, dance floor, DJ, dan yang lainnya.

Sesampainya Yerim di rumah, dirinya sudah disambut oleh asisten kepala pelayan yang buru-buru menghampirinya setelah mendapati dirinya telah sampai di rumah, "Sini, biar bibi bawakan!" Bibi Kang meraih tas ransel yang Yerim bawa.

Bibi Kang adalah salah satu dari sekian banyak pegawai ayahnya yang sudah bekerja sejak lama sekali. Yerim masih ingat, bibi Kang hadir di keluarga mereka sebagai pelayan saat usianya 6 tahun, kala itu Yerim senang sekali dengan kehadiran bibi Kang karena wanita yang dulunya masih berusia 30 tahunan itu sangatlah baik dan ramah.

Juga dari sekian banyak pekerja di rumah ini, bibi Kang adalah yang paling dekat dengan Yerim karena telah mengurus Yerim sejak kecil. Yerim sudah percaya sekali dengan bibi Kang dan menganggap bibi Kang bak asisten pribadinya.

"Tadi Hyunee berpesan agar bibi menyampaikan pada nona kalau nona Oxley sudah pulang, disuruh menemui Hyunee di lantai 4!" Kata bibi Kang.

Shin Hyunee itu penata busana dan rias pribadinya. Wanita itu juga yang menghubungi Ale kalau kalian masih ingat.

ForelsketTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang