{𝐟𝐞𝐚𝐭𝐮𝐫𝐢𝐧𝐠 𝐉𝐮𝐧𝐠𝐤𝐨𝐨𝐤 𝐚𝐧𝐝 𝐘𝐞𝐫𝐢}
𝑭𝒐𝒓𝒆𝒍𝒔𝒌𝒆𝒕
(𝒏.) 𝑻𝒉𝒆 𝒆𝒖𝒑𝒉𝒐𝒓𝒊𝒂 𝒚𝒐𝒖 𝒆𝒙𝒑𝒆𝒓𝒊𝒆𝒏𝒄𝒆 𝒘𝒉𝒆𝒏 𝒚𝒐𝒖 𝒂𝒓𝒆 𝒇𝒊𝒓𝒔𝒕 𝒇𝒂𝒍𝒍𝒊𝒏𝒈 𝒊𝒏 𝒍𝒐𝒗𝒆
.
.
Setelah membuat salah satu rahasia keluarga Kim ter...
teman-teman, hanya mau mengingatkan kalau di chapter ini isinya lebih dari 3500 kata, jadi bacanya pelan-pelan ya! istirahat dulu kalo cape bacanya hehe
✦✦✦
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Melepaskan.
Kata itu bisa Yerim lihat dengan jelas pada sebuah kanvas yang telah ramai oleh warna di hadapannya. Kata 'melepaskan' itu tertulis dengan bolpoin, kecil sekali, ada di ujung bagian kanan bawah. Kedua bola mata Yerim enggan berpindah untuk mengamati benda lainnya selain kata 'melepaskan' yang bagi sebagian orang mungkin tak menarik atau tak memiliki arti.
"Tertarik dengan lukisan ini, nona?"
Yerim tersentak kecil, lamunannya seketika buyar. Ia melihat seseorang yang kini berdiri di sampingnya, seorang pria dengan tubuh tinggi nan gagah.
"Perkenalkan, saya Kim Minho! Saya pelukis lukisan yang saya perhatikan sudah anda amati sejak tadi. Awalnya saya tak mau menampakkan diri, tapi karena saya melihat anda mengamati lukisan saya dengan begitu tertarik, saya jadi ingin menghampiri anda," Katanya dengan senyuman lebar, memperkenalkan dirinya pada Yerim dengan sopan.
Yerim tersenyum kecil dan mengangguk, "Lukisannya bagus! Simple, tapi maknanya dalam," Kata Yerim, mengalihkan pandangannya untuk fokus pada lukisan di hadapannya lagi.
"Bagaimana anda tahu jika lukisan ini memiliki makna yang dalam? Apa mungkin anda seorang penikmat seni lukis juga?"
Terkekeh sambil menggeleng, Yerim menjawab, "Aku suka seni, terlebih melukis, tapi tak begitu mendalaminya!"
"Ah, sayang sekali!" Kecewa sang pelukis muda itu, "Lukisan ini memang saya buat saat saya sedang ada di titik harus melepaskan seseorang walau sebenarnya tak ingin."
Perlahan, senyuman di bibir wanita itu sirna. Pandangannya mulai fokus lagi dan semakin jatuh ke dalam goresan kuas dan cat di kanvas itu.
"Kebetulan, kala itu saya pergi ke sebuah toko buku dan saya menemukan sebuah kalimat yang indah sekali tentang melepaskan. Katanya begini, jangan menggenggam apapun terlalu erat, jika ada yang pergi, maka lepaskan. Lalu, di halaman selanjutnya, tertulis kalimat seperti ini, lepaskan seseorang yang pergi dari hidupmu agar ia mendapatkan kebahagiaan yang ia mau, karena melepaskan juga bagian terbaik dari mencintai," Jelas Kim Minho dengan mata yang sama seperti Yerim, terpaku pada lukisannya sendiri, "Setelah membaca kalimat itu, rasanya dada saya sakit, saya merasa-- seperti saya baru saja diguyur oleh se-ember pengingat, bahwa melepaskan seseorang yang sudah pergi itu harus! Jadi, setelah dari toko buku, saya langsung melukis lukisan ini, lukisan yang bermakna tentang melepaskan seseorang."
Ada jeda hening diantara keduanya cukup lama sampai Yerim melebarkan senyuman dan berkata, "Maknanya bagus, Kim Minho-ssi!"
"Kim Minho!" Seorang staff pameran memanggil Kim Minho dan Kim Minho mengacungkan jempolnya, tanda bahwa ia mengerti dan akan segera pergi. Namun, sebelum pergi, Minho menatap Yerim dari samping dan memberikan kalimat yang berhasil menusuk dada Yerim, "Nona, jika anda sedang dalam masa sulit untuk melepaskan seseorang, tidak apa-apa, karena memang melepaskan itu tidak mudah dan butuh waktu! Tapi, secepatnya lebih baik, karena menahan seseorang yang sudah pergi dalam hati kita hanya akan membuat kita sendiri sakit. Ingat, melepaskan juga bagian terbaik dari mencintai! Lepaslah sesuatu yang tak seharusnya kau genggam, itu hanya akan menyakitimu."