Siang ini lagi-lagi Jungkook harus pergi ke tengah kota bersama Namjoon. Hidupnya lumayan monoton akhir-akhir ini, dirinya pergi jauh untuk bertemu klien bersama Namjoon, pulang, sampai rumah berkutat lagi dengan pekerjaan, setelah itu tidur. Tak ada hal menyenangkan selain menghabiskan waktu bersama Yerim, dirinya pun kini sudah tidak sempat untuk pergi ke peternakan.
Bahkan hanya untuk memantau bagaimana keadaan para sapi-sapi dan peternakan ia lakukan melewati Mia, terkadang wanita itu juga ditemani Yerim untuk pergi melakukan pengecekan dan memantau peternakan.
Harus pergi ke tempat yang lumayan jauh dengan waktu yang tak sedikit agak membuat Jungkook sedih karena dirinya jadi tidak bisa menghabiskan banyak waktu bersama Yerim, berbeda dengan saat ketika dirinya masih harus mengajari Yerim di peternakan, dirinya bisa seharian bersama Yerim. Ia rindu saat dimana dirinya bisa menghabiskan waktu bersama Yerim, berdua.
"Hari ini di rumah atau ke rumah Mia?" Tanya Jungkook pada Yerim ketika dirinya hendak pergi.
"Di rumah saja."
Jungkook mengusap pipi kekasihnya dan membubuhkan kecupan pada pelipis Yerim, "Kalau bosan minta ibu menelpon Mia untuk menjemputmu!"
Yerim mengangguk, "Iya. Hati-hati di jalan, Jeon!"
"Ingin menitip sesuatu saat aku pulang nanti?"
Yerim menggeleng, "Aku hanya ingin kau cepat pulang saja."
Jungkook tertawa kecil dan mengecup bibir Yerim, "Sayangnya aku akan pulang malam hari ini, cantik! Sesuai jadwal yang tertulis di ponselku, aku ada jadwal menemui klien sampai pukul 6 sore, jadi bisa dipastikan kira-kira aku akan sampai rumah pukul 8 atau 9 malam. Kalau kau mengantuk tak perlu menungguku, nanti aku yang akan menghampirimu disini!"
"Aku akan menunggumu."
Jungkook mendengus, "Terserah kau saja! Aku berangkat, kau jaga diri dan jangan pergi keluar sendirian."
"Iya, Jeon! Ya Tuhan, aku bukan bayi."
Jungkook mengecup pucuk hidung Yerim, "Kau bayiku, bayi Jeon Jungkook!" Katanya dengan senyum geli sebelum melanjutkan, "Aku pergi!"
Setelah berpamitan pada Yerim serta ayah ibunya, Jungkook yang sejak tadi membawa jasnya di pergelangan tangan langsung pergi menuju mobilnya. Baru saja ia membuka mobil, ia sudah dikejutkan oleh amplop berwarna cokelat di kursi kemudi, persis dengan amplop cokelat yang sudah pernah Jungkook terima sebelumnya.
Tanpa membuang banyak waktu, Jungkook segera memasuki mobilnya dan melihat isi amplop itu, mengeluarkannya. Matanya kembali membola dengan dahi yang mengernyit dalam, dadanya kembali berdegup kencang setelah melihat foto-foto itu. Lantas kepalanya terangkat untuk menatap ke depan, berpikir kapan tepatnya ia mendapat amplop pertama?
Jungkook rasa, itu sudah 2 minggu yang lalu. Bulan belum berganti ke bulan lain.
"Bagaimana bisa orang itu meletakkan amplop ini di dalam mobilku?" Gumamnya berpikir keras.
Ia yakin sekali ia mengunci mobilnya, ia tak pernah lalai untuk selalu mengamankan mobilnya walau mobil selalu dalam garasi. Juga, bagaimana bisa orang itu bisa masuk ke dalam rumah hingga menggapai garasi?
Ya Tuhan, Jungkook rasanya merinding! Apa ini tanda bahaya atau bagaimana?
Jungkook memilih untuk melempar amplop itu di seat belakang dan melajukan mobilnya ke kediaman Namjoon. Setelah menunggu kurang lebih 3 menit, Namjoon akhirnya masuk juga ke dalam mobil dan langsung mengernyit ketika mendapati Jungkook yang tengah melamun sambil kelihatan berpikir keras sekali.
"Jung, kau baik? Apa yang sedang kau pikirkan?"
"Ada yang mengirim foto-foto lagi, hyung!" Katanya pelan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Forelsket
Fanfiction{𝐟𝐞𝐚𝐭𝐮𝐫𝐢𝐧𝐠 𝐉𝐮𝐧𝐠𝐤𝐨𝐨𝐤 𝐚𝐧𝐝 𝐘𝐞𝐫𝐢} 𝑭𝒐𝒓𝒆𝒍𝒔𝒌𝒆𝒕 (𝒏.) 𝑻𝒉𝒆 𝒆𝒖𝒑𝒉𝒐𝒓𝒊𝒂 𝒚𝒐𝒖 𝒆𝒙𝒑𝒆𝒓𝒊𝒆𝒏𝒄𝒆 𝒘𝒉𝒆𝒏 𝒚𝒐𝒖 𝒂𝒓𝒆 𝒇𝒊𝒓𝒔𝒕 𝒇𝒂𝒍𝒍𝒊𝒏𝒈 𝒊𝒏 𝒍𝒐𝒗𝒆 . . Setelah membuat salah satu rahasia keluarga Kim ter...