16

462 119 34
                                    

Jamuan makan malam yang tadinya Mia siapkan pada satu meja makan penuh untuk mereka akhirnya tandas tanpa tersisa sedikit pun, baik itu daging, perut babi, sampai nasi pun telah habis tak tersisa. Tadi mereka menyelesaikan makan malam pukul 11 malam, cukup lama memang, karena mereka harus memanggang. Selain itu, mereka berbincang sepanjang makan malam berlangsung, terkadang berbicara bersama, terkadang juga terbagi menjadi dua kubu. Jungkook dengan Namjoon, sedangkan Yerim berbicara dengan Mia dan Jake, dimana hal tersebut membuat waktu malam jadi semakin panjang.

Bisa dibilang malam ini merupakan malam hangat yang berlangsung dengan cukup cepat. Setelah menyelesaikan makan malam yang terkesan singkat padahal menghabiskan waktu lebih dari 2,5 jam, kelima manusia itu memutuskan untuk bercengkrama ringan kembali di halaman depan kediaman Namjoon dan Mia. Membahas banyak hal, mulai dari hal penting sampai hal yang tidak penting sekali pun.

Tak masalah, Yerim menyukai apapun tentang keempat manusia yang kini tengah duduk bersamanya di satu meja kayu. Mereka berbincang juga sambil meminum wine yang katanya Namjoon bawa dari New Zealand. Nikmat, terasa sekali kalau wine yang tengah Yerim teguk ini adalah wine mahal yang bukan kaleng-kaleng.

"Jangan banyak-banyak, nanti mabuk!" Bisik Jungkook, entah sudah mengingatkan berapa kali sejak mereka makan malam tadi dan disediakan beer diatas meja makan.

Yerim hanya mengangguk, tak ingin membalas lebih atau mendengar peringatan pria itu, gadis Kim itu malah meneguk satu gelas lagi dan menerima tuangan ulang dari Jake, membuat Jungkook menghela napas.

Sudah tak kaget, Yerim memang bebal dan keras kepala.

"Kau kelihatan gusar karena Yerim minum minuman keras, Jung?" Tanya Namjoon, menyadari kekhawatiran yang Jungkook perlihatkan dari raut wajah pria itu ketika melihat Yerim yang terus menerus meminum wine dari gelas.

"Aku takut dia mabuk, aku belum pernah melihatnya mabuk sebelumnya!" Jawab Jungkook jujur, menyesap wine-nya juga.

Jujur saja, toleransi tubuh Yerim pada alkohol memang kecil, Yerim tak bisa minum banyak alkohol.

"Katakan padaku kalau kau merasa pusing, Kim!" Ujar Jungkook, menyentuh paha Yerim yang terbalut dengan rok satin.

Yerim hanya mengangguk dan menyingkirkan tangan Jungkook dari atas pahanya, "Aku bisa menjaga diriku sendiri, lagipula aku mabuk bersama kalian, tak ada yang perlu di khawatirkan!"

"Benar, selain itu bukannya tuan dan nyonya Jeon sedang pergi hingga besok pagi?" Sahut Mia.

"Mia benar," Lirih Yerim, "Ayah dan ibu tak akan melihatku mabuk, tak ada yang perlu dikhawatirkan, Jeon!" Lanjutnya.

Maka Jungkook hanya bisa diam setelah itu, ia tahu Yerim tak akan mau menuruti ucapannya, gadis itu akan melakukan apapun semaunya, "Jangan terlalu mabuk, nanti pusing!"

Yerim lagi-lagi enggan untuk mendengarkan, malah meneguk anggur mahal itu lagi dan merasakan rasa pahit bercampur sedikit rasa manis di dalam mulutnya, lantas melewati tenggorokannya. Suasana hatinya cukup buruk hari ini, sejujurnya Yerim bahagia, tapi ada beberapa bagian dari hatinya yang merasa sendu entah karena apa.

Meninggalkan Yerim yang menenggak wine tanpa henti bersama Jake, Jungkook membiarkan gadis itu melakukan apapun sesuka hatinya sedangkan dirinya kembali berbincang dengan Namjoon dan Mia, namun sesekali melirik pada Yerim yang kelihatannya sedang dalam suasana hati buruk sejak meminum wine. Apa apa dengan Yerim sebenarnya?

Nah, benar! Ada apa dengan Yerim? Yerim pun tak mengerti. Namun, ada sesuatu yang mengganjal pikirannya sejak tadi, sejak dimana Namjoon membahas soal Jungkook dan Sewon yang ternyata kemarin pergi ke kota berdua untuk berbelanja. Menurut tangkapan yang telinga dan otak Yerim dapat, Jungkook mengantar Sewon pergi ke kota untuk berbelanja kebutuhan, bukan kebutuhan rumah, tapi kebutuhan pribadi seperti pakaian.

ForelsketTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang