"Mau pergi, Jung?"
Jungkook yang tengah memakai sepatu kets-nya mengangguk pada sang ibu yang melayangkan tanya padanya, "Aku akan mengantarkan Yerim ke toko buku di pusat kota, katanya ingin membeli buku baru karena buku bacaannya sudah habis."
Sembari menggigit buah semangka di tangannya, Jinae duduk di salah satu sofa, "Yerim suka membaca sekali ya rupanya?"
Jungkook mengangguk, "Dia sudah dibiasakan membaca oleh tuan Kim sejak kecil, tak heran kalau ia tumbuh jadi pribadi yang gemar sekali membaca!"
"Aku jadi penasaran sebanyak apa buku yang dimiliki Yerim di Seoul sana," Kata Jinae melirih sambil menyalakan televisi.
Lagi-lagi kalau melihat Yerim rasanya jadi ingin sekali punya anak perempuan mengingat dirinya hanya memiliki dua putra.
"Katanya dia punya sebuah ruangan khusus yang digunakan untuk menyimpan koleksi bukunya, intinya dia punya perpustakaan pribadi, khusus untuk buku-buku miliknya saja," Jawab Jungkook, mengingat kalau Yerim pernah bercerita padanya bahwa ia punya perpustakaan pribadi miliknya sendiri di rumah.
"Laki-laki yang besok menjadi jodohnya pasti akan sangat beruntung memiliki istri seperti Yerim. Dia itu gadis paket lengkap, Jung! Ibu harap kau bisa menemukan duplikat Yerim diluaran sana, ibu juga mau memiliki menantu yang seperti Yerim begitu."
Cukup tertarik dengan perkataan ibunya, Jungkook baru saja hendak melayangkan tanya tentang kenapa ia disuruh mencari duplikat Yerim? Kenapa tidak Yerim yang asli saja? Memangnya ibunya ini tidak mau memiliki menantu seorang Kim Yerim?
Namun, presensi Yerim yang baru saja turun dari anak tangga mengurungkan niat Jungkook untuk bertanya. Mungkin ia bisa bertanya pada ibunya di lain waktu kalau keduanya tengah mengobrol santai begini.
"Mau pergi ke toko buku, nak?" Tanya Jinae dengan senyuman lebarnya, berbasa-basi walau kenyataannya sudah tau hendak kemana Yerim dan Jungkook pergi.
Yerim terkekeh malu, "Iya, Yerim ingin beli buku lagi!"
Jinae langsung mengangguk cepat, "Tak apa, tak apa! Pergilah ke toko buku dan minta belikan Jungkook buku yang banyak, mengerti?"
Dengan kekehan geli gadis itu menjawab, "Mengerti, Bu!"
"Ah, kalian nanti rencananya ingin makan siang di rumah atau di luar?" Tanya Jinae, menatap Jungkook dan Yerim secara bergantian.
Kedua manusia yang ditatap bersamaan menyerukan jawaban, tapi dengan jawaban yang berbeda.
"Di rumah."
"Di luar."
Yerim langsung menatap Jungkook dengan kernyitan saat pria itu menjawab bahwa keduanya akan makan siang di luar hari ini, "Kita tak mungkin sampai siang hanya untuk pergi ke toko buku 'kan, Jeon?"
"Kau lupa kalau Namjoon mengundang kita makan siang bersama di kedai daging?"
Seketika Yerim membuka mulutnya saking terkejutnya kalau ia bisa melupakan janji yang mereka buat kemarin siang, yaitu janji untuk makan siang bersama dengan Namjoon beserta Mia dan Jake, "Ya Tuhan, aku lupa! Maafkan aku."
Jinae tertawa kecil, "Tak apa, kalian berdua pergilah makan siang di luar bersama Namjoon dan Mia! Bersenang-senanglah, kedai daging pilihan Namjoon itu selalu enak, tenang saja!"
"Maaf, Bu! Kami akan makan siang di luar hari ini," Ujar Yerim.
"Ibu mengerti, ibu akan memasak untuk 2 porsi saja nanti siang! Jangan khawatirkan ibu, kalian bersenang-senang saja!"
Dan dengan itu keduanya berpamitan pada Jinae untuk pergi karena takut hari semakin siang dan jalanan jadi semakin ramai, jadi Jungkook dan Yerim memutuskan untuk beranjak ke kota saat jam telah menunjukkan pukul 9 pagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Forelsket
Фанфик{𝐟𝐞𝐚𝐭𝐮𝐫𝐢𝐧𝐠 𝐉𝐮𝐧𝐠𝐤𝐨𝐨𝐤 𝐚𝐧𝐝 𝐘𝐞𝐫𝐢} 𝑭𝒐𝒓𝒆𝒍𝒔𝒌𝒆𝒕 (𝒏.) 𝑻𝒉𝒆 𝒆𝒖𝒑𝒉𝒐𝒓𝒊𝒂 𝒚𝒐𝒖 𝒆𝒙𝒑𝒆𝒓𝒊𝒆𝒏𝒄𝒆 𝒘𝒉𝒆𝒏 𝒚𝒐𝒖 𝒂𝒓𝒆 𝒇𝒊𝒓𝒔𝒕 𝒇𝒂𝒍𝒍𝒊𝒏𝒈 𝒊𝒏 𝒍𝒐𝒗𝒆 . . Setelah membuat salah satu rahasia keluarga Kim ter...