𝐅𝐨𝐫𝐞𝐥𝐬𝐤𝐞𝐭 | 𝟒𝟏
"Mama, aku pulang!"
Di tengah kesibukannya menyiapkan makan malam, wanita ber-apron itu berseru menjawab tanpa mengalihkan pandangannya dari nasi goreng kimchi yang tengah ia masak di atas teflon, "Ya, segera bersihkan tubuhmu dan turun untuk makan malam!"
Tak ada balasan, hanya ada suara langkah kaki yang ia dengar menaiki anak tangga. Tak butuh waktu lama untuk memasak nasi goreng karena pada dasarnya, nasi goreng yang ia buat saat ini adalah percampuran antara bahan masakan yang sudah matang namun di masak kembali dan dicampur jadi satu. Topping nasi goreng kimchi-nya adalah sisa ayam rebus tadi siang, jadi benar-benar tak butuh waktu lama untuk menunggu nasi gorengnya matang.
Saat ia berbalik, saking terkejutnya ia sampai menahan napas melihat lantai yang tadinya bersih kini jadi berceceran langkah kaki berwarna kecoklatan, itu lumpur.
"Ya Tuhan!" Katanya, kepalanya mendadak pening melihat lantai yang sudah ia bersihkan tadi sore kini kembali kotor, "Okay, tidak boleh marah, gentle parenting adalah yang terbaik!" Ujarnya pada diri sendiri, lebih ke menenangkan dirinya sendiri supaya tidak marah bak hulk hanya karena lantai yang ia bersihkan dengan susah payah kini kembali kotor.
Meletakkan teflon berisikan nasi goreng kimchi yang sudah matang di atas meja makan marmer-nya, perempuan itu menghela napas, ia belum istirahat sejenak pun sejak pagi. Niatnya, ia hendak beristirahat setelah makan malam, tapi ternyata ada saja halangannya sebagai seorang ibu untuk beristirahat, ia harus mengepel lantainya lagi.
"Nasi goreng kimchi?"
Kim Yerim menoleh pada sang putra yang menuruni anak tangga sambil bertanya demikian, "Ya dan jangan protes, Ian! Makanlah apapun yang mama siapkan untukmu."
Putranya itu cukup picky eater.
Manusia berjenis kelamin laki-laki berusia 10 tahun itu mengerdikkan bahu, "Siapa juga yang ingin protes? Aku suka nasi goreng kimchi!"
Yerim yang sedang menuangkan air putih pada gelasnya dan sang putra yang ada di meja makan seketika menghentikan kegiatannya sejenak setelah mengingat lantai yang kotor karena Ian, putranya. Ia berkacak pinggang dan berdecak pada sang putra yang tengah mengambil nasi goreng dari teflon untuk diletakkannya pada piring makan.
"Ian, mama sudah bilang berulang kali kalau lepas sepatumu di luar rumah sepulang bermain sepak bola, 'kan? Kau membuat lantainya kotor, padahal mama baru saja membersihkannya tadi sore!" Omelnya dengan nada yang sedikit kesal, ia tak pernah memarahi putranya, benar-benar tidak pernah, tapi kalau mengomel, ia jagonya dan agaknya telinga Ian sudah terbiasa dengan omelannya.
"Iya, maaf! Aku tak akan mengulanginya lagi besok."
Bohong! Batin Yerim berteriak. Tak sekali dua kali ia memberitahu Ian soal melepas sepatu yang baru saja digunakan untuk bermain sepak bola sebelum menapakkan kaki di lantai rumah, tapi putranya itu masih kerap kali mengulangi kesalahan yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forelsket
Fanfic{𝐟𝐞𝐚𝐭𝐮𝐫𝐢𝐧𝐠 𝐉𝐮𝐧𝐠𝐤𝐨𝐨𝐤 𝐚𝐧𝐝 𝐘𝐞𝐫𝐢} 𝑭𝒐𝒓𝒆𝒍𝒔𝒌𝒆𝒕 (𝒏.) 𝑻𝒉𝒆 𝒆𝒖𝒑𝒉𝒐𝒓𝒊𝒂 𝒚𝒐𝒖 𝒆𝒙𝒑𝒆𝒓𝒊𝒆𝒏𝒄𝒆 𝒘𝒉𝒆𝒏 𝒚𝒐𝒖 𝒂𝒓𝒆 𝒇𝒊𝒓𝒔𝒕 𝒇𝒂𝒍𝒍𝒊𝒏𝒈 𝒊𝒏 𝒍𝒐𝒗𝒆 . . Setelah membuat salah satu rahasia keluarga Kim ter...