"Kau pergi sendirian malam-malam?"
Yerim yang tengah membaca buku novel barunya terkejut kala pintu kamarnya terbuka dengan suara yang mengudara dari bibir Jungkook. Keningnya mengernyit menatap Jungkook tak suka, dimana sopan santun pria itu yang dengan sesuka hati membuka pintu kamar Yerim tanpa mengetuk terlebih dahulu?
"Setidaknya ketuk pintunya, dimana sopan santunmu?"
Jungkook berdecih, "Persetan dengan sopan santun! Jawab pertanyaanku sekarang, Kim Yerim!"
"Kalau iya kenapa? Ada masalah denganmu?"
"Kau tahu betapa bahayanya pergi sendirian malam-malam di desa ini? Terlebih lagi kau perempuan! Bisakah kau tidak keras kepala?" Kesal Jungkook, kentara sekali kalau tengah emosi dengan Yerim, "Juga kau menelpon seseorang! Siapa yang kau telpon?" Lanjutnya.
Sial. Pasti Jake yang memberitahu Jungkook!
"Aku ada urusan, aku menelpon orangku di Seoul!"
"Bisakah kau lebih hati-hati? Bagaimana kalau ada bahaya yang menghampirimu? Aku lagi yang salah kalau kau terluka atau celaka!"
Yerim mengernyit kembali, kali ini lebih dalam, berusaha memahami kalimat Jungkook yang terakhir. Jadi, pria itu bukannya khawatir, tapi takut disalahkan kalau ada hal buruk yang menimpa Yerim?
Yerim menutup bukunya dan meletakkannya di meja dengan keras, menimbulkan suara yang nyaring. Lantas beranjak dari bangkunya dan menatap Jungkook, "Tidakkah kau merasa kalau kau berubah, Jeon? Lagipula for your information, aku pergi ke minimarket malam-malam sendirian itu sudah beberapa hari yang lalu dan kau baru tahu hari ini, 'kan?"
"For your information juga, hidupku tak selalu harus berputar untukmu! Aku tak bisa terus menerus menjaga dan mengawasimu, karena aku sendiri punya kehidupan pribadi yang harus kuurus. Jadi, jaga dirimu sendiri karena kalau kau celaka, kau akan merugikan dirimu sendiri dan orang lain!"
"Ah, kehidupan pribadi, ya? Kehidupan pribadi dengan Sewon maksudmu? Kini bekerja dengan Sewon, pergi dan pulang kerja bersama Sewon, lalu sering sekali berdua dengan Sewon. Itu yang kau maksud?"
Jungkook termangu selama beberapa detik, tak menyangka kalau Yerim mengetahui hal itu, "Jangan selalu melihat Sewon sebagai pribadi yang buruk hanya karena aku dekat dengannya, aku dekat dengannya karena kami ada pekerjaan bersama akhir-akhir ini dan--"
"Dan aku satu-satunya orang yang tak tahu akan hal itu? Jeon, aku sudah tak penting lagi di hidupmu atau bagaimana sampai kau bekerja sama dengan Sewon pun aku tak tahu. Lagipula kau kerja sama apa dengan Sewon? Gadis itu tahu menahu apa tentang peternakan?"
"Dia memang tak tahu peternakan, tapi dia bisa membantu peternakan kami lebih dikenal banyak orang! Intinya, dia cukup membantu kami. Dia kuliah bisnis kalau kau tak tahu."
"Aku juga kuliah bisnis dan bahkan belajar dalam sekali mengenai bisnis, tapi kau meminta bantuan Sewon alih-alih meminta bantuanku!" Katanya dengan senyuman mengejek.
"Aku tak mau berkomentar soal itu, intinya mulai saat ini jaga dirimu--"
"Ya ya ya, tak perlu mengajariku soal menjaga diri, aku akan menjaga diriku sendiri selama kau sibuk dengan wanitamu itu. Aku mengerti, tuan Jeon! Silahkan menikmati waktumu dengan Jung Sewon yang kau cintai sejak lama itu, tak perlu mengkhawatirkan aku karena kau takut di salahkan jika aku terluka."
Jungkook menghela napasnya, "Kim--"
"Aku sudah mengerti segalanya, jadi silahkan keluar dari kamar saya, tuan Jeon!" Katanya, menunjuk pintu kamarnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Forelsket
Fanfiction{𝐟𝐞𝐚𝐭𝐮𝐫𝐢𝐧𝐠 𝐉𝐮𝐧𝐠𝐤𝐨𝐨𝐤 𝐚𝐧𝐝 𝐘𝐞𝐫𝐢} 𝑭𝒐𝒓𝒆𝒍𝒔𝒌𝒆𝒕 (𝒏.) 𝑻𝒉𝒆 𝒆𝒖𝒑𝒉𝒐𝒓𝒊𝒂 𝒚𝒐𝒖 𝒆𝒙𝒑𝒆𝒓𝒊𝒆𝒏𝒄𝒆 𝒘𝒉𝒆𝒏 𝒚𝒐𝒖 𝒂𝒓𝒆 𝒇𝒊𝒓𝒔𝒕 𝒇𝒂𝒍𝒍𝒊𝒏𝒈 𝒊𝒏 𝒍𝒐𝒗𝒆 . . Setelah membuat salah satu rahasia keluarga Kim ter...