1

753 149 27
                                    

Selama berada di udara 3 jam lamanya untuk menempuh perjalanan dari Seoul menuju Busan, Yerim memikirkan banyak hal ketika berada di dalam pesawat jet pribadi milik Kim Young Dae, ayahnya. Duduk di kursi dekat jendela membuat Kim Yerim jadi terbawa arus pemikirannya sendiri seraya mendengarkan alunan musik klasik yang mengalun indah di telinga melalui airpods yang menyumpal kedua telinganya. Gadis berusia 25 tahun itu melamun sambil menatap pemandangan gumpalan putih yang bergelombang mengawang di atas awan, cukup menenangkan bagi Yerim yang suasana hatinya tak cukup baik sejak 3 hari yang lalu.

Keluarga Jeon.

Yerim akan menjalankan dan menghabiskan waktunya untuk penebusan dosa di Busan, bersama keluarga Jeon.

Kemarin malam, ketika Yerim diberitahu oleh Sajeong, sekretaris sang ayah, gadis itu cukup terkejut ketika Sajeong berkata bahwa Young Dae memutuskan untuk menitipkan Yerim pada keluarga Jeon. Gadis itu sempat tak terima dan melakukan pembantahan kepada sang ayah, pasalnya ia memiliki sedikit masalah dengan anak keluarga Jeon yang bernama Jeon Jungkook.

Pria itu, Yerim pernah bertemu dengan Jeon Jungkook ketika mereka menghadiri salah satu acara pesta tahunan yang diadakan oleh keluarga berpengaruh di Korea lainnya, kira-kira 3 tahun yang lalu. Kim Young Dae yang saat itu menghadiri pesta bersama dengan putri pertamanya mengharuskan Yerim, selaku putri pertama Kim young Dae, berkenalan dan bertemu dengan banyak orang, mengingat ayahnya ini punya relasi yang amat sangat banyak dan luas.

Salah satu relasi yang Kim Young Dae kenalkan pada Yerim adalah si keluarga Jeon itu, awalnya Yerim merasa tak punya masalah dan biasa saja, lagipula keluarga Jeon kelihatan begitu ramah dibandingkan dengan manusia-manusia lain yang ditemuinya malam itu, mereka terlihat tulus dan berwibawa.

Namun rasa bahagia Yerim bertemu dengan keluarga Jeon runtuh entah kemana ketika anak kedua dari tuan dan nyonya Jeon mengatakan suatu kalimat yang amat sangat membuat Yerim terusik, "Cobalah untuk bergaul dan keluar dari sangkar emasmu, putri es keluarga Oxley!"

Memang tak ada yang aneh dengan kalimat si Jeon, hanya saja entah mengapa Yerim tak suka dikomentari begitu oleh seseorang yang bahkan baru ditemuinya kurang dari 2 menit. Bukannya Yerim anti kritik atau komentar, tapi bukankah tak sopan berkata begitu pada seseorang yang baru kita temui?

Yerim tak tahu apa yang mendasari Jungkook sampai mengatakan hal demikian padanya, yang jelas, Jungkook melekatkan kesan buruk pada Yerim di pertemuan pertama mereka. Mana Jungkook mengatakannya tidak dengan raut atau nada bercanda pula, pria itu kelewat serius dengan tatapan tajam yang menghunus hati Yerim.

Tampan-tampan tapi sialan.

Hah, Ya Tuhan! Memikirkan malam itu membuat Yerim jadi merasa jengah sendiri sampai menghela nafas berat. Siapa Jungkook sampai beraninya mengomentari hidup Yerim seperti itu? Lagipula apa urusannya dengan Jungkook kalau Yerim tak suka bergaul?

Tak mendapatkan hasil memuaskan dari aksi pembantahannya pada sang ayah, Yerim pada akhirnya berakhir pasrah dan menyetujui untuk tinggal di Busan selama 9 bulan bersama keluarga Jeon setelah ayahnya mengomelinya habis-habisan karena menganggap bahwa ia sudah berani membantah. Yerim berani bersumpah ia lebih baik tinggal bersama keluarga Im di Jeju walau nyonya besar Im terkenal sangat cerewet, Yerim rasa itu akan jauh lebih baik ketimbang harus bertemu dengan Jungkook dan tinggal seatap dengan pria itu.

Yerim merasa makin sial saja ketika semalam sebelum keberangkatannya, gadis itu mencari tahu tentang keluarga Jeon di laman pencarian. Gadis itu ternuhus fakta bahwa peternakan sapi perah yang membuat nama keluarga Jeon terkenal ternyata telah berpindah tangan seutuhnya pada anak kedua keluarga Jeon, yang tak lain dan tak bukan adalah Jeon Jungkook. Ini pertanda buruk bagi Yerim, tentu saja! Ayahnya tak mengasingkannya ke Busan hanya untuk berpindah tidur, tapi ia harus melakukan banyak hal disana, terutama belajar tentang bisnis peternakan yang dijalankan oleh keluarga Jeon, dengan dibarengi mengintropeksi diri akan kesalahannya juga tentunya.

ForelsketTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang