01Mar2022;Tuesday
.
.
______________________________________
Terlalu rendah jika segalanya harus berpatokan pada stigma manusia dulu. Bukankah ini era liberalism yang tak memandang segalanya harus sesuai dengan keinginan orang-orang?Kau suka maka lakukan! Tidak penting juga memikirkan pendapat mereka. Karena setiap manusia memiliki cara berpikirnya masing-masing. Satu jalan mungkin akan di lewati banyak kelompok. Tapi satu kelompok belum tentu melewati jalan yang sama.
Ini keinginanku!
Aku menyukainya, lalu apa masalahnya?
Bukankah hanya orang-orang seperti kalian yang menganggap itu penyimpangan?
L.M
______________________________________
Satu ulasan senyum terbentuk, hingga cekungan dalam terlihat di wajah tampan itu. Memo itu kembali masuk ke dalam saku. Dengan lipatan rapi yang sama, yang di buat oleh pengirim pesan itu.
Jaehyun bergerak maju, mendekati sosok gadis yang tengah menatapnya angkuh.
"Menurut lah, selagi aku masih memintamu dengan lembut!" Kuarnya, yang kini berdiri tepat di depan meja gadis itu.
Lalisa, wanita cantik itu tersenyum miring. "Akhirnya kau mengaku juga sekarang! Kenapa? Apa terlalu melelahkan berpura-pura?"
"Tidak juga, kok!" Jawabnya percaya diri. Jaehyun melipat tangannya di depan dada, dengan kepala yang mulai ia miringkan untuk lebih mengintimidasi lawan bicaranya. "Ku pikir rasanya sangat menyenangkan, bermain-main dengan wanita karir yang memiliki rahasia kelam sepertimu."
"Rahasia kelam? Ahahahaha. Kau bicara apa, sih?"
Alih-alih terkejut, Jaehyun malah juga ikutan tertawa melihat respon Lisa.
"Tidak ada, aku cuma mau memberimu sedikit pujian."
Lelaki itu kemudian semakin mendekati telinga Lisa. Ia tersenyum sepintas sebelum melanjutkan kalimatnya. Hingga deru napasnya juga ikut menyapu daun telinga Lisa.
"La..li..sa... Tubuhmu tidak sepayah itu ternyata."
Sontak mata Lisa membulat penuh. Ia kemudian beralih melirik sosok yang masih terbaring pulas di atas ranjang tidurnya.
"Kau—"
"Ssstttttt! Tenanglah! Kekasihmu tidak akan mendengarnya." Bisik Jaehyun, sambil menggapai telunjuk Lisa yang menuding tepat ke arahnya. Lelaki itu mengecup jari itu sepintas, sebelum kembali mendekatkan wajahnya kepada Lisa. "Aku sangat gila, mengingat bagaimana caramu bereaksi sambil memanggil lirih namaku, Lalisa!"
Sebias ekspresi marah langsung memenuhi seisi wajah Lisa. Bisa-bisanya laki-laki itu berbicara tentang malam itu saat kekasihnya masih berada di sana. Secepatnya Lisa mengambil vas bunga transparan di atas meja. Rencananya itu akan langsung ia remukkan di wajah Jaehyun.
"Bajingan!!!! Kau—mmmphhht."
Terlalu mudah di baca. Jaehyun sudah sigap menahan tangan gadis itu, sambil tangannya yang lain menarik paksa leher wanita itu untuk lebih merapat, dan langsung melumat kasar bibirnya.
Jaehyun memang gila!
Ya, bagaimana pun juga ceritanya, dia tetaplah laki-laki normal yang juga punya riwayat nakal.
Lisa juga tak serta-merta pasrah seperti karakter fiksi di berbagai cerita. Ia pun dengan susah payah memberontak. Hingga tak lama ia merasa Jaehyun sengaja menarik vas bunga itu dan menjatuhkannya.
Pyarrrrrrr!
Ia akhirnya sadar, Jaehyun memang sengaja melakukan itu untuk membangunkan kekasihnya.
Onyx cokelat itu pun melebar. Harus di akuinya, Jaehyun memang bukan lawan yang mudah di tebak. Yang lebih gilanya lagi, lelaki itu masih enggan melepaskan pagutannya. Ia bahkan mendorongnya rapat untuk memaksanya berbaring di atas meja. Hingga sesosok tubuh yang terbaring di atas ranjang pun benar-benar terbangun, dan terpaksa menyaksikan pergulatan mereka.
"L-Lisa?"
.
.
.
.
.
Cast
___________Lalisa
.
.
Jung Jaehyun
_____________________________________
Coming soon...
KAMU SEDANG MEMBACA
L FOR J ? ✔
FanficDisclaimer: Cerita ini mengandung banyak hal-hal yang bertolak belakang dengan norma dan aturan moral masyarakat umum. Ini sekali lagi hanya karya fiksi, mungkin pola pikir yang menyimpang (LGBT, Freesex, kekerasan verbal/unverbal, dll) akan lebih m...