***
Kini malam mulai menyapa, Karina yang baru selesai makan malam berjalan menuju ruang keluarga untuk menyaksikan acara kesukaannya. Gadis cantik dengan rambut yang dia sanggul asal itu duduk seraya memangku setoples snack di pangkuannya.
Jemarinya menekan tombol guna menyalakan televisi.
"Sayang, kamu lagi ngapain?"
Mata Karina melirik si Mama yang mendekatinya dan duduk dengan segera.
"Biasa Ma, mau nonton Om Wendi."
"Suka banget sama acaranya."
Karina tersenyum seraya mengunyah camilan kesukaannya itu. Bella melirik sang putri dan merapikan anak rambutnya. "Oh ya, gimana sekolah hari ini? Happy?"
Mendengar itu Karina tiba-tiba semangat. Dia melirik sang Mama cepat seraya mengubah posisi duduknya. "Happy dong, aku punya temen baru. Habis sekolah tadi nge-mall dulu sama yang lain, pokoknya beda dari yang dibayangin deh."
Bella tersenyum senang melihat sang putri yang semangat bercerita. "Temen barunya cowok?"
"Iya, kebetulan kita semua itu dikasih temen sebangku yang beda gender Ma. Biar lebih akrab katanya sih."
"Oh ya, cowoknya ganteng? Baik nggak?"
Karina diam sejenak lalu mengangguk kemudian. "Ganteng sih Ma, tapi mereka bertiga receh. Nggak kayak Nara yang lebih pendiem."
"Jadi temen sebangku kamu namanya Nara?"
"Eh bukan, dia yang sebangku sama Winter. Kalo yang duduk sama aku namanya Jeno, orangnya narsis Ma. Masa earphone yang udah rusak masih dipake, katanya biar keren. Aneh kan?"
Bella makin tertawa mendengar celotehan Karina, dia tidak mengira jika anak jaman sekarang kelakuannya makin nggak bisa ditebak.
"Aneh sih, tapi biasa kalo cowok mah."
Karina tersenyum menimpali.
"Ya udah, kamu lanjutin nonton lagi ya. Mama mau liat Papa dulu, tadi katanya mau nunjukin sesuatu habis makan malam."
"Iya Ma. Aku nonton bentar ya, nanti habis acara langsung tidur deh."
Bella mengangguk seraya menepuk pundak sang putri. "Iya sayang, Mama ke Papa dulu ya."
"Oke Ma."
Si Mama beranjak dan berjalan meninggalkan Karina yang kini kembali menatap layar televisi, gadis itu seketika tertawa saat mendengar celetukan Wendi yang memang dia idolakan sejak dulu.
"Lawak amat ya Allah," tuturnya disela tawa yang kini menggema.
.
.
Sementara itu, Gisel yang baru saja keluar dari kamarnya tidak sengaja melihat Mama yang sibuk menatap barang-barang di atas meja. Tak lupa kamera yang juga di letakan di depannya.
"Papa! Cepetan ambilin ramennya! Udah mateng belom sih?"
Gisel melirik ruang dapur yang memperlihatkan si Papa berjalan seraya membawa semangkuk ramen panas. "Iya sayang sabar."
KAMU SEDANG MEMBACA
Utopia ( Aespa x Nct Dream )
FanfictionKisah tentang 4 cewek dan 4 cowok yang awalnya tak pernah saling sapa atau pun tatap muka karena beda gedung sekolah, tiba-tiba disatukan dalam ruangan yang sama saat sekolah akhirnya membuat keputusan berbeda dalam sistem mengajar. Bagaimanakah ke...