***
Hari ini seperti biasa, saat hari libur keempat remaja dengan semua tingkah ajaibnya itu berkumpul di rumah Rensyah. Mereka bermain game bersama di lantai atas dekat balkon.
"Ren, ini minum enggak bisa nambah lagi apa?" tanya Candra dengan mata yang masih fokus menatap layar ponselnya.
"Iya Ren, gue juga udah mulai haus lagi nih." Jeno yang duduk di bean bad menimpali Candra, membuat sang empunya rumah mendelik sebal karena fokusnya pada game terganggu.
"Aduh, ambil sendiri kek. Kayak orang baru elo pada, biasa juga gerasak-gerusuk di sini," kesal Rensyah sambil sesekali melirik keduanya.
"Enggak enak dong Ren, masa tamu malah ngerusuh. Kita mah bukan kayak gitu, ya kan Jen?" Candra melirik singkat Jeno, mengisyaratkan remaja itu agar mau membantu sandiwaranya.
Ya, sandiwara. Karena seperti yang Rensyah katakan barusan, mereka sering kali bar-bar kalau di rumah Rensyah. Bukan hanya rumahnya sih, tapi rumah ketiganya kecuali Nara. Karena kalau di sana, akan ada pelayan yang stand bye setiap saat.
"Iya, kita mah anak baik."
Mendengar itu, Rensyah dengan segera mengalihkan fokusnya. Menatap Candra dan Jeno berganti, dia kesal sendiri melihat kedua laki-laki yang seolah tidak bersalah itu.
"Bilang aja mager elo bedua." Dengan kasar Rensyah yang awalnya rebahan di dekat pintu balkon berdiri. "Mau apa lagi kalian, biar sekalian gue ambilin. Jangan nanti pas udah balik ke sini kalian baru ngomong."
Laki-laki itu berkacak pinggang menatap Candra yang bersandar di sofa dengan kaki yang dia naikkan di atas bantal kecil. "Can, mau apa?"
Candra berpikir sejenak, "em, camilan boleh Ren."
Rensyah mengangguk mengerti, lalu beralih menatap Jeno. "elo Jen, mau yang lain?"
"Gue, sama kayak Candra deh."
"Oke." Kini Rensyah menatap remaja terakhir yang sejak tadi sibuk bermain di atas sofa. "Nar, elo mau ap..." Belum sempat Rensyah menyelesaikan kalimatnya, sosok Nara dengan segera meletakan ponselnya seraya bangkit.
"Gue ikut ke bawah deh, soalnya mau ambil gofood. Kayaknya udah sampai di depan."
Mendengar itu, kedua remaja yang tadi sibuk sendiri dan menjawab Rensyah seadanya, menatap Nara berbarengan. Membuat Rensyah yang melihat itu mendelik sebal.
"Giliran denger gofood aja, pada berhenti main elo bedua."
Candra nyengir menatap Nara, "Nar, elo pesen apa emang?"
"Jangan bilang kalo yang dateng pizza?" tebak Jeno yang langsung dibalas kerlingan mata oleh Nara, membuat keduanya tersenyum lebar.
"Elo emang sahabat terbaik gue Nara."
"Tau banget kalo gue lagi mau pizza."
Kedua pemuda itu senang bukan main, membuat Rensyah dengan segera menatap Nara kembali.
"Udah, sekarang baiknya kita turun. Kalo enggak cepat, bisa kelaparan nih dua bocah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Utopia ( Aespa x Nct Dream )
FanfictionKisah tentang 4 cewek dan 4 cowok yang awalnya tak pernah saling sapa atau pun tatap muka karena beda gedung sekolah, tiba-tiba disatukan dalam ruangan yang sama saat sekolah akhirnya membuat keputusan berbeda dalam sistem mengajar. Bagaimanakah ke...