32. Emang lagi manis-manisnya

791 122 31
                                    

***

Gisel menahan nyeri pada perutnya akibat datang bulan yang dia rasakan. Gadis itu berbaring di atas ranjang UKS sembari meringkuk menatap ponselnya.

Drttt... Drttt... Drttt...

Sebuah notif pesan baru saja masuk. Mata Gisel menatap malas sang pengirim pesan yang saat ini sungguh ingin dia hindari.

"Apa lagi sih?" tanyanya sembari membuka room chat.

Kak Marka

Gi, pokoknya hari ini gue tungguin di depan yaa. Jangan pulang sama cowok itu lagi, sama gue aja. Sekalian gue mau mampir ke rumah, ketemu Mama.

"Mama, mama. Mak gue tuh, ngapain pake ikut panggil mama segala?" Dengan segera Gisel menaruh ponselnya malas, nyeri perutnya makin menjadi karena rasa kesal yang disebabkan oleh Marka sang pengirim pesan.

"Lagian juga kok enggak paham-paham yaa tuh orang. Bingung juga gue jadinya."

Tubuh itu bergerak dari posisi awal. Gisel terlentang sembari menatap langit-langit berwarna putih gading yang menjadi pembatas ruangan.

Tok... Tok... Tok...

Mata Gisel ikut melirik ke balik tirai untuk sesaat.

"Iya ada apa?"

"Mau jenguk Gisel, Mbak."

Saat itu juga Gisel membelalakan mata, dia mengenali suara siapa itu. Dengan cepat gadis itu bangkit dan bersandar di ranjangnya.

Srakkk!

"Mama Gempi, elo baik-baik aja kan?"

Wajah khawatir Candra muncul dari balik tirai biru, membuat Gisel tersentak bukan main. Terlebih lagi, kini Candra duduk dengan segera di ujung ranjang membuat sang gadis dengan cepat menekuk kakinya.

"Ngapain ke sini sih? Kan jam olahraga belom kelar. Kena marah Pak Joko, baru tau rasa."

Candra tak peduli soal itu, matanya mengamati Gisel dari atas sampai bawah membuat sang empunya menatap tajam.

"Kenapa natap gue begitu?" tanya Gisel sembari menyilangkan tangan di depan dada.

"Elo beneran enggak apa, Gi? Gue khawatir tau. Tadi Karina sama yang lain bilang kalo elo sakit perut, sekarang udah mendingan?"

Gadis itu mengangguk pelan tanpa membuka suara.

"Beneran?"

"Ihhhh, iya Candra. Gue udah minum obat, sekarang butuhnya rebahan doang. Puas?"

Detik itu juga Candra tersenyum. "Sekarang gue percaya, dari nada bicara elo gue bisa tahu kalo sekarang semua udah baik-baik aja."

Jemarinya terulur dengan segera, meletakan plastik putih yang membuat perhatian Gisel teralihkan.

"Apa nih?"

"Tadi gue ke kantin dulu, kata Rensyah ini yang bakal dibutuhin cewek kalo lagi dateng bulan."

Gisel seolah penasaran akan isinya, dengan cepat dia membuka guna mencari tahu apa saja yang dibeli oleh Candra.

Utopia ( Aespa x Nct Dream )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang