41. Misi pemersatu bangsa

842 87 18
                                    

Note: maafkan typo yang bertebaran dan cerita yang mungkin terkesan tidak jelas.

***

Hari ini sesuai kesepakatan, Nara dan teman-temannya akan bergerak mencari bukti soal siapa dalang dibalik kecelakaan sang mami.

Di rumahnya, Gisella yang hendak memakai sepatu pun terkejut kala sang tante datang secara tiba-tiba.

"Haloha!!" sapanya memasuki ruang tamu. "Eh? Mau pada ke mana nih, rapi bener?" tanyanya pada Gisel juga Karina yang memang juga ada di sana.

Ya, Karina memilih untuk pergi bersama Gisella karena Winter dan Bening sudah memiliki tebengan masing-masing.

"Mau ada misi penting Tan," jawab Karina sembari melirik Yerina yang kini mengambil tempat di sebelahnya.
"Misi penting? Gue boleh ikut?"

"Enggak. Yang ada bikin repot," cetus Gisella sembari meraih slingbagnya. "Ayo Rin, kita berangkat. Yang lain udah pada nungguin."

"Iya ayo."

Karina berdiri segera, begitu pun dengan Yerina yang masih celingak-celinguk di tempatnya. "Ehhh, beneran enggak diajak nih gue. Ayolah, gue juga mau ikut."

"Tante enggak bawa motorkan?" tanya Gisel memastikan.

"Enggak."

"Nah, ya udah jangan ikut. Kita udah pas berdua ini, masa iya mau bertiga?"

"Ya tapi kan gue dateng ke sini karena mau main sama elo, Gi. Ini akhir pekan loh, masa tega ninggalin gue sendirian."

Gisel yang sudah diambang pintu pun kembali melirik ke arah sang tante. "Sama mama aja ya, plisss. Kita lagi buru-buru nih, serius deh."

"Ogah, mama elo serem." Yerina melebarkan langkahnya dengan cepat, mendekati kedua gadis yang kini hanya bisa saling pandang.

"Ya udah, Gi. Kita naik taksi aja biar Tante juga bisa ikut."

"Nah, bener tu. Gue setuju sama idenya Karina."

Yerina tersenyum lebar sembari memperlihatkan deretan giginya. Detik kemudian dia melewati keduanya guna keluar lebih dulu menuju teras.

Namun seketika gadis itu tertegun kala matanya menangkap tiga sosok remaja pria yang kini berdiri di depan pagar rumah. Tak hanya itu, dua diantaranya terlihat bersitegang entah apa masalahnya.

"Eh, Gi. Katanya kalian cuma berdua, terus mereka ngapain di sini?"

Mendengar hal itu, Gisel dan Karina pun ikut menatap arah pandang yang sama. Seperti halnya Yerina, Karina dan Gisel pun tak kalah terkejutnya.

Apalagi saat ini Candra dan Marka terlihat saling adu pandang.

"Eh ya Allah, Rin elo kasih tau Kak Marka kalo elo di sini?"

"Enggak Gi. Sumpah deh."

Keduanya dengan cepat melangkah mendekati pagar rumah yang setengah terbuka. Melihat hal itu, Yerina yang memang selalu kepo pun turut serta menyusul keduanya.

"Candra, elo ngapain di sini? Kan gue bilang ketemu di lokasi."

Candra melirik cepat sang kekasih, mengubah ekspresi tegang yang tadi terlihat dan seketika mengulas senyuman bak anak kecil.

Utopia ( Aespa x Nct Dream )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang