39. Masalah baru

858 102 11
                                    


Note: Maaf untuk typo yang mungkin menyakiti mata😁😄

***

Winter berjalan gontai menuju ruang kelas. Di dalam, Candra dan kawan-kawan menoleh saat menyadari kedatangan sang gadis.

"Win, kok pucet?" tanya Bening menyambut kedatangan sang sahabat.
"Hah?" Winter menatap ke arah sang gadis dengan senyuman samar. "Emang iya ya?"

Karina mengangguk membenarkan penuturan Bening barusan, sementara sang gadis kembali melanjutkan langkah menuju kursinya.

"Atau elo udah denger soal Nara ya, Win?" tanya Karina membuat Rensyah dan kedua sahabatnya melirik dengan segera.

"Iya ya Win?" ulang Bening membuat tatapannya beralih pada gadis berwajah chubby itu.

Winter mengangguk pelan menjawab keduanya. "Tadi di depan gue ketemu Nara. Dia dijemput sama supirnya dan absen hari ini."

Para sahabat itu hanya bisa menghela napas berat karena ikut prihatin akan kabar buruk yang kini menimpa keluarga Nara.

"Kok bisa kecelakaan ya? Bukannya Tante Indri hampir setiap pergi pake supir pribadi? Enggak mungkin banget juga tuh mobil bermasalah kan ya." Candra kembali membuka suara membuat yang lainnya ikut memikirkan perkara itu.

"Namanya juga musibah Can. Kita enggak bakal ada yang tau kalo yang di atas udah berkehendak mah," jelas Rensyah disetujui dengan anggukan oleh yang lainnya.

Ya, beberapa saat setelah Nara dijemput, remaja itu memberitahu para sahabatnya yang kebetulan sudah lebih dulu ada di kelas dibanding Winter. Sama halnya dengan sang gadis, remaja yang lain pun ikut khawatir dan tak menyangka akan mendengar kabar buruk sepagi ini.

Kini mereka hanya berharap jika apa yang menimpa sang mami tak seburuk itu.

.

.

Di rumah sakit, Gisella yang sudah boleh pulang pun dengan didampingi sang mama serta papanya berjalan menyusuri koridor rumah sakit.

Gadis itu tersenyum lebar karena akhirnya bisa meninggalkan ruang perawatannya setelah beberapa hari berlalu.

"Ma, besok Gisella boleh langsung sekolah kan ya?"

"Aduh Sayang, istirahat satu hari aja lagi ya. Nanti biar Papa yang izin ke sekolah dan jelasin sama guru-guru."

Megan mengangguk menyetujui usulan sang suami. "Bener Sayang, lusa aja baru sekolah lagi. Ya?"

Mendengar itu Gisella menggeleng dengan cepat. "Aku udah enggak apa kok, kan dokter juga udah bilang tadi. Ya Pa, Ma."

"Aduh Gi, kamu tu ya kalo dibilangin orang tua. Mama enggak mau kamu sakit lagi tau."

"Gisel udah kangen banget sama temen-temen Ma. Lagian juga PR udah pada numpuk, nanti yang ada Gisel enggak bisa ngejer pelajaran lagi."

Megan melirik sang suami yang sudah lebih dulu memilih diam, karena tahu jika sang putri tak akan mau mengalah jika sudah berucap.

"Gimana Pa?"

Gisel melirik wajah Agung guna meminta izin darinya. Tatapan sang putri yang seolah memelas membuat Agung tak bisa menahan dirinya.

Utopia ( Aespa x Nct Dream )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang