***
Beda halnya dengan Candra yang sedang tertawa bersama Gisel. Kini si Rensyah, sang sahabat karib itu sedang dalam perjalanan menuju sebuah bangunan yang sebelumnya disebutkan sang Ayah.
Rensyah disuruh Ayahnya untuk mengantarkan beberapa pakaian olahraga pada teman lamanya.
Motor itu melaju kencang menembus jalanan yang masih basah akibat hujan.
Setelah cukup lama, motor Resyah akhirnya menepi. Dia menatap bangunan tinggi yang kini ada di depannya. "Bener, ini alamat yang tadi dikasih tahu Ayah."
Dengan cepat, Rensyah turun seraya membawa satu plastik besar berisi pakaian. Kakinya melangkah mendekati pintu utama bangunan itu dan masuk dengan segera.
Di dalam, Rensyah menemukan gadis cantik yang ada di balik meja.
"Permisi Mbak."
"Iya Mas, mau olahraga?" tanyanya segera, membuat Rensyah mengibaskan tangannya detik itu juga.
"Eh, enggak Mbak. Saya mau ketemu Bapak Kai, yang punya tempat ini, bisa?"
Sosok itu menatap Rensyah seraya tersenyum, "oh mau ketemu Bapak. Kirain mau olahraga. Maaf ya Mas."
"Enggak masalah Mbak."
"Sebentar ya Mas, saya hubungi dulu."
Rensyah hanya mengangguk dan tak lama, sosok itu dengan segera menghubungi sang atasan.Mata Rensyah mengidar ke sekeliling. Dia melihat beberapa foto yang tertempel di sisi dinding, senyumnya terbit saat melihat sosok gadis kecil sedang tertawa seraya memperlihatkan deretan giginya yang tidak lengkap.
Rensyah tertawa karena hal itu, namun detik selanjutnya dia kembali menatap sang pegawai yang kini sudah selesai dengan panggilannya.
"Mas boleh naik ke atas, Bapak sedang bersama anaknya jadi tidak bisa turun ke sini."
"Oh, ya sudah kalau begitu. Saya permisi ke atas ya Mbak," pamitnya, yang langsung dibalas anggukan oleh gadis itu.
Kini Rensyah sudah sampai di lantai atas, dia mendekati pintu kaca yang ada tempat di depan tangga. Memegang knop dan membukanya tanpa ragu.
Di dalam, Rensyah bisa melihat sosok tinggi dengan kaos hitamnya sedang berdiri sembari mencatat sesuatu di dekat dinding. Mata itu melirik saat mendengar suara langkah Rensyah.
"Permisi Om."
"Iya? Kamu siapa ya?" tanyanya seraya menurunkan buku yang sejak tadi dipegang.
"Saya anaknya Bapak Cahyo Om." Rensyah tersenyum ramah seraya mendekati sosok itu.
"Oh si Rensyah ya?" Kai tersenyum saat mendapati jika saat ini yang berdiri di depannya adalah anak dari sahabatnya di sekolah olahraga dulu.
Sedang Rensyah terkejut karena sosok itu ternyata tahu namanya, "iya, Om. Saya Rensyah."
"Kamu udah besar ternyata, ayo sini ikut keruangan Om." Kai dengan segera mengajak remaja itu untuk masuk ke dalam ruangannya yang ada di sisi kanan.
Rensyah tanpa ragu mengikuti langkah laki-laki itu, masuk dengan segera dan duduk di salah satu sudut sofa.
Kai kembali tersenyum menatap Rensyah, "bener. Kamu memang mirip sama Cahyo pas masih sekolah dulu. Kamu masih sekolah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Utopia ( Aespa x Nct Dream )
FanfictionKisah tentang 4 cewek dan 4 cowok yang awalnya tak pernah saling sapa atau pun tatap muka karena beda gedung sekolah, tiba-tiba disatukan dalam ruangan yang sama saat sekolah akhirnya membuat keputusan berbeda dalam sistem mengajar. Bagaimanakah ke...