43. Liburan

276 30 2
                                    

Note: Maafkan buat typo yang bertebaran di mana-mana ya guys😋😉

***

Tuk tuk tuk...

Karina mengusap air mata yang kini membanjiri wajah. Dia melirik pintu kaca yang tertutup gorden putih.

"Siapa?" ucapnya sembari beranjak mendekat.

"Gue."

Seketika Karina mengeryit, karena dia begitu menggenali suara itu. "Kak Marka?"

"Iya, gue. Cepetan buka, dingin di luar."

Tanpa menunggu, Karina beranjak dan membuka pintu balkon. Dia terkejut kala mendapati sang sepupu yang berdiri di depannya.

"Lama banget sih, ketimbang buka doang?" ocehnya sembari masuk tanpa menunggu. "Hampir aja beku."

"Ngapain sih pake lewat balkon segala? Mana udah malem begini. Ngapain juga ke sini malem-malem?" Karina menatap sang sepupu yang kini duduk diam di atas tempat tidurnya.

"Lo nangis?" tanyanya tanpa basa-basi, membuat Karina gelagapan dibuatnya.

"N-nangis kenapa? Enggak kok." Karina menjawab cepat dan memilih untuk duduk segera di kursi belajarnya.

"Udah enggak usah bohong. Tadi gue denger pas Om marahi elo."

"Kenapa harus denger sih?" lirih Karina yang masih bisa didengar oleh Mark.

"Lagian, ngapain sih ke sini? Dari tadi ditanya, enggak dijawab."

Marka merubah posisinya. Tanpa peduli dia berbaring di atas tempat tidur sembari memejamkan mata.

"Kak Marka!" jerit Karina frustasi.

"Gue mau pamitan. Lusa gue balik."

Mendengar hal itu, raut muka Karina pun berubah. "Udah mau pulang? Udah selesai liburan emang?"

Mata Marka seketika membuka dan dengan segera remaja itu duduk bersilah menghadap Karina. "Kenapa? Elo enggak rela ya kalo sepupu elo ini pergi?" ledeknya, membuat sang gadis mendelik geram.

"Enggak ya, mana ada kayak gitu. Gue cuma enggak nyangka aja ternyata udah selama itu Kak Mark di indo."

"Gue juga ngerasa gitu. Satu bulan enggak kerasa." Marka tertunduk sejenak, menatap jari jemarinya sebelum kembali melirik wajah sang adik. "Lagian juga, tujuan awal gue pulang udah ada yang punya."

"Kakak masih suka sama Gisel?" tanya Karina penasaran. Dia bahkan menaruh fokus besar pada laki-laki itu.

"Bohong banget kalo gue bilang enggak suka lagi. Tapi sebagai cowok, gue juga harus punya harga diri. Lagian juga kalo Gisel bahagia gue ikut seneng kok, ya walaupun bahagianya bukan sama gue."

Karina malah bungkam. Fokusnya tertarik ke hal lain tanpa bisa dicegah.

"Dan saran gue buat elo. Kalo emang suka mending bilang."

"Suka siapa?" jawabnya cepat, kala kesadaran kembali menyeretnya.

"Gue emang bukan kakak kandung lo, Rin. Tapi dari kecil kita tumbuh sama-sama sebelum akhirnya gue pergi. Jadi dikit banyaknya gue tau apa yang elo suka dan yang enggak."

Utopia ( Aespa x Nct Dream )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang