[8] Nek Lipu

718 90 0
                                    

Sebelum membaca biasakan menekan bintang kecil di sudut kiri

HAPPY READING ( ◜‿◝ )

🦉🦉🦉

"tumben banget ngajak lari pagi?"Gadis dengan setelan baju olahraga biru putih bertanya, tatapannya tertuju pada sang teman.

Luna tekekeh. "Ya gak papa. Lari pagi kan bikin badan sehat."Alibinya.

Padahal bukan tanpa alasan Luna mengajak sahabatnya keluar untuk lari pagi saat jarum jam masih menunjukkan pukul setengah tujuh, karena dia sudah ada janji bertemu dan lari bersama dengan Savana.

Kepala Luna menoleh ke kanan dan
ke kiri, jelas jika dia menunggu cowok yang sudah berjanji akan lari pagi bersama dengannya hari ini.

"Pulang yuk, Bira cape."Bira beranjak dari kursi, pasalnya sudah dua kali mereka berlari memutari taman komplek, keringat pun mulai bercucuran di pelipisnya.

"Tunggu dulu."

Menatap Luna dengan tatapan curiga.

"Nunggu seseorang?"

Luna terkekeh dan menganguk.

Ternyata tebakan Bira benar. bukan tanpa alasan Luna mengajaknya lari pagi bersama, biasanya juga Luna orang paling malas dan sering memberi seribu alasan untuk menolak ajakannya lari pagi
seperti ini.

"Siapa?"Tanya Bira.

"Luna."Seseorang memangil nama Luna. Bira menoleh ke kiri tepat sekarang di depannya berdiri seorang cowok dengan kaos hitam polos
dan celana training dengan earphone yang menempel di telinganya.

Luna beranjak menghampiri cowok itu dengan senyum manisnya"ayo!"

"Kenapa dia ada di sini?"Savana bertanya, matanya melirik ke
arah Bira dengan ekor mata.

"Aku yang ajak, gak papa'kan?"

Savana menggeleng.

Ketiga remaja itu lari pagi bersama mengelilingi taman komplek. Bira berada di belakang Luna dan Savana, kehadiran gadis itu seolah tak di anggap, Bira merasa perannya seperti nyamuk di antara kedua orang ini.

Nafas Bira mulai tak beraturan, lari pagi tanpa sarapan terlebih dahulu sungguh membuah badannya lemas.

Gadis itu berjongkok, satu tangan memegangi kepalanya yang terasa pusing."Luna istirahat dulu, boleh?"

Melihat sahabatnya yang sudah kecapean Luna pun mengangguk.

"Lun, kamu punya minum?"Tanya Bira melihat botol airnya sudah habis.

"Gak, Ra, tadikan aku minta minum sama kamu."Sahut Luna, Bira menghela nafas panjang.

"Kalian  tunggu sebentar di sini, gue mau beli air dulu."Setelah mengatakan itu Savana berlari
ke mini market terdekat.

"Kenapa harus ngajak Bira kalo tujuannya mau lari bareng sama Savana?"Tanya Bira sedikit kesal.

Orang yang di tanya hanya bisa terseyum kecil. "Hehe maaf ya."

SALBIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang