[33] Ingatan samar

440 74 2
                                    

Up lagi hehe^°

Beberapa hari ini Bira tidak bertemu dengan Savana. Cowok itu juga tidak masuk ke sekolah, memberi surat alasan izin. Bira merasa sedikit mengkhawatirkannya, takut penyakit Savana tambah parah. Namun di sisi lain Bira belum berani menemuinya, setelah melihat bagaimana Savana tiba-tiba berubah wujud menjadi seorang pria dewasa di depannya.

Setiap malam Bira juga sering memimpikan pria bermata merah yang sungguh terasa tidak asing baginya. Masih tidak mengerti arti mimpi. Dan siapa jati diri. Semua seolah masih samar-samar tak jelas.

Duduk di depan meja rias terhanyut dalam lamunan dan pikiran nya sendiri sampai Bira tidak menyadari kehadiran makhluk lain di dekatnya.

Bira tersentak kaget saat melihat sesosok wanita bertelinga runcing di pantulan cermin. Untung saja Bira tidak mempunyai riwayat jantung.

"Carrie?"

Carrie terseyum haru ketika Bira memanggilnya. Panggilan yang sudah sejak lama Carrie ingin dengar langsung dari mulut sang ratu.

"Datang tak di jemput, pulang tak di antar."Celetuk Bira. Saat Bira membutuhkan Carrie, dia menghilang tanpa jejak. Bira berpikir Carrie lah satu-satunya mahkluk yang bisa membantu menjawab semuanya.

"Kemana aja? Bira butuh Carrie."

Entah kenapa sekarang Bira merasa berani berhadapan dengan makhluk bernama Carrie ini, tidak seperti awal-awal. Mungkin karena Carrie pernah membantunya berkali-kali.

Perkataan manusia masih agak sulit Carrie mengerti. "Mohon maaf Carrie sedikit tidak mengerti ucapan Ratu."

Bira menarik tangan Carrie, menyuruhnya duduk. "Duduk"

"Mulai saat ini Carrie akan berusaha selalu ada di dekat Ratu."Bukannya duduk Carrie malah mengatakan itu. Sebuah kata janji seakan dirinya akan selalu berada di dekat Bira. Ah tidak, bukan Bira, tapi Ratu, katanya.

"Iya, terserah Carrie."Bira mendudukkan Carrie, perlakuannya membuat Carrie sedikit terkejut.

"Bira mau tanya sesuatu sama Carrie."Menatap serius Carrie di depannya, begitupun makhluk itu.

"Sebenarnya siapa Audelina?"

"Delion?"

"Kaum Adeline?"

"Dan, kamu?"

Tanya Bira bertubi-tubi di akhiri helaan nafas panjang.

Ada perasaan bahagia di hati Carrie ketika mendengar nama-nama itu.  Mungkinkah ratunya ini mulai mengingat semuanya? Ingatan dimana cintanya tidak di restui dan harus mati konyol kedalam sumur?

"Apa Ratu sudah mengingat semuanya?"Tanya Carrie.

"Ada beberapa ingatan yang belum Bira mengerti. Termasuk Savana."

"Katanya dia Delion. Tapi, siapa Delion?"Bira terus berpikir meski hari sudah menjelang malam.

"Perlahan Ratu akan mengetahuinya. Jangan memaksakan diri untuk mengingat semuanya karena itu akan membahayakan nyawa anda, Ratu."

°°°•••

Pagi hari ketika semua orang rumah masih tidur Aril membawa Luna keluar rumah diam-diam. Hendak mengajaknya pergi ke suatu tempat.

SALBIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang