HAPPY READING~
"Makasih udah mau nganterin aku pulang."Ujar Luna terseyum manis.
"Sama-sama."Savana terseyum menanggapi."Kalo gitu gue pulang dulu, ya. Good night Luna."
Pipi Luna memanas ketika Savana membisikkan ucapan selamat
malam tepat di telinganya.Saat Savana hendak masuk kedalam mobilnya kembali, tiba-tiba Luna menarik tangannya sehingga dia menoleh menatap gadis itu.
"Aku suka sama kamu!"Debaran kencang dirasa oleh Luna. Luna tidak bisa menahan perasaannya lebih lama lagi. Mungkin ini waktu yang pas untuk mengatakan perasaannya.
Savana diam mendengarnya. Memang sedari awal dia tahu bahwa Luna tertarik kepadanya. Namun, dia tidak merasakan ketertarikan yang sama.
"Luna."
Kepala Luna mendongak, Luna yakin bahwa Savana akan menerimanya.
"Kamu juga suka sama aku kan, Sav?"
Perlahan Savana melepas tangan gadis itu. "Kita temenan aja, ya? jujur gue gak ada perasaan lebih sama lo."
Senyum Luna memudar. Dadanya mendadak sesak. "Te-terus perdekatan kita itu apa?"Dengan
bibir bergetar Luna bertanya."Gue gak ada maksud apa-apa. Gue cuma mau temenan sama lo aja."
Keyakinan Luna seketika hancur begitu mendengar penuturan itu.
Kedua matanya mulai berkaca-kaca, perlahan dia melangkah mundur.
"Kamu tau? Aku salah paham sama sikap kamu yang seolah-olah suka juga sama aku."Setelah mengatakan itu Luna berlari masuk ke dalam rumahnya dengan tangis sendu.
"Maaf, gue sukanya sama temen lo."
°°°•••
"Lutut kamu kenapa?"Tanya Al ketika melihat lutut Bira memar kebiruan.
"Jatuh."Jawab Bira bohong. Padahal memar di lututnya ini disebabkan oleh kedua kakak kelasnya kemarin.
Al berjongkok di depan Bira. Cowok itu meringgis pelan. "Pasti sakit, ya?"
"Sedikit."
Al membuka kotak p3k, kemudian mulai mengobati lutut Bira.
"Jatuh sampai memar kayak gini. Lain kali kalo jatuh jangan lecet atau bahkan sampai memar."Oceh Al.
Bira tertawa kecil. "Namanya juga jatuh, mana bisa tawar menawar."
"Jauhin, Al! Dia milik gue."
Ucapan Gea tiba-tiba terlintas di pikiran Bira. "Kak." Panggilannya.
"Iya? "
"Kakak pacaran sama kak Gea?"
Al menatap gadis di depannya setelah menutup kembali kotak p3k. "Kenapa tanya itu? Gea gangguin kamu?"
"Enggak. Bira cuma tanya."
"Kakak sama dia gak pacaran kok."
"Kayaknya kak Gea suka sama kak Al."
Al menganguk. "Iya, kakak tau dia suka sama kakak, tapi kakak enggak."

KAMU SEDANG MEMBACA
SALBIRA
Random∆Mohon jangan Plagiat!. [Sequel •Istri kampung ku•!] Alan dan Salbia tidak pernah menyangka jika anak-anak mereka memiliki kemampuan istimewa yang membuat mereka di incar oleh para pemuja ilmu hitam untuk membangkitkan ratu mereka yang telah lama me...