[39] Pilihan

526 74 8
                                    

Berjalan sendirian di ladang luas membentang, banyak rumput-rumput tumbuh di sekitar.

Di tempat sepi itu hanya ada seorang gadis yang tengah duduk di tanah. Dia kelelahan karena sedari tadi berteriak memanggil semua nama orang-orang terdekatnya, namun tampaknya di tempat itu hanya ada dirinya seorang.

"Kemana semua orang?"

"Bira ada di mana?"

Tenggorokan Bira terasa kering, tidak jauh dari sana terdapat sebuah danau, gadis itu berdiri dan berjalan tergesa menuju danau tersebut.

Terseyum senang melihat air danau yang begitu jernih, bahkan bayangan Bira terlihat jelas di sana.

Menggunakan kedua telapak tangannya untuk bisa meminum air.

"Manis."Bira bergumam pelan.

Puas minum Bira mencuci wajahnya, rasanya sangat menyegarkan.

Masih memperhatikan sekitar, Bira tidak tahu kenapa dia bisa berada di tempat ini, seorang diri. Bira hanya ingat saat dia membuka mata dia sudah berada di sini.

"Apa Bira sudah meninggal?"Lirihnya. Bagaimana lagi? Siapapun orang yang berada di posisi Bira sekarang pasti memikirkan hal yang sama. Pasti.

"Salbira"

Seseorang memanggil namanya. Kepala Bira menoleh ke kanan dan
ke kiri, masih tidak bisa melihat orang di sekitarnya.

"Siapa?"

"Aku disini" Suara itu kembali terdengar. Sontak Bira melihat ke arah danau, di bayangan air danau itu terdapat seorang wanita cantik berambut pirang, matanya bewarna Oren tampak indah. Rupa wajahnya percis seperti cerminan Bira, namun yang membedakannya mereka hanya warna rambut.

"Ka-kamu siapa?"Tanya Bira melihat sosok wanita dalam bayangan air itu mirip seperti dirinya.

"Wajah kamu kenapa mirip Bira?"

"Karena kamu adalah aku"

Kening Bira mengerut tidak mengerti.

"Bira ya Bira, kamu ya kamu."Sosok dalam bayangan air tertawa kecil. Diri lainnya mempunyai sifat polos.

"Maksudnya, Bira cuma ada satu."

"Aku Audelina"

Berkedip cepat, Bira tidak asing dengan nama satu itu. "Ratu kaum Audeline?"

"Kamu kenal Carrie? Delion? Ratu Meycin?"Tanya Bira berturut-turut.

"Carrie orang kepercayaan ku, Delion kekasihku, dan Meycin-musuhku, sekaligus adik kekasihku Delion."

"Misi kamu belum selesai Salbira, sebelum itu kamu harus memilih diantaranya"Kata Audelina semakin membuat Bira tidak mengerti.

"Keluargamu sedang dalam bahaya"

"Dalam bahaya bagaimana?"Tangkas Bira duduk di tepi danau menghadap Audelina.

"Sekarang Meycin sedang menguasai raga mu, menggunakan kekuatannya untuk membuat semua orang yang ada di dalam rumah tunduk dan patuh kepadanya. Mungkin setelah itu dia akan membuat banyak manusia seperti itu, terjerumus ilmu hitam."

"Terus, Bira harus apa supaya Ratu Meycin itu nggak nyakitin keluarga Bira?"Tanya Bira terlihat gelisah serta khawatir. Bira tidak mau keluarganya sampai kenapa-kenapa di sana.

"Kita harus menyelamatkan mereka"

"Kita?"

"Ya. Karena sedari awal tujuan Meycin adalah membunuh kita dan membawa saudaranya Delion kembali ke dunia iblis. Oleh sebab itu saudara laki-laki mu mempunyai penglihatan yang berbeda karena Meycin pernah mengira dia saudaranya Delion."

SALBIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang