[23] Pita Biru

500 80 10
                                    

HAPPY READING~

Wajah wanita berparas cantik itu terus ada di pikiran Bira. Bira tidak tau wanita itu siapa, dan sayangnya Bira tidak bisa melihatnya lebih lama.

"Sedang melamun apa?"Lamunan Bira buyar ketika Luna berseru dan sudah duduk di sampingnya.

"Perempuan cantik."Jawab Bira menopang dagu, pandangannya lurus kedepan melihat indah dan bersihnya taman belakang sekolah. Di taman bukan hanya ada bunga dan berbagai macam tumbuhan lainnya, ada juga para makhluk tak kasat mata yang terlihat sedang menggosip ria.

Mata Luna melotot, kaget. Apa mungkin sahabat sekaligus saudaranya itu penyuka sesama jenis?

Punggung tangan Luna menempel di kening Bira. Luna mencoba memeriksa apa sahabatnya itu sehat.

"Sejak kapan?"

Alis Bira hampir menyatu, dia menepis pelan tangan Luna. "Apa?"

"Sejak kapan Bira suka sesama jenis?"

"Aku nggak pernah nyangka kamu bakal punya perasaan suka sesama gender. Kalo di tiktok sih kayak Ragil. Nanti kamu mau pindah ke Jerman?"

Luna melangkah mundur. Menutup mulutnya. "Apa jangan-jangan, kamu juga suka sama aku, Ra?"Tebaknya.

Bira balik keheranan. Kenapa Luna berbicara seolah dia penyuka sesama jenis, sampai-sampai membawa nama Ragil jerman. Dia kan normal.

"Maksud Luna apa?"

"Kamu penyuka sesama jenis, kan?"Tudingnya. merasa tidak terima Bira menyentil kening Luna sampai gadis itu berdesis pelan.

"Bira normal!"Tampik nya. Kenapa bisa Luna menuduhnya penyuka sesama jenis, padahal kan Bira juga suka cowok ganteng, Apalagi cowok seperti kim Taehyung dan Chan Uwo.

"Terus kenapa tadi bilang lagi lamunin wanita cantik? Kalo Bira mau lihat wanita cantik, bisa lihat aku."Entah rasa pd dari mana Luna dapatkan, dia mengatakan itu sambil menyibakkan rambutnya kebelakang.

Bira mendelik, bira rasa dirinya juga cukup terbilang cantik. Untuk apa tertarik atau jatuh cinta terhadap sesama jenis? Wanita dan wanita tidak mungkin bersatu bukan?

Jikapun Bira tertarik pada kecantikan wanita lain di luaran sana, Bira cukup bercermin dan bersyukur dengan apa yang telah Tuhan berikan kepadanya.

"Lagi mikirin wanita cantik yang waktu itu muncul dan bilang sama Bira, Perjalananmu masih panjang. "

"Matanya cantik dan bersinar. Senyumannya juga rupawan. Bira ngerasa insecure kalo ingat wajah dia terus."Kembali lagi seperti kata tadi, setiap Bira insecure dia akan berusaha untuk bersyukur.

"Memangnya kenapa dia bilang begitu?" Luna bertanya. jelas Bira tidak tahu alasan mengapa sosok wanita cantik dengan bau bunga mawar muncul dan mengatakan itu.

Sesaat Luna menunduk, secara tidak langsung Bira mengingatkannya tentang kejadian malam itu.

"Maaf ya, karena nolongin aku kamu sempat tidur panjang dua hari satu malam."

Menatap wajah sedih Luna, Bira menggenggam tangannya.

"Luna udah puluhan kali loh minta maaf sama Bira, udah jangan minta maaf lagi. Sekarang Luna kan bisa lihat kalo Bira gak kenapa-kenapa."

Memang benar setelah kejadian malam itu Bira sempat tidak sadarkan diri selama dua hari satu malam.

Bukan karena penyakit, ataupun terkena serangan kekuatan dari Ratu Meycin, akan tetapi tubuh Bira saat itu begitu sangat lemah, bahkan untuk sekedar membuka mata pun Bira tidak sanggup. Gadis itu memilih memejamkan matanya, meski Indra pendengarannya masih bisa  mendengar jelas seberapa khawatirnya orang-orang terhadapnya apalagi orangtuanya.

SALBIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang