[14] Hari pertama MOS

597 82 79
                                    

Vote. Komen!

HAPPY READING~

°°°

Hari ini adalah hari pertama Bira dan Aril melaksanakan masa MOS di SMA Onles.

Para murid baru kompak memakai seragam olahraga dari SMP mereka masing-masing, dan di bagian dada mereka terdapat papan nama yang terbuat dari kardus, karton, dan tali.

Semua murid baru duduk rapih di kursi masing-masing, mendengarkan sambutan selamat datang dari kepala sekolah serta para Osis sekolah ini.

"Selamat datang di SMA Onles adik-adik."

"Kakak harap kalian bisa mengembangkan prestasi di sekolah ini."

Salah satu dari anggota Osis itu ada yang Bira kenali, bahkan sangat di kenali.

Wakil ketua osis terseyum kearahnya, Bira membalas senyuman laki-laki ber jas Osis itu."Ternyata kak Al salah satu anggota Osis di SMA ini hihi."

Seseorang memperhatikan dua insan yang saling lempar senyuman itu. dia menggerutu dalam hati, menganggap murid baru tahun ini akan menjadi saingan cintanya.

"Dih, jadi murid baru centil banget. Berani banget dia senyum ke pacar gue."

Setelah perkenalan awal para murid baru di ajak berkeliling di lingkungan sekolah. Mereka di bagi menjadi empat kelompok, masing-masing kelompok di pimpin tiga anggota Osis.

"Ini ruang teater, tempat pementasan drama yang sering di adakan di SMA ini ketika ada acara-acara tertentu."

"Dan ini ruang lukis. Setiap ada pelajaran melukis kalian pasti akan
di tempatkan di sini."Ruangan bernuasa putih dan biru muda itu tertata rapih dengan berbagai macam alat lukis di rak khusus. papan lukis berbaris elegan di tempatnya masing-masing. serta tak lupa hasil lukisan para murid ahli di bidang seni yang terpajang di dinding ruangan.

Mata Bira berbinar ketika melangkah masuk ke dalam ruangan lukis. Bira sangat menyukai seni, apalagi seni lukis dan seni musik. Kemungkinan kedepannya ruangan ini akan sering Bira datangi.

Usai berkeliling para murid baru bebas pergi kemana saja, asalkan masih berada di lingkungan sekolah.

Bira dan Luna kebingungan mencari kamar mandi yang saat ini tidak mereka ketahui tempatnya di mana.

"Aduh, aku udah gak tahan."Sebisa mungkin Luna menahan. Rasanya kantung kemihnya sudah
penuh.

"Tahan bentar."

"Gak bisa nahan lagi."

Bira berlari menghampiri dua siswa yang menjabat sebagai kakak kelasnya.

"Maaf kak, numpang tanya."

"Tanya apa?"Tanyanya terdengar ketus.

"Toilet sebelah mana ya?"

Siswi yang berdiri di samping menyenggol lengan temannya pelan.

"bukannya dia murid baru yang genit sama Al tadi?"Bisiknya, seakan mengingatkan aksi lempar senyum tadi yang berhasil membuat temannya menggerutu kesal.

Gea memandang Bira dari atas sampai bawah. "Ck. Cewe kayak lo nggak mungkin jadi saingan gue."

Sudut bibir Gea terangkat satu. Cewek itu berdehem pelan sebelum menjawab pertanyaan Bira tadi.

SALBIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang