Batavia 1942 [Tamat]

Prolog

.
.
.
.
.

Batavia, tahun 1942.

Memang benar, seorang pribumi seharusnya tidak pernah memiliki rasa apa pun pada seorang manusia yang menjajah pada negerinya sendiri. Tidak seharusnya seorang pembantu mempunyai rasa suka pada majikannya. Dari banyaknya pribumi Indonesia, cukup banyak wanita pribumi Indonesia terbuai akan cinta palsu dari para penjajah, tentara Jepang.

Dan tidak selayaknya seorang tangan kanan dari jenderal di negara penjajah mencintai seorang pembantunya.

"Saya mencintainya, dia, seorang wanita yang dibawa pulang oleh ibu saya dan dijadikan pembantu oleh beliau. Tapi saya sadar, sebesar apa pun cinta saya padanya, dimata indahnya, saya hanyalah salah satu penjajah pada negerinya. Musuh untuk negeri tercintanya."

"Tuan bisa mengambil apa saja dari saya, tapi jangan mengambil negeri saya. Negeri tercinta saya. Negeri Indonesia."

Di bawah rumah bernuasa putih kecoklatan itu. Dimulai kisah suka dukanya seorang pribumi dalam menjadi seorang pembantu untuk tangan kanan dari kolonial Jepang. Bukan hanya seorang pribumi itu saja yang memiliki kisah suka duka. Dia, tangan kanan dari seorang jenderal pun memiliki kisah suka maupun duka.

.
.
.
.
.

Cast ;

Adiratna Maryanti

Nakamura Kazuhiko

Hai, semoga kalian menikmati karya pertama saya. Karya yang entah mengapa terinsipirasi dari masa penjajahan negara kita. Jujur sebenarnya saya takut membawakan karya saya tentang penjajahan. Alasannya, saya tidak melihat langsung bagaimana masa itu berjalan. Karena saya lahir dimasa yang sudah merdeka dan era yang sudah serba canggih. Yang saya pastikan, sebelum membuat cerita ini, saya terlebih dahulu membaca buku-buku sejarah Indonesia. Saya mengulik terlebih dahulu bagaimana dan bagaimana. Dan beberapa juga ada yang saya karang sendiri. So, jika kalian membaca karya saya. Tolong jangan membawa sampai dunia nyata, ntah tentang masa penjajahan, dunia nyata para idol yang saya pakai.

Happy reading-!!

Silahkan kalian beri bintang, komen, dan ramaikan cerita ini jika kalian menyukainya. Terima kasih-!!

Instagram : @anakpinyik_
Tiktok : @ank.pinyik

(Ya, saya memutuskan untuk mengganti alur dari anak jenderal menjadi tangan kanan jenderal. Sekian terima kasih.)