09. Senapan dan Ikan Mas

1K 195 16
                                    

Happy reading-!!

Happy reading-!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-
-
-
-
-

Hanako menghirup napasnya dalam-dalam untuk mengambil oksigen yang ada pagi ini. Mata khas milik Hanako menatap air sungai yang mengalir tenang. Gemericik air sungai terdengar indah. Pagi ini, para pembantu rumah tangga sama sekali tidak ada yang datang ke sungai untuk mencuci pakaian majikannya. Entah itu keberuntungan Hanako untuk menikmati suasana sunyi seperti ini atau tidak.

Ia duduk di atas batu besar dengan kaki yang menjulur ke bawah mengenai air sungai jernih itu.

"Jadi seperti ini rasanya sungai dipagi hari?" Tanya Hanako pada dirinya sendiri.

Senyuman indah terpancar pada wajah Hanako saat melihat burung-burung berterbangan dari pohon satu ke pohon lain. Jari-jari lentik miliknya menyentuh air dingin khas sungai dipagi hari. Hanako menatap sekitar sungai, indah. Ia akui bahwa negeri yang dijajah oleh negeri tercintanya memang indah. Bukan hanya indah. Bagi Hanako, Indonesia memiliki semuanya.

"Wajar saja banyak negeri yang ingin Indonesia menjadi bagian dari wilayah negeri mereka." Ucap Hanako.

Hembusan napas terdengar lelah. Gadis keturunan Jepang itu memainkan air sungai yang berada dikakinya. Ia terkekeh melihat air-air sungai yang menaik ke atas akibat ulah kakinya. Di atas dataran tinggi, sebuah mobil yang baru sampai berhenti. Sang pemilik mobil keluar dari mobil tersebut dengan pakaian yang terlihat sangat mahal. Dia, sang pemilik mobil yang berjenis kelamin pria itu langsung ke bawah menuju air sungai dengan membawa senapan yang dikalungkan pada bahu kanannya.

Langkah kaki yang terlihat riang dan tanpa beban itu mampu melewati tanah yang basah karena embun. Pria itu langsung mengarahkan senapannya pada air sungai. Fungsi mengarahkan senapan? Tentu saja untuk mencari ikan segar disungai ini. Selangkah demi selangkah pria yang membawa senapan itu sudah berada di tengah sungai. Air sungai yang jernih itu membasahi celana pria itu hingga lutut.

"Itu dia!"

Mata pria itu tiba-tiba memincing saat melihat seekor ikan mas besar yang sedang berenang disekitarnya. Ia arahkan senapannya pada ikan mas tersebut lalu menarik pelatuk yang membuat peluru senapan itu langsung mengenai sang ikan mas. Jangan lupakan suara senapan yang keras membuat Hanako berakhir berada pada genangan air sungai. Gadis Jepang itu terkejut saat suara senapan yang cukup keras hingga ia jatuh dari atas batu yang Hanako duduki.

"YAAAA!!!" Teriak Hanako yang berusaha bangkit dari genangan air sungai.

Pria yang sedang mengambil ikan mas yang sudah tidak berdaya itu menatap Hanako heran. Ia pun menghampiri Hanako yang kesusahan untuk bangkit. Tanpa basa basi, pria yang membawa senapan itu melempar ikan mas hasil tembakannya pada pinggiran sungai. Ia mengulurkan tangan kanannya, namun, Hanako tidak memperdulikan uluran tangan itu. Gadis itu masih berusaha bangkit sendiri namun hasilnya tetap sama. Dengan diiringi suara kekehan, pria itu menarik uluran tangannya dan langsung mengangkat tubuh Hanako, dengan posisi tangan kanan dipinggang Hanako dan tangan kirinya berada di belakang lutut Hanako.

Batavia 1942 [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang