05. Tangan Kanan Jenderal

1.2K 255 11
                                    

Western electric 302 atau telepon rumah milik keluarga Nakamura berbunyi. Ratna yang belum tertidur dan masih membersihkan rumah yang cukup kotor karena sore tadi ada pertemuan antara istri bangsawan dan istri dari orang kepercayaan sang jenderal. Termasuk Narumi. Jika Kazuhiko seorang tangan kanan jenderal, maka Ryuzaki adalah pembisnis hebat sekaligus kaki tangan jenderal.

Ratna mengangkat tangkai telepon lalu mendekati pada daun telinganya.

"Selamat malam, saya Ratna pembantu dari keluarga Nakamura. Ada yang bisa saya bantu?" Tanya Ratna sesopan mungkin.

"Dimana Kazuhiko?" Tanya balik orang dari seberang sana.

"Sepertinya tuan Kazuhiko sudah tertidur, tuan."

Ya, saat suara orang diseberang sana terdengar. Yang pertama kali Ratna simpulkan bahwa yang menelepon pada telepon rumah adalah seorang pria. Terdapat ciri khas suara berat milik pria.

"Sampaikan pada Kazuhiko bahwa malam ini ia harus menemui saya."

"Tapi tua-n"

Suara denting yang menandakan bahwa seseorang dari seberang sana memutuskan teleponnya. Ratna menaruh kembali tangkai telepon dan berjalan kearah kamar Kazuhiko.

Di depan daun pintu berwarna cokelat kehitaman itu, Ratna ragu untuk mengetuk pintu kamar tuannya yang satu itu. Dengan mengambil napas dalam-dalam lalu menghembuskan napas pelan, gadis pribumi itu pun mulai mengetuk daun pintu dengan perlahan agar tidak mengganggu yang lain.

Tuk...tuk...tuk...

Percobaan pertama Ratna gagal karena tidak ada tanda-tanda Kazuhiko akan keluar. Ia mencoba lagi yang kedua kalinya. Namun, hasilnya pun tetap sama. Tidak ada tanda-tanda tuannya. Ratna mencoba sekali lagi dengan suara ketukan yang sedikit lebih kencang.

Sama seperti awal. Saat Ratna memikirkan cara untuk bagaimana membuat Kazuhiko keluar. Pintu kamar salah satu majikannya terbuka dan memunculkan Ryuzaki yang berwajah seperti marah. Pria tua itu menghampiri Ratna dan langsung menempelkan tubuh Ratna pada dinding dengan tangan yang berada dileher Ratna. Ryuzaki mencekik leher Ratna.

"Kau mengganggu waktu tidur saya, RATNA!!!" Geram Ryuzaki.

Ratna mencoba melepaskan cekikkan Ryuzaki, namun apa daya dirinya yang lemah harus melawan Ryuzaki seorang kaki tangan jenderal. Dengan kesusahan bernapas Ratna berucap,

"Ma...af tuan. Say...a han...ya ingin membangunkan tu..an Kazuh...iko karena t...adi ada yang menel...pon pada telep..on r...um..ah."

Tangan tua milik Ryuzaki pun melepas dari leher Ratna. Ia menatap tajam pembantunya tanpa berniat ingin membantu Ratna yang jatuh kelantai dengan memegang lehernya, sekaligus mengatur napas. Ryuzaki berjongkok dengan mata yang masih tajam menatap ratna.

"Katakan, siapa yang menelepon Kazuhiko?" Tanya Ryuzaki dengan suara yang sangat tegas.

"Saya tidak tahu. Dia seorang pria dengan suara berat dan berkata 'Sampaikan pada Kazuhiko bahwa malam ini ia harus menemui saya' seperti itu tuan."

Gadis pribumi itu menunduk. Ryuzaki yang seperti tahu siapa pria yang diucapkan oleh Ratna langsung berdiri dan mendobrak pintu Kazuhiko. Ratna mengerjapkan matanya berkali-kali saat melihat daun pintu yang sudah tidak berdiri tegak seperti tadi. Pintu itu sudah tergeletak pada lantai. Terdengar samar-samar suara Ryuzaki yang membangunkan Kazuhiko, bukan samar, melainkan jelas, sangat jelas.

Tangan kiri Ratna berpegangan pada meja lalu ia berusaha berdiri. Tangan kanannya masih memegang leher yang terasa sangat sakit. Ia kembali membersihkan rumah yang masih banyak.

"Apa mereka tidak bisa sedikit bersikap lembut padaku?? Apa mereka tidak mempunyai rasa empati sedikit pun?? Benar-benar mahkluk Tuhan yang sangat kejam." Ucap Ratna.

Batavia 1942 [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang