Keputusan

11 6 0
                                    

Frans berdiam diri selama tiga hari, tak mau bicara, tak makan, hanya sesekali keluar untuk minum, badannya sampai terlihat amat lemah. Keumala yang tahu apa yang dialami Frans tak banyak bertanya, tak mengajaknya berbicara dan tidak menanyakan kebutuhannya, jika tidak dia yang memulai pembicaraan. Keumala membiarkan Frans larut dalam pikiran dan jiwanya senidri.

Setelah tiga hari dan malam-malam yang panjang, Frans akhirnya kembali membuka percakapan dengan Keumala. Sebuah percakapan yang membuat mengejutkan Keumala dan nantinya akan ikut mengejutkan Aceh.

"Keumala," ucap Frans dalam keheningan malam. "Aku ingin memperbaiki kesalahanku datang kesini."

Keumala tak menjawab, dia membiarkan Frans menarik nafas dalam-dalam sebelum akhirnya melanjutkan ucapannya.

"Aku akan memeluk agama Islam dan membantu Aceh melawan Belanda."

Keumala yang terkejut tak bisa bercakap apa-apa, hanya satu pertanyaan yang keluar dari mulutnya, "Apa kamu yakin?"

Frans menangguk dalam, tanda kemantapan dari keputusan yang diambilnya.

"Apa kau belum sadar, kekuatan pasukan Aceh lebih lemah dari Belanda?"

Frans menangguk.

"Apa kau sudah yakin untuk memeluk agama Islam?"

Frans kembali menangguk.

"Lalu apakah alasanmu memeluk Islam hanya karena rasa bersalahmu pada orang-orang Aceh?"

Kali ini Frans menggeleng.

"Lalu apa?"

"Agama Islam mengajarkan kebebasan dan juga menghormati kebebasan orang lain. Kebebasan bukan berarti bebas sepenuhnya. Kebebasan kita akan berbatasan dengan kebebasan orang lain. Itulah yang diajarkan oleh Islam. Agama ku juga mengajarkan hal yang sama, tapi melihat perlakukan negaraku pada kalian, membuatku menjadi ragu."

"Lalu jika kau membantu kami, kau akan dianggap pengkhianat?" tanya Keumala kembali.

"Biarlah, biar dunia tahu bahwa tak semua orang-orang Belanda bersikap kejam dan masih banyak orang-orang Belanda yang sepertiku, berpikir jernih mengenai mana yang benar dan mana yang salah."

Cut : Perang Dalam DendamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang